BAB 47

3.3K 93 4
                                    

Darka melihat penampilan Sena, wanita cantik itu mengenakan dress hitam. Rambut ikal itu di biarkan terurai, agar punggung mulus itu tidak terekspose secara berlebihan. Ini merupakan sejarah ia mengajak seorang wanita makan malam bersama, setelah ia mengajak Linggar tahun lalu. Semoga saja tidak ada halangan untuk mereka bersama lagi.

"Kamu cantik sekali hemm," ucap Darka.

"Terima kasih," ucap Sena, ia melirik Darka, laki-laki itu begitu tampan, dengan kemeja hitam yang di kenakannya.

"Mami dan papi aku sudah menunggu kedatangan kita," ucap Darka.

"Iya," ucap Sena tenang.

Darka menyelipkan tangan itu di jari-jari lentik Sena. Ia mendekatkan tubuhnya, sekilas mengecup puncak kepala itu. Sena merasakan kecupan hangat dari Darka. Ia tahu bahwa Darka serius dalam hubungan ini.

Darka dan Sena melangkahkan kakinya munuju lobby hotel. Ia sudah mereservasi restoran ini dari kemarin. Setibanya di restoran Darka mengedarkan pandangannya kesegala penjuru area restoran. Ia mencari keberadaan orang tuanya. Darka tersenyum, ketika ke dua orang separuh baya itu menyadari kehadirannya.

"Itu mami dan papi aku," ucap Darka.

Sena menatap dua orang separuh baya di sana. Wanita separuh baya itu mengenakan gaun berwarna biru, ia tahu bahwa wanita itu adalah pasti ibunya Darka. Wanita itu masih sangat cantik di usianya tidak muda lagi. Ia yakin wanita cantik itu pasti hasil perawatan yang mahal. Sena dengan tenang mengukuti langkah Darka.

"Katanya kamu ada saudara, kemana dia?" Tanya Sena.

"Rika tidak bisa ikut, karena bocah kecil itu sedang liburan ke rumah eyang di Medan.

"Owh gitu,"

"Biasa dia lagi liburan kuliah, aku punya saudara laki-laki juga, dia sudah menikah dan sekarang menetap di Norwegia," ucap Darka lagi.

"Kalian tiga bersudara?"

"Iya, nanti aku akan ceritakan lagi," ucap Darka tersenyum ke arahnya.

Semenit kemudian ke dua orang tua Darka tersenyum menyambut kehadiran Sena.

"Ini pasti Sena," ucap mami Darka dan lalu memeluk tubuh ramping Sena.

"Kok tante tau, padahal aku belum kenalan sama tante," ucap Sena.

"Tante Denada yang bilang, katanya kalian lagi dekat. Kemarin Darka juga bilang, mau ngenalin kamu," ucap Mami, ia melirik Darka.

Darka hanya tersenyum melihat kebersamaan ini. Ia tidak menyangka bahwa mami menyambut hangat kehadiran Sena.

Sena membalas senyuman itu, "iya tante,"

"Papi ini loh Sena, si penulis terkenal itu Alexander," ucap mami Darka, memperkenalkan kepada suaminya.

Laki-laki separuh baya tersenyum bahagia, "Owh jadi ini Alexander, papi suka banget sama buku kamu. Ya ampun Darka, kenapa baru sekarang kamu kenalin Sena sama papi," ucap papi antusias.

Sena hanya bisa tersenyum menatap laki-laki separuh baya itu. "Iya om,"

"Dengar-dengar Alexander itu enggak tinggal di Indoensia. Papi penasaran loh, kamu sebenarnya tinggal di mana, ternyata si penulis ini masih muda ya," ucap Papi.

"Tinggal di Sydney om," ucap Sena tenang.

"Owh di Sydney, jauh juga ya. Sudah lama sama Darka?"

"Baru kok om," ucap Sena sekenanya.

"Papi, Sena nya di suruh duduk dulu dong," ucap mami Darka diselingi tawa.

CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang