BAB 30

3.9K 106 0
                                    

Linggar tersenyum menatap Radit di sana dari kejauhan. Ia melangkahkan kakinya mendekati mobil. Ia membuka hendel pintu dan ia mendaratkan pantat nya di kursi.

Radit menatap Linggar menutup pintu. Ia memperhatikan wanitanya mengenakan dress berwarna putih. Ia menelan ludah, karena dress itu tersingkap ke atas, memperlihatkan paha mulus sang pujaan hati. Radit menyandarkan punggungnya di kursi, menahan nafas.

"Mas kenapa?" Tanya Linggar, ia melihat Radit yang memperhatikannya.

"Sabuk pengamannya jangan di pasang dulu," ucap Radit, ia mencegah Linggar akan memasang sabuk di tubuhnya.

"Kan kita mau pergi," ucap Linggar.

"Mas kangen banget sama kamu," ucap Radit, ia menarik nafas dan mendekati tubuhnya ke arah Linggar.

"Mas mau apa?" Tanya Linggar, ia memandang kilatan nakal dari mata tajam Radit.

"Mas mau kamu," ucap Radit, ia mengusap bibir tipis itu secara perlahan.

Linggar tahu apa yang di inginkan laki-laki ini. Ia menggigit bibirnya, dan menahan debaran jantungnya.

"Tapi kita lagi di mobil loh mas,"

"Emang kenapa kalau di mobil," ucap Radit, ia mengecup bibir tipis itu secara perlahan.

"Nanti dilihat security," ucap Linggar, ia menahan nafas, karena tangan Radit sudah mengusap paha secara perlahan.

"Ini di basement, sepi kok, mobil kita juga di pojok," ucap Radit, tangan kirinya sudah, menarik rek seleting baju Linggar dari belakang.

"Mas ..."

"Ngelakuin di mobil punya sensasi tersendiri, percaya sama mas," ucap Radit.

"Tapi mas,"

"Kita main sebentar," bisik Radit, ia mengecup leher jenjang itu secara perlahan, karena ia telah berhasil melepaskan dalaman itu dengan jarinya.

"Linggar takut ketahuan mas," ucap Linggar, ia mulai pasrah, karena Radit telah mencumbunya. Ia menikmati apa yang telah Radit lakukan.

"Mas,"

"Mas hanya mau dengar suara kamu sayang,"

Radit lalu merendahkan sandaran kursi Linggar, ia akan memanjakan wanitanya, karena ia suka mendengar desahan wanita cantik ini.

Beberapa menit kemudian Linggar, ia begitu puas, apa yang telah Radit lakukan kepadanya. Ia tidak tahu cara mengungkapkannya seperti apa. Hingga ia terlena dengan laki-laki di sampingnya ini.

Radit melirik Linggar, wanita cantik itu bersandar di kursi memandangnya.

"Kamu suka hemm," ucap Radit, ia meninggalkan area basement.

Linggar mengangguk, "iya mas,"

"Lemes jadinya," ucap Linggar.

Ia tidak tahu berapa kali ia orgasme. Ia memang tidak sepenuhnya melakukan itu. Hanya Radit melakukan oral yang dahsyat. Lidah laki-laki itu begitu hebat, menghisap intinya seolah makanan yang lezat. Lihatlah pakaian Radit masih tetap utuh, karena Laki-laki itu hanya ingin melihatnya mendesah.

"Kamu puas,"

"Iya,"

"Nanti kita lanjutin di rumah mas ya,"

Linggar mengangguk, "Iya mas,"

"Kamu SPA nya rutin ya, nanti mas pesanin paketnya. Kamu nanti tinggal datang aja,"

"SPA di hotel Aston lagi," ucap Linggar.

"Iya,"

"Mas mau kamu wangi terus, setidaknya rutin seminggu dua, atau tiga kali,"

CINTA SELEBGRAM DAN TUAN CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang