3. Jalan Di Bali

51 5 0
                                    

Hari ini Jelita dan Salsa akan menuju Parbik kini mereka sedang berada di lobby menunggu Edward yang kata nya ingin ikut bersama mereka.

"Nih cowok lama amat ngapain sih" keluh Salsa.

"Sabar salsa paling lagi di lift" jawab Jelita tak lama Edward pun datang.

"Maaf lama Lita Salsa" ucap Edward.

"Iya gapapa,yaudah yuk jalan" ucap Salsa mereka pun masuk ke dalam mobil.

Akhirnya mereka pun sampai di tempat tujuan , kedatangan Jelita dan Salsa di sambut oleh karyawan disana. Jelita dan Salsa langsung pergi menuju ruang rapat bersama staf lain nya untuk membicarakan masalah yang terjadi sedang kan Edward ia memilih untuk duduk duduk di sofa lobby.

4 jam kemudian akhirnya rapat nya pun selesai Jelita dan Salsa keluar dari ruangan.

"Lit..Lo pulang aja duluan gue mau masih disini Nanti sore gue balik ke hotel kok" ucap Salsa.

"Ohh yaudah hati hati ya" pamit Jelita dan langsung segera menemui Edward, saat sampai di lobby ia melihat dari kejauhan dan segera menghampiri Edward yang sedang tertidur sambil duduk. Jelita menatap wajah tampan Edward dengan damai jelita duduk di sampingnya merapihkan poni rambut Edward yang menutupi alis mata nya.

"Edward bangun" ucap Jelita membangun kan Edward, Edward pun terbangun dan mengucek matanya.

"Maaf aku tertidur,rapatnya sudah selesai?".

"Sudah,hmm kita jalan jalan yuk" ajak Jelita.

"Lalu Salsa dimana dia?".

"Dia masih ingin mengontrol disini..malahan dia menyuruh ku untuk jalan jalan,ayo" ucap Jelita sambil menarik tangan Edward, Edward terdiam ketika Jelita memegang tangan nya ada yang aneh ketika Jelita memegang tangan nya itu.

Dengan sigap Edward pun berdiri dan mereka pun pergi meninggalkan tempat. Kali ini Jelita dan Edward akan menuju pantai.

"Kata Risa kamu tinggal di Bandung?" Mulai Edward yang sedang berjalan di pasir bersama Jelita,ia pun mengangguk.

"Aku pernah ke Bandung bersama teman teman ku...hmm tempatnya ke alun alun disana" ucap Edward.

"Ohhh,berapa lama?".

"Hmm hanya 3 hari itu juga gak lama waktu terasa cepat" jawab Edward.

"Aku ingin bertanya kenapa kau ingin menjadi seorang pilot?" Tanya Jelita.

"Itu mimpi aku dari kecil Jelita, aku dulu suka iri sama burung ia bisa terbang kemana aja sesuka hati nya maka dari itu aku ingin menjadi seorang pilot" jawab Edward.

"Kau tau Jelita setelah lulus SMA aku mengambil sekolah pilot di Polandia biaya nya sangat mahal,dan aku yang membiayai semua sekolah ku itu sendirian tanpa campur tangan papa mama ku" tambahnya.

"Ohya kenapa?" Jelita heran.

"Karena papa ku tidak setuju kalo aku jadi pilot ia ingin aku meneruskan perusahaan nya,tapi aku berhak menentukan jalan masa depan ku sendiri, kata tuhan seorang anak berhak atas masa depan nya orangtua hanya bisa mendukungnya dan mendoakan nya saja" ujar Edward.

"Kamu yang sabar ya Edward..yang penting mimpi mu sudah terwujud" ucap Jelita sambil memberikan senyuman untuknya.

"Terimakasih Jelita".

"Oya kata Risa kau jago main biola?apa kau bawa biola kesayangan mu ayo ceritakan" ucap Jelita.

"Biola Ku itu adalah biola yang selalu menemani ku disaat aku sedang sedih dan kesusahan,sejak kecil aku udah biasa main biola di acara natal di Gereja, dan dari situlah bakat ku terwujud" jawabnya.

RASYAH (JELITA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang