¢dshoonie
"Bukan, ini rumahku sendiri, rumahku dengan Mark Lee"
"Aku tidak sebodoh itu Kaylle Williams, aku selalu liat kamu saat pulang sekolah dengan Renjun, jangan jadi perempuan egois"
"Ini kamar kalian berdua kan? Ini foto apa?" Jeno beranjak dari ranjang, lalu mengambil salah satu foto aku dengan Renjun di nakas.untungnya, bukan foto pernikahan.
"Apa salahnya kalau aku nyimpen foto Renjun di kamar aku coba? Sedangkan dia pacar aku? apa aku salah?" tanyaku.
"Tidak ada salah, tapi yang aku pertanyakan kenapa kamu bisa sekamar sama pacarmu?" dia menaruh fotonya di tempat semula.
"Sekamar apa? Aku beda rumah sama Renjun, Lee Jeno!"
"Kamu pintar acting, tapi kamu gak bisa bodohin aku"
"Lagian kamu kenapa sih ikut campur sama masalah aku? Renjun itu pacar aku, kamu cuma sahabat aku, gak lebih!" keluar dari kamar, lalu masuk kedalam kamar mandi.
"Ah, mimisan lagi" aku mengambil tissu di dekat wastafel, mengelap darahku yang mengucur dari hidung, mendongak agar darahnya berhenti keluar.
"Begini ya nasib aku? Cinta Jeno tapi disisi lain, gak bisa ninggalin Renjun" memantulkan wajahku di cermin, tersenyum paksa.
"Terus terusan bohong, karena ulah keegoisanku" cairan bening keluar perlahan, saat di kedipkan, jatuh ke wastafel hingga tak terlihat lagi kemana jatuhnya air mataku.
"Dulu, keegoisanku membawa kesenangan dan kebahagiaan, tapi saat sudah remaja, keegoisanku penuh dengan kebencian maupun kesedihan"
"Bunda, aku ingin bercerita sedikit"
"Anakmu ini, yang kamu sayangi, sudah bisa mandiri, tetapi tak bisa ditinggal olehmu.siapa manusia di dunia ini yang ingin ditinggal oleh bundanya sendiri?tidak ada bun, termasuk aku"
"Bunda tidak ada disini buat aku menderita.jika saja kau ada disini, kamu bisa melarang apa yang aku perbuat sekarang.aku benci diriku sendiri, aku ingin tetap berada di sisi bunda, menjalani hidup dengan tenang dan bersenang senang.bunda tidak mau ya ditemani Kaylle? Iya, Kaylle memang jahat sampai bunda pergi untuk selama lamanya.maafin Kaylle kalau tidak bisa mengikuti apa yang bunda pesan sebelum pergi"
"Buang keegoisanmu, itukan?"
"Penyakit ini tidak akan mati, selamanya akan tetap didalam tubuhku, mungkin sebentar lagi aku akan menyusul bunda.Bunda mau kan menungguku disana? kita bermain lagi bersama, tertawa bersama.hanya kita berdua, aku tak ingin Mark Lee ikut bersamaku juga, dia masih ingin hidup di dunia, dia sehat, tidak seperti aku"
"Dunia ini sangat kejam, bukan sendirinya, karena ulahku"
"Eugh, penyakitku kambuh lagi"
Bruk!
ooo
Krieet
Semuanya kompak berdiri, sudah beberapa jam mereka menunggu Dokter agar cepat keluar dari ruangan PICU (pediatric intensive care unit), ruangan yang dikhususkan untuk anak 1 bulan hingga 18 tahun dengan kondisi kritis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD || Huang Renjun
Novela Juvenil[HIATUS] Mr.Hwang lelaki itu mampu membuatku terdiam seribu bahasa.menjadikanku perempuan yang selalu menerima kenyataan'