#Chapter 4

1.2K 73 1
                                        

¢dshoonie

"Aku tidak bisa karena,itu permintaan dari keluargamu" ucapku dengan gugup,tapi aku berusaha tenang.

Sebenarnya aku senang dijodohkan dengan perempuan ini dan dia adalah cinta pertamaku dan dia cantik.

Walaupun aku belum kenal dengannya.

"Hei,aku saja tak tahu bahwa pamanku yang meminta permintaan ini" katanya.

"Paman?dia bukan orangtuamu?" tanyaku.

"Mereka hanyalah paman dan bibiku,janganlah bertanya lagi"

"Oh oke.lalu bagaimana?" tanyaku padanya,aku hanya melihat dia yang mondar mandir sedari tadi sambil memegangi kepalanya.tapi saat aku bertanya dia tidak menggubrisnya.

"Kau tetap mau membantu kantor papaku?" tanyaku lagi.

"Pamanku akan membantu kantor papamu,tapi tidak dengan cara ini,bagaimana?" tanyanya balik.

"Bagaimana jika kau mencobanya dulu denganku?" tanyaku.

"Mencoba apa?!"

"Berpacaran"

"Apa kau gila huh?!" marah perempuan itu padaku.

"Ya coba saja" kataku.baru saja perempuan itu ingin mengoceh padaku,tetapi selamatlah aku,ponselnya berdering dan terdapat nama disana.

paman❤

"Angkatlah,dan tolong speakernya" kataku sambil menyengir,dan dia hanya menuruti kata kataku.

"Hai sayang,kau masih berbicara dengan Renjun?"

"masih,ada apa?" tanya perempuan ini.

"Aku lupa memberitahu kalian bahwa 1 minggu lagi kalian akan menikah,jadi janganlah sering sering bertemu 1 minggu ini" kata pamannya.

"PAMAN!KAU SALAH MINUM OBATKAH?!" marah perempuan ini.

Aku juga terkejut dengan pamannya Kaylle tapi aku hanya fiam dan meyimak pembicaraan mereka.

"Aku sudah menyiapkan semuanya,apakah pembicaraan kita didengar oleh Renjun?jadi bicaralah lagi"  aku hanya menengok ke perempuan ini,tapi dia tak melihatku balik.

"Ah iya,kita semua sudah pulang duluan pakai mobil paman,kalian pulang berdua pakai mobil papanya Renjun,hei nak Renjun tolong jaga ponakanku jangan sampai lecet" katanya.

"Ah iyya paman!" kataku lalu perempuan itu memutuskan panggilannya tanpa memberi satu kata apapun.

Dia mematung,lalu..

menangis.

"Hei kenapa kau menangis?!" kataku panik.

"Aku takut" katanya sambil menangis.

"Apa yang kau takuti?aku tak jahat" kataku masih panik,karena takut orang lain melihat.

"Aku sebenarnya takut berpasangan dengan lelaki,aku tak pernah berpacaran sebelumnya" katanya masih menangis.

"Aku takut bahwa lelaki itu tak kuat dengan sikapku yang seperti ini,aku takut tak ada yang bisa bertahan denganku" lanjutnya.

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang