BAB 35

3.3K 95 0
                                    

Radit melipat tangannya di dada, ia masih memperhatikan video itu berulang kali. Ia melirik Linggar, wanitanya masih duduk di sampingnya.

"Aku enggak tahu loh mas, sampe bisa jadi viral gitu," ucap Linggar.

Radit masih mencoba berpikir, ia memandang Linggar, ia memegang pundak Linggar, agar menghadap dirinya. Ia akan berbicara cukup serius dengan kekasihnya ini.

"Satu-satu nya cara, Mas harus ketemu Hanum," ucap Radit,

Linggar mengerutkan dahi, "Kok ketemu mbak Hanum? mbak Hanum enggak ada hubungannya sama video ini mas,"

Radit mengusap wajah cantik itu, "Mas akan menikahi kamu,"

"Mas ...,"

"Itulah satu-satunya cara, agar kamu tetap bersama mas, mengerti," ucap Radit.

"Tapi mas ...,"

"Tapi apa sayang,"

"Aku takut mbak Hanum marah, aku belum selesai kuliah," ucap Linggar.

"Mas akan bicara baik-baik," ucap Radit.

"Tapi mas ...," ucap Linggar, ia paling tidak suka jika berhubungan dengan saudaranya itu.

"Ada beberapa alasan yang harus kamu ketahui kenapa mas seperti ini,"

"Pertama mas tidak ingin kamu menjadi bahan pembicaraan publik, terlebih video ini terlibat dengan mantan kamu,"

"Yang ke dua, Mas tidak ingin kamu menjadi artis, Mas yakin setelah ini rumah produksi film, mengincar kamu, melihat akting kamu yang natural dan memukau, dan terakhir mas tidak ingin laki-laki itu, mengambil kamu kembali,"

Linggar menelan ludah, mendengar pernyataan Radit. Laki-laki itu terlihat begitu serius, dan tanpa keraguan sedikitpun.

"Mengertilah, Mas hanya ingin kamu," ucap Radit, lalu menegakkan tubuhnya.

"Mas mau kemana?" Tanya Linggar, mencegah Radit pergi darinya.

"Mas akan mengantar kamu pulang,"

"Linggar enggak mau pulang, di apartemen sepi enggak ada orang, Tita lagi ketemu klien. Linggar mau di sini setidaknya ada om dan tente," ucap Linggar.

"Ya bagus kalau begitu, setidaknya di sini lebih aman," ucap Radit.

"Mas mau pergi?" Tanya Linggar.

"Iya, Mas mau pergi sebentar, ada urusan yang harus mas selesaikan," ucap Radit, di ikuti oleh Linggar dari belakang.

"Mas,"

"Kamu temenin bunda ya,"

Linggar mengangguk, dan mengikuti langkah Radit, menuju pintu utama. Linggar menatap bunda Radit, menutup pintu pagar. Wanita separuh baya itu tersenyum kearahnya.

"Mau kemana lagi sayang," tanya Bunda Radit, berjalan ke arahnya.

Linggar lalu bergelanyut manja di lengan kiri bunda Radit, "Enggak kemana-mana tante, ngantarin mas Radit aja keluar. Tante udah selesai arisan RT nya,"

Bunda Radit mengelus lengan kiri Linggar, ia senang wanita cantik ini kini bersamanya lagi,

"Iya sudah sayang, Radit kamu mau kemana?"

"Ada urusan kerjaan sebentar bunda, nanti Radit kesini lagi,"

"Iya, hati-hati kalau gitu," ucap bunda Radit.

"Sayang kamu temenin bunda ya, nanti mas balik lagi," ucap Radit, ia mengecup puncak kepala Linggar, tepat di hadapan sang bunda.

Bunda Radit tersenyum melihat prilaku Radit terhadap Linggar. Ia tahu bahwa putra sulungnya itu menaruh hati terhadap Linggar,

CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang