Edward dan Jelita berjalan menuju ruang tengah mereka ingin tahu kenapa paman Robert tertawa kencang sekali hingga sampai ke depan pintu masuk, ketika mereka sampai Jelita terdiam terpaku ketika melihat seseorang yang tak asing lagi bagi nya, begitupun juga Edward.
"Rasyah" ucap Jelita sang pemilik nama pun menoleh sama diam nya dan terkejutnya dengan Jelita , ya orang yang sedang berbicara dan tertawaan dengan paman Robert adalah Rasyah ia baru sampai di London. Rasyah berdiri dan menghampiri Jelita.
"Ini mimpi kan" ucap Jelita yang masih tak percaya.
"Ini bukan mimpi Jelita ini nyata ini aku Rasyah sahabat mu,akhirnya kita bertemu lagi dan aku tidak mengingkari janji ku" ucap Rasyah di sambiri senyuman nya yang tak pernah luntur dari dulu.
Tanpa aba aba Rasyah menarik Jelita kepelukan nya.
"Akhirnya kita bertemu lagi Rasyah aku sangat merindukanmu" ucap Jelita seketika air mata rindu nya itu keluar.
"Aku juga Jelita" jawab Rasyah yang sama rindu nya dengan Jelita, Sedangkan Edward masih terdiam melihat Jelita di peluk oleh laki laki lain yang padahal adalah sepupunya sendiri membuat hati nya merasa sakit dan tak suka melihatnya.
Jelita melepaskan pelukannya itu dan menatap Rasyah.
"Tidak ada yang berubah selalu indah" ucap Jelita sambil tersenyum.
"Selalu indah?memangnya apa yang indah Jelita?" Jawab Rasyah bingung.
"Mata mu yang indah Syah" ujar Jelita membuat Rasyah terdiam sambil tersenyum mendapat pujian dari Jelita.
"Hey kalian, karena Jelita dan Edward sudah pulang ayo kita makan malam kasian perut paman ini nak" ucap Paman Robert mengajak untuk ke ruang makan untuk makan malam dan mereka pun segera menuju ruang makan.
Makanan dan minuman sudah tersedia di meja makan dan mereka pun mengambil tempat duduknya masing masing, Edward sejak tadi hanya diam Jelita belum merasakan sikap Edward karena ia masih senang atas kedatangan Rasyah sahabatnya.
"Ayo dimakan Rasyah" ucap Paman Robert.
"Iya paman" jawabnya.
"Mau aku ambilin ikan Syah" ucap Jelita pada Rasyah.
"Hmm.. boleh" jawab Jelita sambil mengambil ikan goreng lalu menaruhnya di atas piring Rasyah.
"Edward, kau makan sedikit sekali tumben" ucap Paman Robert yang melihat isi piring Edward yang hanya dikit.
"Edward masih kenyang paman..tapi kan waktu malam hari itu sangat panjang sekali jadi takutnya Edward di tengah malem kelaparan" jawabnya datar tanpa ekspresi apapun sangat berbeda seperti sebelumnya.
"Oya tadi kamu kemana Lit?" Tanya Rasyah pada Jelita.
"Jalan jalan sama Edward keliling kota" jawab Jelita.
"Ohya.. bagaimana kota ini jelita bagus bukan?".
"Hmm bagus..aku suka" katanya sambil mengunyah makanannya.
"Edward aku pikir kau sudah pulang ke Warsawa ternyata masih berlibur disini" ucap Rasyah pada Edward.
"Suka suka ku ingin berlibur kemana pun lagi pula aku sudah terbiasa keliling dunia" jawabnya tanpa menoleh pada Rasyah.
"Iya aku tau,kau masih lama berlibur?".
"Memangnya kenapa?".
"Tidak apa-apa" ucap Rasyah.
Selesai makan malam paman Robert kembali ke kamarnya lalu Jelita dan Rasyah pergi ke halaman belakang mereka berbicara sambil bercerita, Jelita juga menceritakan semua nya yang terjadi selama Rasyah tidak ada disampingnya. Dan dari jendela lantai atas ada seseorang yang melihat mereka berdua sedang asik ngobrol siapa lagi kalau bukan Edward.
Edward merasa hati nya tertusuk benda tajam ketika melihat Jelita dengan yang lain, apa ia cemburu?
Dengan keberanian nya Edward pun menghampiri mereka berdua.
"Jelita,ini sudah malam dan dingin tidurlah agar besok kau tidak kesiangan" ucap Edward yang tiba tiba muncul.
"Iya Edward terima kasih telah mengingatkan tapi aku akan tidur sebentar lagi karena aku masih belum mengantuk" jawab Jelita.
"Tapi tidak baik kalo tidur terlalu malam" ucap Edward.
"Edward benar Jelita,lagian kamu kan tadi abis jalan jalan memangnya tidak lelah?" Sahut Rasyah.
"Hmm.. baiklah jika kalian memaksa aku ke kamar dulu" ucap Jelita dan segera pergi dari hadapan Edward dan Rasyah yang kini masih terdiam di tempat.
"Sejak kapan kalian bertemu?" Ucap Rasyah pada Edward.
"Saat di Bali,kau dan Risa sangat baik pada ku dan selalu membuat ku penasaran dengan nya
Kalian tidak menyesal kan memperkenalkan aku dengan dia?" Ucap Edward."Maksud mu apa Edward" jawab Rasyah yang tidak mengerti.
"Aku menginginkan dia untuk jadi istri ku,aku mohon izinkan aku bahagia selama ini hidupku tidak bahagia kau tau aku menghidupkan diri ku ini sendirian padahal aku masih mempunyai keluarga" ucap Edward, dan sekarang Rasyah mengerti maksud dari kata nya barusan.
"Tapi Edward kalian berdua berbeda keyakinan lalu bagaimana dengan keluarga mu jika mengetahui ini ?" Jawab Rasyah.
"Memangnya selama ini mereka peduli dengan ku Rasyah?tidak, mereka tidak peduli..lagi pula di keluarga besar kita tidak ada yang keberatan jika ada yang menjadi seorang muslim dan aku yakin papa mama ku mengizinkan aku menjadi seorang muslim dan menikah dengan Jelita" ucap Edward.
Pupus sudah harapan Rasyah yang tadi nya ia ingin mengungkapkan perasaan pada Jelita namun kini ia terlambat, Edward telah lebih dulu mengambil Jelita dari nya. Apakah Rasyah harus mengalah dengan sepupu nya itu?disisi lain Rasyah juga kasian dengan sepupu nya itu, selama ini hidupnya tidak seperti nya.
"Aku tau apa yang kau pikirkan Rasyah, kau selesaikan dulu urusan kau itu dengan nya..tapi kau harus merelakan nya untuk ku, ia tidak berada di tangan orang yang salah Rasyah ia berada di tangan orang yang benar dan masih mempunyai hubungan saudara dengan mu kau harus bersyukur dengan hal itu" tambah Edward lalu ia pergi meninggalkan Rasyah.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Vote dan komen nya🙏😊😉
KAMU SEDANG MEMBACA
RASYAH (JELITA 2)
Fiksi RemajaKelanjutan Cerita Jelita yang pertama. Baca dulu yang pertama ya biar tahu kisahnya 😊 "Aku kembali Jelita,aku menepati janji ku ini pada mu. Jakarta sudah berbeda tidak lagi seperti dulu seperti nya aku telah ketinggalan banyak cerita dari kota ini...