Pagi hari nya seperti biasa paman Robert kembali bekerja sedangkan Rasyah dan Jelita sedang memasak di dapur.
"Aku kangen sekali masakan mu" ucap Jelita yang sambil memotong wortel di meja.
"Aku juga kangen kamu cicipi masakan aku" jawab Rasyah.
"Eh iya keluarga kamu apa kabar disana?papa baik?" Tanya Jelita.
"Alhamdulillah baik semua kok".
"Aku gak sangka ternyata kamu jadi dokter juga".
"Itu semua berkat doa dan dukungan kalian".
Tiba tiba Edward pun datang dan langsung duduk di meja makan, Jelita yang melihatnya pun langsung menghampiri nya.
"Kamu ingin sarapan roti atau apa?" Tanya Jelita pada Edward.
"Hmm..roti aja" jawabnya Jelita pun langsung mengambil roti tawar dan langsung membuatnya.
"Kalian lagi apa?" Ucap Edward.
"Lagi masak,buat nanti makan siang".
"Loh ini kan masih pagi kok udah masak aja buat nanti siang?"
"Iya karena hari ini aku dan Rasyah ingin pergi keluar dan dirumah ini sepi hanya ada pembantu jadi Rasyah yang memasak buat siang" ucap Jelita.
"Aku ikut" jawab Edward.
"Kan kemarin kamu sudah jalan jalan nya sama aku Ed sekarang gantian dong".
Edward menatap Jelita malas, Edward harus memikirkan cara agar Jelita tidak jadi pergi.
"Berarti di rumah aku sendirian dong,paman sudah berangkat kerja" ucap Edward membuat Jelita berkata dalam hati.
"Yaudah iya kamu boleh ikut tapi janji ya jangan buat masalah ataupun keributan" ucap Jelita membuat Edward senang mendengarnya.
"Oke aku janji' jawabnya. Tak lama Rasyah pun datang membawa piring yang isi nya adalah masakan nya ia sendiri yang baru matang dan menaruhnya di atas meja aroma masakan Rasyah membuat Jelita ingin makan lagi.
"Rasyah, aku mau ngajak Edward gapapa kan kasian kalo dia di rumah sendirian" ucap Jelita Rasyah hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kalo gitu aku mandi dulu ya kalian makan aja duluan" ucap Rasyah langsung pergi ke kamarnya untuk mandi.
Di meja makan kini hanya ada Jelita dan Edward mereka sedang makan masakan Rasyah.
"Lita kamu beneran udah gak suka ataupun punya rasa lagi kan sama sahabat mu itu?" Tanya Edward pada Jelita.
"Sudah tidak" jawab Jelita.
"Mumpung aku belum melamar kamu, aku rela kok kalo kamu pilih dia aku gak bisa memaksa kamu Lit".
Jelita menghendus nafasnya.
"Kalo aku melakukan nya maka bagaimana dengan hati kamu Edward? Aku tidak mau diantara kalian sakit hati nanti nya,maka dari itu sebelum semua nya terlambat lebih baik aku terus terang saja bagaimana pun aku tetap pilih kamu entahlah ada angin apa yang membawa ku sampai aku lupa bahwa ada Rasyah" ucap Jelita, membuat Edward bingung.
"Maksud kamu".
"Aku pilih kamu Edward, aku rasa aku dan Rasyah hanya nyaman dan sayang sebagai sahabat saja" kata nya.
"Sungguh?" Mata Edward terbinar binar mendengar kata Jelita barusan.
"Memangnya sejak tadi aku bercanda?sudahlah jangan ganggu aku sedang makan" ucap Jelita lalu melanjutkan makan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Fiksi RemajaKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...