19. Edward Pulang

19 3 0
                                    

Hari ini Edward akan kembali ke Warsawa ia juga sudah memberi tahu paman nya ia pulang tidak sendirian tentu bersama Rasyah juga. Kali ini mereka berada di bandara di antar oleh paman Robert.

"Kalian jaga diri kalian baik baik! Ingat jangan bikin kekacauan atau perdebatan dan satu lagi salamkan untuk semua nya yang ada di Warsawa" ucap Paman Robert pada kedua keponakannya itu.

"Baik paman nanti kami sampaikan" jawab Rasyah.

"Lalu kapan paman ke Warsaw?" Tanya Edward.

"Hmm...paman tidak tau kapan tapi nanti pasti paman akan kesana" jawabnya sambil memberikan senyuman nya.

"Baiklah paman kalo gitu kami pergi,selamat tinggal " pamit Rasyah yang diangguki oleh paman Robert, Rasyah dan Edward berjalan mendorong kopernya masing-masing menuju pintu masuk.

Saat sudah sampai pesawat dan duduk di bangku Rasyah memasang sabuknya dan juga Edward.

"Nanti kau akan pulang kerumah orang tua mu atau ke apartemen mu?" Tanya Rasyah pada Edward.

"Ke apartemen..tapi besoknya. Nya baru akan ke rumah membicarakan hal penting ku itu" jawab Edward. Rasyah hanya diam tidak lagi berbicara ia mengeluarkan buku nya sambil membaca,sedangkan Edward memesan makanan karena ia lapar.

*****************

Jakarta- 08.00 pagi.

Jelita kini tengah berada di toko bunga ia sedang mencari cari bunga yang bagus, saat sedang mencari cari bunga ponselnya berdering ia melihat layar ponselnya itu tertara nama Salsa disana ia pun langsung mengangkatnya.

"Hallo kenapa?" Ucap Jelita.

"Lo dimana cuk" ucap Salsa.

"Lagi di toko bunga,kenapa Lo udah sampe di tempat janjian kita?".

"Udah barusan sih,yaudah Lo lagi dimana sekarang masih lama apa ke pemakaman?".

"Ini aja gue masih di toko bunga lagi nyari bunga yang bagus,lagian nih ya gue mau kasih dia bunga yang cantik biar dia disana kalo ngeliat seneng" ucap Jelita tangan nya masih sibuk mencari bunga yang cocok.

"Duhh!!!yaudah deh terserah elo pokoknya gue tunggu sampe jam setengah 10 kalo Lo masih belum Dateng juga kita kaga jadi" ucap Salsa.

"Iya-iya Salsa" jawab Jelita dan mematikan sambungan telepon nya. Akhirnya ia pun menemukan bunga yang cocok dan ia pun segera membawa bunga itu ke kasir untuk membayar nya.

Selesai ke toko bunga Jelita masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya menuju arah pemakaman yang selalu ia kunjungi saat bekerja di Jakarta. Beberapa lama kemudian Jelita pun sampai di tempat tujuan nya ia pun segera berjalan masuk kedalam area pemakaman sampai ia menemukan batu nisan bertuliskan nama Elvano.

Jelita pun duduk dengan bangku kecil yang sengaja di bawa nya.

"Hay,yang ulang tahun...ini aku bawain kamu bunga aku susah loh nyari bunga nya karena di toko bunga nya tadi bagus bagus semua hehehe..Oya maaf ya cuma bisa ngasih bunga aja gak bisa ngasih apa apa..aku yakin sekarang kamu pasti lagi senang disana dan mungkin jadi tambah baper karena selama ini aku selalu mengunjungi kamu terus" gumam Jelita sendiri.

"Maaf ya beberapa hari yang lalu aku gak kesini karena aku lagi liburan kamu tau gak aku kemarin liburan ke London sama seseorang yang spesial banget".

"Aku gak mau nyakitin kamu dihari spesial kamu ini El tapi nanti akan ku kenalkan kau dengan nya" ucap Jelita lagi. Tidak ada orang pun yang menjawabnya hanya angin yang mungkin mendengarkan nya.

RASYAH (JELITA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang