#Chapter 41

383 22 2
                                    

¢dshoonie

Tok, tok, tok!!

Kaylle terbangun dari tidurnya. Yang seharusnya dia tidur dengan nyaman malam ini karena tak ada kehadiran Renjun, malah sebaliknya.

Sudah sangat larut malam saat ini dan sempat sempatnya masih ada yang mengganggu Kaylle dengan suara bel rumah dan ketukan pintu yang tak berhenti sejak tadi.

Ia merasa terganggu, dan mau tak mau dia harus kebawah untuk melihat siapa yang mengganggu mimpi 'nya dari tadi. Sebelumnya, dia akan meraih ponselnya yang sengaja ditaruh disampingnya lalu melihat jam berapa sekarang ini.

02.50
sangat larut malam.

Kriet !

"E-eum, kau siapa?" tanya Kaylle sambil menunjuk orang itu yang sedang kesusahan menggotong laki laki yang sedang keadaan sangat sangat mabuk, hingga orang itu tertawa tawa sendiri.

"Huang Yeji, aku dulu teman sekelas Renjun" ucap Yeji sambil tersenyum tulus dan yang diberi senyuman juga masih bingung dan mengekspresikan wajah bingung.

"Tapi kenapa kau membawanya kerumah ini?" Kaylle sekarang sudah mengerti, dan dia pura pura menanyakan hal ini kepada seorang perempuan yang bermarga sama dengan suaminya itu.

"Aku bertemu dengannya di club malam dengan kondisinya yang sudah mabuk, dia hampir pingsan, aku terus menerus menanyakan alamat rumahnya agar aku bisa mengantarnya pulang, tapi dia hanya meresponku dengan tawaan khas orang mabuk dan memberiku ponselnya setelahnya dia hanya tertidur dengan meletakkan kepalanya di bar. Saat itu aku masih tak mengerti kenapa ia memberiku ponselnya, dan ternyata saat ku lihat ponsel Renjun, wallpaper lockscreennya itu sepertinya adalah wajahmu. Dan saat aku bertanya pada salah satu temannya yang juga adalah temanku, Haechan, dia bilang kalau wallpaper lockscreennya adalah foto pacarnya. Aku menceritakan kejadian itu pada Haechan, dan dia menyuruhku untuk mengantar Renjun ke rumah ini, dia bilang kau adalah pacar Renjun" cerita Yeji panjang lebar.

"Benar, dia pacarku" kata Kaylle.

"Kau pacarnya? aku tak menyangka Renjun bisa mendapatkan perempuan cantik sepertimu" kagumnya.

"Terimakasih sudah memuji dan mengantar Renjun pulang, kau bisa pergi sekarang, ini sudah larut malam" ucap Kaylle sambil mengambil alih Renjun dan segera menutup pintu lalu menguncinya tanpa memperdulikan Yeji yang masih didepan tak menyangka kalau dia sudah bercerita panjang lebar tetapi ujungnya diusir dengan cara lembut seperti itu.

Kaylle menuntun Renjun kekamar.

"Renjun, sadarlah, kau harus mengganti bajumu sebelum tidur dan menggosok gigi, cuci muka, dan bersihkan tubuh dengan lap" suruhnya karena tak nyaman dengan bau badan Renjun yang sangat berbau alkohol.

"Aku tak mau, aku ingin terus bersamamu" rengek Renjun sambil memeluk Kaylle dengan erat seperti balita yang tak mau ditinggal oleh orang tuanya.

"Hey gila, cepat lakukan apa yang aku suruh tadi, sekarang!"

"Aku sudah bilang kalau aku hanya ingin bersamamu!, apakah kau menolakku lagi karena kekasihmu Lee Jeno? haha, dia memang lebih tampan dariku, tapi dia tak..tak apa ya?" tanya Renjun pada dirinya sendiri sambil tertawa tak jelas.

"Kenapa harus Jeno?" tanya Kaylle sambil mengerutkan alisnya.

"Jeno? kau mau tahu? bersihkan aku dahulu!" ucap Renjun senang.

"Ah aku tak bisa jika kau keadaan mabuk. yasudahlah ayo pergi tidur saja, lepas jaketmu" kata Kaylle sambil bantu melepaskan jaket yang Renjun pakai tadi.

"Lee Kaylle, kau seorang putri yang cantik bagi semua orang termasuk aku. aku tak tahu kenapa banyak lelaki tampan diluar sana tapi tuhan menjodohkan kita, ini semua seperti takdir..

..kenapa aku bisa menyukaimu? walau kita dijodohkan, belum tentu kita merasakan hal yang sama seperti perasaan, kita tak sama dengan perasaan. aku cinta kamu tapi kau mencintai Lee Jeno. aku sudah seperti orang bodoh yang dibodohi. Jeno bilang bahwa kau adalah ratu, putri snow white atau bayi baginya dan saat pengulangan pernikahan kita di pantai, kalian berdua mengenang masa lalu dan mengaku perasaan satu sama lain dan juga yang mengingat kalau kalian pernah berjanji abadi jika suatu besar nanti akan menikah, tapi itu semua tak ditakdirkan. aku sangat mencintai Kaylle seperti aku mencintai kerabatku, dan aku mohon jangan tinggalkan aku hanya untuk pangeran Lee Jeno"
Renjun menangis dalam pelukan hangat Kaylle diranjang, itu membuat Kaylle merasa bersalah pada suaminya yang satu ini.

Dia juga tak menyangka kalau Renjun mendengar dan melihat apa yang Kaylle dan Jeno lakukan di pinggir pantai.

"Jangan tinggalkan aku untuk yang terakhir kalinya.." tangis Renjun makin pecah dan Kaylle terus menenangkan suaminya yang selalu terisak karena tangisnya. dia mengelus elus kepala sang suami sambil menepuk nepuknya sesekali dan akhirnya Renjun tertidur dengan sangat pulas.

|| BAD ||
Mr.huang renjun

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang