Selama 2 hari berada di hotel Edward dan Jelita segera check out dari hotel tersebut lalu mereka akan pergi ke Jakarta , karena besok Jelita akan bekerja dan berbicara pada Chelsea bahwa ia akan mengundurkan diri dari perusahaannya.
Dan Edward ia masih memiliki cuti 1 bulan lagi karena liburannya masih panjang dan waktu bersama dengan sang istri pun juga panjang dan banyak. Setelah itu ia akan kembali bekerja sebagai co-pilot dan pasti akan jarang sekali pulang dan berduaan dengan istri.
Saat ini Jelita sedang berada dalam perjalanan menuju perjalanan ke Jakarta, jalanan yang di lalui nya tidak terlalu macet bisa di bilang ramai lancar Edward menikmati perjalanan ia terus menatap ke arah jendela baru pertama kali ia melihat jalanan di Indonesia.
Beberapa jam kemudian akhirnya mereka pun sampai di Jakarta dan juga disebuah apartemen tempat dimana Jelita tinggal selama bekerja di Jakarta.
"Maaf ya kalo agak berantakan" ucap Jelita pada Edward sambil membawa koper ke kamarnya.
"Gapapa kok nanti kita beresin bareng bareng ya" jawab Edward
Jelita keluar dari kamarnya dan menghampiri Edward yang tengah duduk di sofa.
"Oya kamu mau makan apa?kalo mau kita ke lantai 5 disana ada restort kecil, khusus yang tinggal di apartemen ini" ucap Jelita.
"Em..iya nanti ya kamu pasti cape lebih baik istirahat sebentar 5 menit" jawab Edward ia pun menarik tangan Jelita lalu memijitnya.
"Kaya nya kamu gak cocok jadi suami aku Ed" ucap Jelita membuat Edward memijitnya dengan sangat kencang membuat Jelita agak sedikit kesakitan padahal Jelita hanya bercanda saja pada nya.
"Terus aku cocoknya jadi apa?" Ketus Edward ia masih terus memijit tangan Jelita.
"Tukang pijat" jawab Jelita dengan santai.
"Yaudah sana nikahin tukang pijatnya sekalian biar puas" kesal Edward lalu ia menghentikan aktivitas nya dan cemberut Jelita yang melihatnya pun tertawa kecil lalu mencubit kedua pipi Edward dengan gemas.
"Gemesin banget sih kan aku cuma bercanda" ucap Jelita.
"Gak gitu juga dong bercanda nya" jawab nya.
"Haha..yaudah yuk kita ke lantai 5 sekarang aku udah gak cape aku juga laper" ajak Jelita tapi Edward masih belum mau bangun dari tempatnya.
"Gih sana duluan" ucap Edward ketus.
"Yaudah kalo aku lagi sama waiters ganteng jangan marah ya" ledek Jelita Edward pun segera berdiri sang berjalan ke Jelita lalu menggemgam tangan Jelita dengan erat jelita dan Edward pun keluar menuju lantai 5.
Saat sudah sampai di restoran tersebut Jelita dan Edward langsung memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan dan duduk di meja yang mereka pilih.
"Kamu suka makan disini?" Tanya Edward.
"Tidak,aku lebih sering masak ditimbang makan disini atau di luar palingan kalo aku lagi males masak baru aku kesini atau numpang makan di rumah Salsa" Jawab Jelita.
"Kalian sejak kapan sih bertemenan?kaya nya kalian tuh gak cocok jadi temen tapi cocoknya jadi saudara sendiri" ucap Edward sambil mengunyah makanan nya.
"Awal pertama kali aku ketemu Salsa itu dulu pas aku pertama kali kuliah, awalnya gak sengaja aku nabrak dia..terus dia minta nomer aku deh, dan sampai sekarang udah kaya gini..udah kaya saudara sendiri" jawab Jelita.
"Terus kalo Chelsea?" Tanya lagi Edward.
"Kalau gak salah aku pertama kali ketemu dia di cafe saat itu aku masih SMA" jawabnya Edward pun hanya mengangguk paham.
"Oya, aku boleh minta sesuatu sama kamu?" Ucap Edward.
"Boleh minta apa?anak?" Jawab Jelita.
"Iya,tapi itu nanti..ada satu hal yang juga sama pentingnya yaitu kamu mau pindah negara Jelita?" Ucap Edward
Mendengar ucapan Edward membuat Jelita tersedak saat makan dengan segera Edward memberikan air minum untuknya.
"Pindah negara?" Ulang Jelita.
"Iya, kalo kamu gak masalah kamu bisa ngurus kepindahan kamu dengan menyatakan bahwa kamu ikut suami" ucap Edward.
"Soal aku tinggal dan menetap di negara kamu aku gak masalah aku setuju, tapi soal pindah negara dan kewarganegaraan mohon maaf Edward aku gak bisa bagaimana pun aku lahir disini" jawab Jelita.
"Oke..gapapa kok lagian aku juga gak maksa kamu banget buat pindah negara karena aku" ucap Edward.
Jelita tersenyum dan melanjutkan makan nya kembali, setelah selesai makan mereka kembali ke kamarnya di lantai atas.
"Sayang, aku mau jalan jalan..kata orang kota Jakarta itu indah saat malam hari aku mau jalan" ucap Edward.
"Iya nanti kita jalan ya..kamu mandi dulu gih" kata Jelita Edward pun mengangguk dan langsung masuk ke kamar mandi.
*Skip
Sudah pukul 7 malam kini mereka berdua tengah jalan ke salah satu tempat yang sering dikunjungi masyarakat Jakarta yaitu kota tua. Tidak hanya saat pagi siang atau sore malam hari juga masih ramai pengunjung.
"Ini kota tua Ed,kalo pagi siang sampe sekarang masih suka ramai" ucap Jelita.
"Wow..aku suka.." jawab Edward dengan kagum.
"Yaudah yuk kita kesana" ucap Jelita.
Setelah berkeliling di kota tua Jelita dan Edward pergi ke salah satu mall untuk makan malam dan sekalian untuk membeli bahan untuk nya masak besok pagi.
Kini setelah makan malam Jelita dan Edward ke supermarket mereka berjalan keperluan untuk masak.
Jelita mendorong troli belanjaan sambil melihat lihat dan Edward ia masih saja terus terusan memegang tangan Jelita dengan sangat posesif karena sejak tadi banyak pengunjung yang sedang berbelanja dan juga karyawan yang tidak ada hentinya memandang istri nya itu.
"Kamu mau makan daging atau ayam atau ikan?" Tanya Jelita pada Edward.
"Ikan" jawabnya jelita pun langsung pergi ketempat ikan disana banyak jenis ikan pilihan Jelita pun mengambil beberapa ikan.
"Terus sama apa lagi?" Ucap Jelita.
"Tempe goreng,hmm..aku mau terong sayang aku pengen kamu masakin terong balado aku suka banget" ucap Edward dengan antusias Jelita hanya tersenyum mendengarnya dan jelita pun mengambil beberapa terong dan juga bawang putih dan bawang merah, serta bahan lain atau bumbu lain nya.
"Kamu mau apa ambil aku tunggu sini" ucap Jelita.
"Gak mau kamu harus ikut, nanti kalo aku tinggalin kamu gimana?nanti kamu di godain gimana?" Kata Edward yang cemburu nya kembali lagi.
"Siapa yang mau godain istri orang Edward" jawab Jelita dengan geretan.
"Ya siapa tau aja, jangankan yang udah bersuami atau istri kadang yang udah punya pacar tetep aja masih digodain terus di ambil deh" kata nya. Jelita hanya menghela nafas nya sungguh ia capai kalau ngurusi sifat cemburu nya Edward.
"Yaudah kamu mau beli apa aku ikut" ucap Jelita membuat Edward tersenyum dan membantu mendorong troli nya.
➖➖➖➖➖➖
WARNING 🚫Jangan lupa komen dan vote nya setelah selesai membaca cerita ini karena semakin banyak kalian vote semakin banyak juga aku membuat cerita cerita yang pasti nya seru seru😉😁😁😁
Kita...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Novela JuvenilKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...