Di pagi hari ini entah kenapa sejak tadi Jelita mundar mandir ke kamar mandi karena ia sangat mual mual hari ini.
Hueekkkkkkk.....huekkkk..huekk..
Edward mendengar Jelita muntah di wastafel pun menghampiri nya.
" Kamu kenapa Lit" tanya nya.
"Gak tau udah 3 kali aku mundar mandir,perut aku mual banget Ed" jawabnya seketika wajah Jelita pucat.
"Kita kerumah sakit ya" Jelita menggelengkan kepalanya.
"Aku gak mau hari ini aku harus ke kantor karena ada meeting sama klain dari Amerika" ucapnya memang Jelita sudah rapih sejak tadi.
"Izinkan bisa Lit jangan terlalu di paksakan nanti papa marah sama aku".
Jelita mengelap mulutnya dengan tisu lalu mengambil tas nya di ruang tengah tadi dan menatap Edward pria itu sangat khawatir dengan kondisi istri nya yang barusan muntah.
"Aku gak apa-apa sehabis meeting aku ke klinik di kantor ya..aku pergi dulu makan siang jangan lupa ya.. assalamualaikum" pamitnya sambil mencium kepala tangan Edward lalu pergi.
"Walaikumsalam..hati hati" jawab Edward.
*Skip
Kini Jelita telah sampai di kantor karena meeting nya di mulai pukul 9 berarti sebentar lagi akan di mulai ia pun memanggil Daniel untuk ke ruangannya.
"Silahkan duduk dan" ucap Jelita Daniel pun duduk dihadapan Jelita.
"Maaf kak, kak Lita sedang sakit?wajahnya pucat,sudah sarapan?" Kata Daniel.
"Lagi gak enak badan nanti setelah meeting saya ke klinik disini" jawab Jelita sambil memeriksa berkas untuk hari ini.
"Ehm...kapan tamu kita sampai Daniel?" Tanya Jelita.
"Sedang dalam perjalanan kak mungkin sebentar lagi" jawabnya.
"Yasudah kalo gitu kamu boleh kembali bekerja kalau sudah sampai tamu nya langsung ke ruang meeting" kata nya Daniel pun mengerti dan keluar dari ruangan Jelita dan kembali bekerja.
Entahlah hari ini Jelita tampak berbeda setiap melihat makanan ia selalu mual dan juga pusing.
*Skip
Edward masih berada di rumah ia masih bersantai santai, jadwal penerbangan Edward tinggal 1 Minggu lagi ia juga khawatir dengan keadaan Jelita tadi ia pun segera menghubungi Michael teman nya itu.
"Hallo".
"Kenapa bro?"
"Lagi dimana?".
"Ohh gue , gue baru aja sampe Jakarta kenapa emangnya mau nitip oleh-oleh?".
"Jakarta?ngaipain?".
"Ya mampirlah ke rumah calon mertua masa kemping aneh aneh deh".
"Mic, aku ingin ngomong soal Jelita".
"Ada apa dengan istri tersayang mu itu Ed?".
"Sejak tadi pagi kata nya ia sudah 3 kali mundar mandir ke wastafel aku lihat sih dia minyak terus katanya mual sarapan juga tadi dikit, kenapa ya" ucap Edward.
"Yahhhh... Ed aku tidak tau soal itu mungkin Jelita lagi tidak enak badan sudah periksa ke dokter?".
"Belum. Soalnya dia tadi buru buru berangkat".
"Coba kau bawa dia ke rumah sakit takutnya kenapa Napa".
"Iya-iya thanks ya" Edward menutup panggil tersebut. Ia pun bangun dari tempat duduknya mengambil sesuatu dari berangkas nya dan memasukan pin didalam kotak tersebut berisi uang yang lumayan banyak ia pun mengeluarkan mengambil amplop kecil berwarna coklat dan mengambil lembaran kertas yang merupakan karyawan di toko nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Teen FictionKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...