Pagi hari di kota London Jelita sudah bangun dan mandi begitupun juga dengan Edward sedangkan paman Robert beliau sudah jalan untuk bekerja. Jelita keluar dari kamarnya dan menghampiri Edward yang sedang sarapan.
"Pagi kapten Edward" sapa Jelita dengan ceria, Edward yang sedang makan roti tersenyum mendengar Jelita menyebut diri nya kapten.
"Pagi juga calon istri nya kapten Edward" jawab Edward sambil terkekeh. Jelita duduk di hadapan Edward sambil tersenyum dan ia mengambil roti dan selai nya.
"Bagaimana tidur nya nyenyak" tanya Edward pada Jelita.
"Nyenyak kok" jawab Jelita sambil mengunyah roti nya.
"Kau mau ku buatkan susu hangat?" Ucap Edward, Jelita pun mengangguk dan Edward pun langsung membuatkan nya.
"Ini untuk mu" ucap Edward sambil menaruh segelas susu untuk Jelita.
"Terimakasih kapten" jawabnya.
"Edward" ucap Jelita Edward pun menoleh pada nya.
"Apa aku boleh mengetahui tentang kamu?" Tambahnya.
"Kisah hidup ku tidak menarik Jelita" jawabnya sambil tercengir.
"Bagi ku tidak ada yang menarik di dalam kehidupan seseorang pasti tersimpan juga".
"Memangnya kenapa kau ingin tau tentang ku Jelita?pastikan Risa sudah menceritakan semua nya pada mu".
"Risa hanya memberi tau sedikit tidak banyak,tapi aku ingin tau lebih banyak lagi dari mu..lagi pula kita harus saling kenal dan berbagi cerita".
Edward menarik nafas nya dan menghembuskan nafas nya.
"Baiklah aku akan bercerita tentang aku pada mu " jawab pasrah Edward, Jelita pun tersenyum puas atas jawaban Edward.
Flashback On
Seorang pria yang usia nya kini sudah memasuki usia 15 tahun seorang lelaki tampan bermata biru indah dan rambut cokelat nya kini baru saja pulang dari sekolah nya. Ia memasuki rumah nya yang megah dan mewah itu.
"Eh anak mama sudah pulang" sambut sang mama. Lelaki itu tampak lebih dan lemas karena kecapean.
"Aku ke kamar dulu ma" jawab lelaki itu yang tak lain adalah Edward. Edward menaiki anak tangga dari bawah mama nya berteriak berkata sesuatu.
"Habis dari kamar ke ruang kantor papa mu ya nak" ucap sang mama dan di iya kan oleh Edward.
Ketika mengganti pakaian nya ia pun langsung pergi menuju ruang kantor sang papa nya mengetuk pintu ia pun langsung duduk di sofa panjang sambil melihat papa nya Gibran di meja bersama laptopnya.
"Kamu sudah makan nak?" Tanya Gibran pada putra nya.
"Belum, Edward belum lapar pa" jawab nya.
"Baiklah..papa hanya ingin kasih tau pada mu nak jika nanti kamu lulus SMA kamu harus mengambil kuliah ekonomi manajemen karena kamu bakalan jadi penerus papa di perusahaan" ucap Gibran membuat Edward tidak suka.
"Papa..cita cita Edward itu jadi pilot papa tau itu kan " protes Edward.
"Edward papa tau itu cita cita kamu sejak kecil tapi tidak ada salahnya kamu jadi penerus papa,lagian kamu itu anak laki laki yang papa punya nak" ucap Gibran.
"Aku gak mau papa,pokoknya setelah lulus SMA Edward bakal sekolah penerbangan karena itu cita cita Edward" jawab Edward.
"EDWARD! KAMU BERANI ngebantah keinginan papa! Hah!" Bentak Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Teen FictionKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...