Jelita dan Edward sudah sampai di rumah Rasyah kedatangan mereka di sambut oleh Salim, Salim tampak senang ketika kedatangan Jelita.
Salim mempersilakan Jelita dan Edward duduk lalu ia segera memanggil yang lain nya termasuk Rasyah.
"Hay Jelita" sapa Lisa dengan bahagia kedatangan Jelita. Lalu tak lama Rasyah pun datang.
"Eh Lita, kamu sudah sembuh?" Ucap Rasyah.
"Sudah lebih baik dari kemarin" jawabnya.
"Tumben kalian berdua kesini" sahut Lisa.
"Kan kau sendiri yang meminta ku dan Jelita kesini Lisa" jawab Edward, Lisa hanya tertawa kecil ia mengangkui kesalahan nya.
"Heheh, iya-iya"
"Papa mama kemana?" Tanya Jelita.
"Papa mama lagi pergi menghantarkan teman nya ke bandara sedangkan kak Angel dan suami nya sedang ke minimarket" jawab Lisa.
"Jadi kalian hanya bertiga" ucap Edward.
"Iya sekarang kami tidak bertiga lagi tapi berlima bareng kalian" seru Salim sambil duduk disamping Rasyah.
Jelita dan Edward lumayan lama di rumah Rasyah mereka tidak ada henti-hentinya membuat Jelita tertawa dengan menceritakan hal lucu mereka pada saat mereka masih kecil.
Lisa yang menceritakan dulu pada saat ia masih kecil suka berebutan boneka pada Angel lalu Salim yang suka sekali mencuri mainan Lisa sedangkan Rasyah entahlah sejak kecil anak itu terkenal paling pendiam dan penurut ia tetap main bersama teman teman nya tetapi soal sikap Rasyah lah yang paling berbeda.
"Jadi bagaimana dengan mu Lisa menjadi dosen di salah satu universitas yang sangat terkenal di Amerika? Pasti banyak para mahasiswa yang menggoda mu" ucap Edward.
"Hahaha,aku sudah terbiasa di goda atau di gombali oleh murid ku Ed, ya kadang di meja ku banyak sekali makanan aku yakin pasti itu semua dari fans ku" jawab Lisa. Selain cantik Lisa adalah salah satu dosen perempuan yang banyak disukai dan digemari oleh mahasiswa sana jadi jangan heran tiap hari banyak pujian,suka ada yang ngasihnya makanan,atau gombalan receh anak anak mahasiswa, maklum orang cantik pasti fans banyak banyak.
"Oya kapan kak Jelita ke Kairo?" Ucap Salim.
"Memangnya kenapa?" Bukan nya menjawab malah berbalik bertanya.
"Karena aku ingin mengajak kak jelita ke sungai Nil disana sungainya indah sekali" kata nya.
"Jangan Lit,lebih baik kamu ke Amerika saja disana banyak yang unik unik di jamin kamu bakalan betah disana" ucap Lisa yang tak mau kalah dari Salim.
"Tapi di Kairo semua makanan nya banyak dan semua nya halal dan terjamin" ujar lagi Salim.
"Di Amerika juga ada kok makanan halal nya, dan Muslim disana juga ada kok" Lisa masih tak mau kalah berdebat dengan adiknya itu membuat Edward Jelita dan juga Rasyah hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah mereka seperti itu.
"Sudah sudah kalian kenapa jadi debat" kelak Rasyah Salim dan Lisa pun terdiam.
"Hari sudah sore kita permisi ingin pulang" pamit Edward diangguki oleh Rasyah dan juga yang lain.
*Skip
Setelah habis dari rumah Rasyah Edward dan Jelita mampir dulu ke kedai kopi di pinggir jalan dekat taman disana Jelita dan Edward memesan dua capuccino dan 2 kentang goreng untuk menemani mengganjal perut mereka.
"Kamu dekat banget sama Lisa" ucap Jelita.
"Iya karena dulu aku main nya dengan dia" jawab Edward.
"Ohh,Oya kamu udah transfer uang untuk teman mu itu?".
"Sudah kemarin saat kamu lagi istirahat".
"Aku kasian dengan teman mu itu" ucap Jelita.
"Iya aku juga mereka udah 3 tahun menikah tapi belum mempunyai anak".
"Kenapa farel tidak menikah lagi?".
"Entahlah istri nya Sarah sudah mengizinkan Farel untuk menikah lagi tetapi harus Sarah yang memiliki pegangganti nya nanti saat dia tiada" jawab Edward.
Jelita meminum capuccino nya lalu memakan kentang goreng ia masih memikirkan kondisi teman suami nya itu rasa nya ingin sekali cepat cepat ke Paris.
"Jadi kapan kita ke Paris?" Tanya Jelita.
"Nanti sayang,sekarang jadwal penerbangan ku sedang libur dan besok aku harus ingin ke toko kami mau ikut atau istirahat dirumah?".
"Aku ikut"
"Yasudah yuk" Edward dan Jelita beranjak dari tempat itu dan masuk kedalam mobil.
*Skip
Rasyah membuka sebuah video yang dulu ia lakukan bersama Jelita saat masih tinggal di Jakarta ia menonton video rekaman nya yang sengaja di buat nya di video itu tampak Rasyah yang sedang tertawa karena ke konyolan Jelita dan lain lain. Rasyah sangat merindukan hal hal kecil bersama Jelita andai waktu bisa di ulang maka Rasyah akan melakukan yang seharusnya memang ia lakukan sejak awal.
Sudah hampir 10 video yang ia tonton di laptop nya tidak hanya ada Jelita di dalam video itu tetapi juga ada Jevin yang tingkat kekonyolan melebihi siapapun. Karena Rasyah sangat merindukan sosok teman nya yang gila itu ia pun mengambil ponselnya dan segera menghubungi Jevin.
"Hallo,Vin".
"Ada apa pak dokter?" Jawab Jevin.
"Bagaimana kabar Lo".
"Gue baik, Oya kemarin ada acara reuni sayang banget Lo kaga Dateng".
"Yaudah kalo gitu reuni yang akan datang nanti gue Dateng,soalnya waktu itu juga gue lagi di Jerman".
"Iya sih,eh iya gimana Lo sama Jelita masih suka ketemu?".
"Hmm...masih ya walaupun gak bisa berduaan pasti selalu ada Edward".
"Hahaha..yaudah lebih baik Lo nyari yang lain".
"Sudah ada kok,tapi gue gak suka".
"Hah!siapa?".
"Nama nya Sandra dia tetangga gue di Kairo temen nyokap bokap gue disana".
"Whattttt!! Oh my God,terus?".
"Rencana nanti gue bakalan nikah sama dia".
"Jelita sudah tau tentang ini?" Jevin bertanya.
"Belum, keluarga gue sepakat buat ngerahasiain semua nya dari Jelita dan Edward" jawab Rasyah membuat Jevin tak percaya.
"Lo bego apa gimana sih Syah,otak Lo taro mana coba? Lo kuliah sampai S2 masa masalah kaya gini otak Lo kaga guna sih!" Suara Jevin meninggi seperti nya ia emosi.
"Gue gak mau bikin Jelita sakit hati karena gue Nerima Sandra karena terpaksa Vin, Lo tau kan sampai sekarang gue belum bisa ngelupain dia Lo tau itu".
"Tapi cara Lo ini yang bakalan suatu saat nanti...arrrggghhhh...susah ngomong sama orang bego kaya Lo Syah sumpah".
"Vin gue tau jalan yang gue pilih ini salah dan gue tau resiko nya apa yaitu pasti jelita akan marah sama gue".
"Bukan hanya marah malahan hubungan persahabatan kalian akan hancur, gue gak tau apa gue Chelsea dan Salsa kena dampaknya atau kaga".
"Gue bakalan tanggung jawab kalo masalah itu Vin kalo sampai kalian bertiga kena imbasnya,tapi kalian masih mau kan bantu gue?".
"Gak tau liat aja nanti, udah dulu Syah gue mau meeting" tutup Jevin.
Rasyah tahu pilihan nya ini salah tetapi ia akan menerima semua kenyataan yang akan datang nanti.
************
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Roman pour AdolescentsKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...