"Tit, besok gue nginap di rumah tante Widi," ucap Linggar, memasukan pakaian di dalam tas kulit berwarna hitam, tas berbentuk persegi ini dari endorse.
Tita menoleh ke arah Linggar, "Siapa lagi tuh tante Widi?"
"Bukan siapa-siapa sih, hanya orang tua temannya mas Tibra,"
"Kalau bukan siapa-siapa, lo berani nginap rumah orang lain,"
"Beranilah, tante Widi baik banget tau, pinter masak lagi," ucap Linggar.
"Lo kok enggak ngajak gue,"
"Nanti deh, lain kali gue ajak lo juga," Linggar mengolesi wajahnya dengan cream malam.
"Terus tante Widi punya anak?" Tanya Tita, membaringkan tubuhnya di tempat tidur.
"Punya ada tiga,"
"Rame dong di rumahnya,"
"Sepi kok, palingan cuma om, tante sama mas Radit," Linggar meletakkan cream itu di meja.
"Ke dua anaknya di mana?"
"Anak yang ke dua kerja di Singapore, anak yang ke tiga masih kuliah di Sydney,"
"Jadi si Radit itu anak yang pertama,"
"Iya,"
"Terus si Ridit itu kerja di mana," tanya Tita penasaran, ia menompang kepalanya dengan siku.
"Kepo banget sih lo," sungut Linggar.
"Kan gue pangen tau, secara silsilah adiknya keren gitu,"
"Kerja di Pertamina, insinyur perminyakan, bolak balik Aljazair - Jakarta,"
Tita mendengar itu lalu duduk kembali, memandang Linggar tidak percaya,
"Gila hebat !, gue mau dong kenal sama si Radit itu Ling," ucap Tita.
"Kenapa sih lo, kayak orang ke sambet gitu,"
"Ling, kenalin dong gue sama si Radit," rengek Tita.
"Besok pagi dia bakalan jemput gue, nanti gue kenalin sama lo,"
"Dia udah nikah?" Tanya Tita.
"Belum,"
"Ganteng enggak sih Ling?"
"Lumayan,"
"Lumayan mana dengan cowok lo Darka?,"
"Kalau soal tampan sih ya jelas tampan Darka cowok gue. Hanya si Radit itu lebih sexy,"
"Gila Ling, lo yang standar tinggi aja ngatain Radit itu sexy, apalagi gue,"
"Mungkin kebawaan gue baru kenal sama cowok yang umurnya udah mateng, makanya gue bilang gitu. Kan gue juga baru kenal sama si Radit, enggak tau deh kedepannya seperti apa. Habisnya gue ngerasa nyaman aja sama keluarganya, yang care sama gue. Lo tau sendirilah, ini Jakarta, jarang banget nemuin orang sebaik mereka. Enggak seperti keluarga Darka, gue datang ke rumahnya, mereka malah enggak welcome, ngusir gue, bilangnya gue penjilat, sarap kan mereka,"
Tita memicingkan mata menatap Linggar, "Jangan bilang lo sama si Radit punya hubungan,"
"Apaan sih," ucap Linggar.
"Tuh kan bener dugaan gue, lo beneran punya hubungan sama si Radit,"
"Apaan sih, Tit,"
"Lo ngaku aja,"
"Ih, males gue cerita sama lo," Linggar lalu merubah posisi tidurnya ke samping, dan menarik bed cover ke tubuhnya.
"Lo jangan main api, nanti terbakar urusannya panjang, dan salah satu dari mereka bakalan mati, karena lo bakar," ucap Tita mencoba memperingatkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)
Romansa"Itu mantan lo," ucap Tita, mencoba memastikan. "Ya, dia si brengsek itu," Tita melirik Linggar, "Dia makin tampan Ling," gumam Tita. Linggar mengerutkan dahi dan melirik Tita, "Tampan dari mana," "Sumpah sekarang dia lebih hot," Linggar yang menden...