#Chapter 45

422 23 2
                                    

¢dshoonie

"Ayo, suamimu menunggu dibawah" ucap Jeno menuntun Kaylle kebawah dengan hati hati karena perempuan yang sedang ia tuntun masih berdumel tak jelas.

"Andwae!, aku tidak mau!" katanya dengan muka bantal.

"Bundaaaa! aku tidak mauuuu" rengek Kaylle lalu melepaskan rangkulannya dan beralih kebawah dan memeluk kaki Jeno sambil menangis dan tertawa, dia masih mabuk.

"Tidak apa, dia tidak jahat 'kok, dia sangat menyayangimu" ucap Jeno dan menyingkirkan tangan Kaylle agar bangun dan cepat keluar, namun Kaylle masih tak mau melepaskannya.

Kaylle melirik ke Jeno, "benarkah?" sambil tersenyum.

Jeno hanya mengangguk dan tersenyum balik kepada perempuan yang sedang memohon agar tak kembali kerumah.

"Tapi kurasa kau bohong, dia tak menyayangiku" rengeknya.

"Tidak benar, mari langsung saja kita temui suamimu dan bertanya apa dia menyayangimu atau tidak. Jika dia menjawab tidak, kau boleh tidur dirumahku, aku akan menemanimu tidur" yang benar saja, Kaylle langsung berdiri semangat dan memeluk Jeno.

Jeno hanya menggeleng tertawa melihat sikap Kaylle yang sangat manja walaupun dengan keadaan tak sadar dan mabuk. Coba saja kalau dengan keadaan sadar, tidak akan mau dia bersikap seperti ini kepada Jeno.

"Temani aku menemuinya" kata Kaylle sambil menggenggam tangan Jeno dengan erat, dia hanya takut.

"Iya, aku akan menemanimu"

"Siapa dia?" tanya Kaylle dan mengumpat dibelakang Jeno.

"Dia? suamimu, Huang Renjun" kata Jeno dan menunjuk Renjun yang sedang memainkan ponsel sambil bersender ke pintu mobil.

"Ayo, pulang" ucap Renjun menghampiri Jeno dan Kaylle yang sedang di ambang pintu lalu menarik Kaylle dengan paksa.

"Renjun, jangan kasar" peringat Jeno sambil melepaskan genggaman Renjun dan Kaylle.

Renjun hanya menatap Jeno sinis dan lanjut menarik Kaylle.
Yang ditarik hanya bisa memberontak dan menangis sambil meneriaki nama Jeno.

"Kau melakukan apa sampai Kaylle mabuk seperti ini? dia bukan perempuan yang nakal" tanya Renjun pada Jeno.

"Aku tak melakukan apapun pada istrimu, dia sendiri yang meminum sampai mabuk seperti ini. Kaylle memang bukan perempuan nakal seperti perempuan yang lainnya, namun dia akan meminum minuman itu sampai mabuk jika dirinya sedang ada masalah, dia stres dan depresi! kau yang tidak memerhatikannya, kau tega berselingkuh dengan perempuan lain didepan istrimu yang sudah mulai cinta denganmu!" adu Jeno.

"Berselingkuh? kau bukan siapa siapa, jadi jangan urus masalah rumah tangga kami, ayo pulang!" ajak Renjun dengan paksa.

"Tolong aku Jeno! aku tak mau bersama dia!" teriak Kaylle.

"Diam! ikut aku!"

Jeno menggeleng tak percaya jika Renjun tega melakukan ini semua pada Kaylle yang tak mudah dibentak, dan dia memerhatikan mobil Renjun yang perlahan menghilang.

ooo

"aku ingin bersama Jeno, pulangkan aku bersama dia, hiks" Kaylle menangis sepanjang perjalanan pulang, hingga Renjun yang mendengarnya sangat risih.

Setengah jam berlalu karena macet, akhirnya sampai dan Kaylle sudah berada di mimpinya, tidurnya sangat pulas.

Renjun menggendong Kaylle ke kamar, membuka jaketnya, membuka kunciran, dan membuka sepatu Kaylle.

Dia tak mungkin menggantikan baju Kaylle dengan piyama dengan keadaan mabuk, itu akan membuat...ekhemm.

Renjun tidur disamping Kaylle dan menyelimuti istrinya, memeluknya dan menatapnya. Dia tak percaya bahwa Kaylle sudah mencintainya, itu yang dikatakan Jeno padanya.

"Renjun, dia membalasku, dia melakukan apa yang kulakukan dulu. Dia sudah tak mencintaiku lagi, dia hanya mencintai Yeji. kurasa, eum..mereka sangat cocok? haha itu lelucon" kata Kaylle sambil tertawa namun air matanya keluar, dan itu membuat Renjun terkejut.

"Kaylle, hey..kau tidak boleh berbicara seperti itu, aku mencintaimu, aku hanya mencintaimu, bukan Yeji" Renjun mengelap air mata Kaylle dengan ibu jarinya.

"Tidak, Renjun tidak mencintaiku" katanya sambil menahan tangis, wajahnya sangat sangat imut.

"Sudah sudah, tidur ya" ia mengusap urai sang istri dan menarik Kaylle ke pelukannya dengan tulus.

dan mereka 'pun tidur lelap.

08.35

"Eugh!" Kaylle terbangun dari mimpinya karena terganggu oleh sinar matahari yang menyelinap masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa kepalaku sangat sakit?" tanyanya sambil memegang kepalanya yang sangat nyeri saat itu, mungkin karena mabuk semalam.

"Ah! mimisan lagi" dia berlari ke kamar mandi dan segera mencuci darah yang mengalir dari hidungnya.

Kaylle tak menemukan Renjun disampingnya tadi, dia sangat yakin kalau Renjun sudah pergi bekerja tadi pagi dan tidak berpamitan seperti hari hari biasanya.

Saat dia ingin turun kebawah untuk sarapan, dia melihat sebuah kertas kecil yang tertempel di pintu kamar dan bertuliskan..

Selamat pagi sleeping beauty!
Apa kepalamu terasa sangat sakit saat bangun tidur?
itu karena semalam kamu mabuk, aku khawatir

Aku berangkat kerja lebih awal pagi ini, aku tak tega membangunkanmu, kau sangat lelah. Bibi Salirum izin kalau dia akan mengantar anaknya kerumah sakit jadi tak bisa membuat sarapan, tapi aku sudah membuatkan sarapan untukmu.jaga kesehatan ya! ❤

-huang renjun

Kaylle tersenyum lalu segera turun kebawah untuk sarapan.

Dia tak menyangka kalau Renjun bisa masak, padahal melihat penggorengan saja sudah histeris.

Makanannya sangat enak, dia menyukainya.


|| BAD ||
Mr.huang renjun

Guiseu, aku tau kok pas kalian baca kalo Yeji itu yang buat masalah rumah tangga Renjun & Kaylle kayak aneh gitu?

ayoo ngaku!

Sebenernya aku juga ngerasa aneh gitu, seharusnya yang jadi Yeji itu Ningning, kalian pasti kenal banget Ningning siapa kan? aku bakalan munculin Ningning ga deket deket sini gais jadi aku milih Yeji aja dulu hehe :)

Tapi kalian tida bole jadi haters rl Ningning ataupun Yeji ya wkwk.




BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang