Kini Edward dan Jelita telah sampai di London mereka tengah berada di taksi, Jelita menatap ke arah jendela senyuman nya tak pernah lepas dan wajahnya.
"Edward,kita akan menginap dimana?" Tanya Jelita pada Edward.
"Dirumah paman Robert ia adalah paman ku dan juga Rasyah" jawab Edward, tak lama akhirnya mereka pun sampai di sebuah rumah yang besar dan juga mewah. Edward dan jelita berjalan sambil membawa koper mereka masing masing dan masuk ke dalam.
"Selamat datang tuan Edward senang bertemu dengan anda kembali " sambut Talita pembantu yang usia nya sudah memasuki usia 40 tahun tapi fisiknya tetap awet muda Talita adalah pembantu senior di rumah Robert.
"Hmm.. Talita kenalkan ini Jelita dari Indonesia" ucap Edward memperkenalkan Jelita pada nya Jelita hanya tersenyum kiku pada Talita.
"Selamat datang nyonya,hm..mari saya bantu barang bawaan nya" ucap Talita mengambil ahli koper Edward dan Jelita.
"Ehm.. Talita tolong kamar kami di pisah ya karena kan saya dan dia belum nikah tunggu halal dulu baru boleh" ucap Edward Talita hanya tersenyum jahil setelah itu ia pergi meninggalkan Edward dan Jelita.
"Edward apaan sih gak jelas" sewot Jelita.
"Heheh" Edward terkekeh.
"Paman mu kemana?" Tanya Jelita pada Edward.
"Hmm..biasa nya kalo jam segini ia masih bekerja".
"Apa dia tau kalo kau kesini?".
"Tau ,aku sudah memberi tahu nya saat kita masih di Bali..sekarang ayo aku antarkan ke kamar mu" Edward menarik lengan Jelita pelan menuju lantai 2 disana ada beberapa banyak kamar disana.
"Ini kamar mu" Edward menghentikan langkahnya saat berada di depan pintu kamar, Jelita membuka pintu kamar itu dan ia masuk kedalam, Mata nya melotot kagum dengan isi kamar tersebut dan Edward pun berdiri di depan pintu.
"Edward, ini kamar apa ..luas banget kamar aku aja di Bandung gak kaya gini" ucap Jelita antusias.
"Kamu suka?".
"Pake banget" ucap Jelita.
"Yaudah kamar aku ada di ujung sana..kalo ada apa apa bilang aja, sekarang kamu mandi terus istirahat nanti aku bangunin kalo sudah sore" ucap Edward dan menutup pelan pintu kamar.
Jelita hanya bisa tersenyum melihat sisi kamar yang menurut nya sangat megah dan mewah sekali. Jelita pun menghampiri kopernya dan membuka nya lalu mengambil baju dan perlengkapan mandi nya.
*Skip
Hari sudah sore Jelita pun langsung bangun sebelum Edward membangunkan nya ia pun langsung pergi ke kamar mandi setelah 15 menit kemudian akhirnya Jelita keluar dari kamarnya. Ia pun langsung turun kebawah mendapatkan Edward sedang duduk di sofa.
"Edward" ucap Jelita sambil duduk di samping nya.
"Kenapa kamu sudah lapar?" Tanya nya.
"Belum. Tiba tiba aja aku kepikiran Rasyah, dia udah di Jakarta apa belum ya" ucap Jelita.
"Aku gak tau kalo soal Rasyah,aku yakin kalo dia kembali orang pertama yang dia hubungi adalah kamu" sahut Edward untuk menyemangati Jelita.
"Ayo kita ke ruang makan paman ku sedang di jalan menuju sini" Edward menarik tangan Jelita menuju ruang makan saat sampai Jelita duduk di samping Edward kini di hadapan mereka sudah ada beberapa makanan yang telah di sediakan oleh para pelayan.
"Liat masakan sebanyak ini aku jadi kangen masakan Rasyah" ucap Jelita, Edward yang mendengarnya pun entah mengapa tidak suka
Edward hanya diam tidak menjawab, jelita menoleh ke samping Edward diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Teen FictionKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...