47. Edward Posesif (end)

69 2 0
                                    

Hari ini Jelita tengah bersiap siap untuk berangkat namun saat baru ingin membuka pintu tangan nya di tahan oleh Edward.

"Ada apa?aku mau jalan" ucap Jelita.

"Mulai sekarang kamu gak boleh kerja,itu perintah papa tadi malam aku lupa kasih tau kamu" kata Edward, Jelita hanya diam menghebus kan nafasnya.

"Memangnya kenapa?".

"Karena kamu sedang hamil cucu nya jadi dia tidak mau kamu terlalu stress dan kelelahan".

"Oke-oke,terus aku ngapain?".

"Ya temenin aku aja di rumah istirahat,udah sekarang kamu ganti baju gih mau ikut aku gak ke bandara ada laporan yang mau aku ambil disana" ucap Edward Jelita hanya mengangguk paham dan segera pergi ke kamar untuk ganti baju.

Selesai ganti baju Edward dan Jelita melajukan mobilnya kali ini mereka akan pergi ke office tempat dimana Edward bekerja sebagai seorang pilot tentunya tujuan nya kesana hanya ingin mengambil laporan jadwal terbaru penerbangan nya.

Butuh waktu 50 menit hingga sampai ke bandara karena biasa nya dulu Edward pergi bandara hanya membutuhkan waktu 15 menit namun kini sudah berbeda.

Saat ini mereka telah sampai Edward sejak tadi masih saja menggandeng tangan Jelita dengan erat menuju office.

"Kamu tunggu sebentar ya disini aku gak lama kok" ucap Edward Jelita hanya mengangguk sambil duduk di ruang tunggu ia menatap punggung Edward sudah menjauh dari tatapannya. Supaya tak bosan Jelita mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi yang ada di dalam ponselnya itu.

Beberapa menit kemudian Edward pun kembali sambil membawa map berwarna merah yang di genggam nya.

"Sudah yuk kita pulang" ucap Edward sambil menarik tangan Jelita saat sedang berjalan menuju parkiran banyak mata orang orang yang ada di bandara menatap Jelita terutama lelaki yang menatapnya Jelita yang merasa di tatap hanya memberikan senyuman ramah saja sedangkan Edward yang memperhatikan nya rahangnya sudah mengeras ia sangat cemburu dengan pria lain yang menatap kagum istrinya itu. Ia pun memperkuat genggaman nya pada Jelita membuat Jelita mengerti kode dari Edward yang seketika Edward menggemgam nya sangat kuat.

"Memangnya aku tidak boleh ramah sama orang?" Ucap Jelita.

"Kamu boleh ramah sama orang tapi tidak memberikan senyuman manis mu itu pada pria lain selain aku,mengerti" jawabnya.

"Edward sudahlah jangan terlalu posesif" ucap Jelita.

"Seharusnya kamu bersyukur punya suami yang posesif pada istrinya sendiri" jawab Edward.

"Iya-iya terserah kau saja" pasrah Jelita mereka pun masuk kedalam mobil dan Edward melajukan mobilnya.

Selama perjalanan hanya suara musik saja yang ada di dalam mobil.

"Ed...aku ingin buah,bisa kita ke supermarket sebentar? Untuk beli buah" ucap Jelita.

"Hmm..nanti saja sayang suruh bi Willy yang membelinya lagi pula bahan makanan sudah mau habis " jawab Edward.

"Tapi aku mau nya sekarang".

"Aku harap itu bukan kamu yang minta tapi anak kita" jawab Edward dan lalu menuruti keinginan Jelita itu mungkin Jelita sedang ngidam.

Saat sampai supermarket Jelita langsung mengambil troli belanjaan dan langsung mengambil buah yang di inginkan nya.

Jelita mengambil buah 5 buah mangga, 6 buah naga,dan juga 1 buah pepaya Edward yang sejak tadi memainkan ponselnya seketika melihat isi troli yang di bawa Jelita ia menggeleng kepalanya.

RASYAH (JELITA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang