38. Ditinggal Tugas Lagi

18 1 0
                                    

Di pagi hari yang cerah di kota Warsawa Edward sudah siap dengan barang barang yang akan di bawa nya untuk bertugas lagi sang pembantu yaitu Willy membawa koper Edward kedalam mobil lalu Edward keluar dari kamar dan langsung menghampiri Jelita yang masih masak di dapur.

"Sayang, aku jalan dulu ya" ucap Edward sambil mencium jidat Jelita.

"Kira kira berapa hari kamu pergi?" Jawab Jelita.

"Emm..mungkin agak lama tapi nanti pasti aku akan kabari, aku tidak mungkin lupa dengan istri yang sedang aku tinggali" ucap nya sambil mengelus-elus pipi mulus Jelita.

Jelita harus memaklumi pekerjaan Edward sebagai pilot mungkin sudah menjadi resiko seorang istri pilot sepertinya.

"Iya hati hati ya" jawab Jelita sambil tersenyum.

"Pasti aku akan beli sarapan di luar sebagai pengganjal perut baru nanti makan siang di pesawat" ucap Edward dan pamit lalu pergi meninggalkan Jelita. Jelita melanjutkan aktivitasnya memasukan makanan ke dalam kotak makan nanti ia tidak ingin makan siang di luar jadi ia membawa bekal lalu duduk dimeja mengambil roti tawar berserta selai kacang pada atas roti.

Kini Jelita di tinggal sendirian dirumah hanya bersama pembantu dan supir saja Edward yang harus kembali melakukan penerbangan dan Rasyah yang kemarin malam harus kembali ke Jerman untuk kuliahnya. Andai disini ada Chelsea, Salsa,Jevin, ataupun Marcel anak Kenan yang menemani nya mungkin ia tidak akan seperti ini.

Setelah selesai sarapan Jelita langsung berangkat ke kantor bersama supirnya perjalanan dari rumah ke kantor hanya 45 menit jalanan di kota Warsawa 11 12 dari Jakarta ataupun Bandung kota Warsawa juga hampir sama seperti Jakarta yaitu padat. Kalau Jakarta padat pengendara motor,mobil dan perjalan kaki sedangkan Warsawa padat akan pengendara mobil dan perjalan kaki.

Jelita tak habis berpikir ia bisa tinggal di luar negeri dan bekerja padahal ia hanya lulusa ITB manajemen Bandung dan berasal dari keluarga yang sederhana dan seperti mimpi bahwa kini ia menjadi seorang istri seorang pilot yang kaya raya dan juga menantu pertama yang memiliki perusahaan besar se-eropa dan se-Asia. Mimpi Jelita bukan menjadi istri seorang pilot ataupun menjadi menantu yang memiliki perusahaan terbesar itu tetapi mimpi nya adalah sebagai seseorang yang di butuhkan oleh orang lain dan menjadi inspirasi bagi semua orang dan satu lagi Jelita ingin sekali sejak dulu mendirikan sebuah lembaga pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu menyolahkan anak anaknya sampai jenjang kuliah, insyaallah Jelita akan mewujudkan nya itu.

Saat sudah sampai di kantor Jelita langsung masuk kedalam ruangannya ada beberapa berkas sudah menumpuk di meja nya lalu ia segera membuka dan tanda tangan berkas berkas itu. Sebenarnya pekerjaan Jelita tidaklah sulit ia masih di bantu oleh para staf nya dan juga papa mertua nya yang masih bekerja ditempat yang sama dengan nya hanya berbeda lantai.

Drtttt....drrrttt.....drrrttt...

Suara getaran ponsel Jelita berbunyi ia pun segera melihatnya. Alangkah terkejutnya ia ketika membaca nama yang tertara di layar itu Yaitu adalah Kenan pasti Marcel rindu pada nya Jelita pun mengangkat panggilan video call dari Kenan, dan saat di angkat benar dugaan nya wajah Marcel yang ada di layar itu.

"Hay...mama i Miss you" ucap Marcel yang sudah memasuki usia 5 tahun. Wajah Marcel yang sangat mirip dengan wajah Kenan saat masih kecil pipi merahnya hidung mancung dan wajahnya ketika ketawa manis seperti gula.

"Hay juga anak mama yang ganteng" jawab Jelita antusias.

"Mama apa kabar?" Tanya anak itu.

"Mama baik,kalo Marcel?".

"Aku baik mah...Oya papa Edward mana aku mau dong bicara dengan nya aku kangen dengan nya".

"Papa Edward sedang ada jadwal penerbangan baru tadi pagi sekali ia berangkat".

RASYAH (JELITA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang