39. Jalan Dengan Rasyah

15 1 0
                                    

Sudah 3 Minggu Jelita menjalani kesehariannya seperti ke kantor ataupun pergi ke supermarket sendiri tanpa Edward yang menemani nya karena Edward belum pulang kini Jelita sedang berada di rumah nya menikmati suasana pagi hari di balkon dan menikmati sambil meminum teh hangat dan di temani cemilan.

Edward masih setia memberi kabar nya pada Jelita bahkan Edward ingin sekali cepat selesai agar bisa bertemu dengan istri nya itu begitupun juga dengan Jelita 3 Minggu tanpa Edward ia merasa kesepian, padahal ia bisa meminta Risa untuk menemaninya tapi Risa saat ini sedang tidak ada di Polandia ia sedang ada keluar kota.

Suara ponsel Jelita membuyarkan lamunan Jelita ia pun segera mengangkat nya.

"Hallo..."

"Lit,kamu ada di rumah kan?".

"Iya kenapa Syah?" Rasyah yang menelpon Jelita.

"Bukain pintu nya dong aku mau masuk nih" ucap Rasyah.

"Loh kamu.."

"Udah buruan buka pintu aku lumutan nih" ucap Rasyah.

Jelita pun langsung mematikan sambungan telepon nya dan segera keluar dari kamarnya dan membuka pintu.

Dan saat membuka pintu ternyata benar Rasyah yang datang senyuman Jelita mulai mengembang hati nya yang tadi merasa sepi kini tidak lagi merasakan kesepian karena kini dihadapannya ada Rasyah sahabatnya yang selama ini ia nantikan kepulangan nya, Jelita pun langsung memeluknya dengan erat dan dibalas oleh Rasyah.

"Kamu sampai kapan Syah?" Ucap Jelita sambil melepaskan pelukannya, Rasyah berjalan masuk dan lalu duduk di bangku sofa di ikuti oleh Jelita.

"Kemarin malem" jawabnya.

"Loh kenapa gak bilang,kan kalo gitu aku bisa jemput kamu".

"Aku takut kamu udah tidur Lit lagian aku sampai jam 12 malam kamu yakin jam segitu belum tidur" ucap Rasyah membuat Jelita diam sesaat.

"Oya aku punya kabar baik buat kamu" tambah Rasyah dengan mata terbinar binar.

"Apa" seru Jelita.

"Aku lulus S2 di Jerman Lit" ucap Rasyah dengan bahagia begitupun juga Jelita yang mendengarnya jadi ikut bahagia.

"Selamat Syah aku seneng dengernya,terus terus gimana?".

"Saat itu aku ngebahas soal alat Monitoring Pada Jantung dan Alhamdulillah lancar dan berhasil dan membawa aku dengan nilai yang bagus dan aku di terima disalah satu rumah sakit jantung terkenal disana" seru Rasyah.

"Kamu memang dokter yang hebat Syah aku bangga banget punya sahabat dokter kaya kamu" ucap Jelita sambil memegang tangan Rasyah.

"Terus pekerjaan kamu jadi dokter disini bagaimana?" Tambah Jelita.

"Aku masih tetep kerja di sini Lit jangan khawatir kita berpisah lagi karena aku gak akan ngebiarin hal itu terjadi, menurut ku sudah terlalu lama kita berpisah ya walaupun saat ini kenyataan sudah berbeda lagi tidak seperti dulu" ucap Rasyah Jelita mengangguk paham.

"Oya Edward mana kok gak kelihatan?" Tanya Rasyah.

"Edward lagi ada jadwal penerbangan selama sebulan bulan depan pulang" jawab Jelita.

"Berarti kamu disini sendirian dong?".

"Ya kalo di rumah sih iya sendiri paling cuma sama pembantu kalo di kantor engga kok rame" jawab Jelita lagi.

"Terus kenapa kamu gak minta Risa temenin kamu disini?".

"Risa lagi ke luar kota syah,.. kalo aku nginep di rumah mertua aku takut ngerepotin mereka".

RASYAH (JELITA 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang