#Chapter 42

387 23 0
                                    

¢dshoonie

Hari ini dimana hari yang melelahkan bagi Renjun. Sebulan yang lalu, mama menyuruh Renjun untuk meneruskan perusahaan yang dimiliki papanya itu agar papa 'nya bisa beristirahat karena umurnya yang sudah tua.

Renjun sebenarnya masih ragu untuk menerima pendapat mamanya, tapi karena untuk kebaikan dan kesehatan papa, dia setuju dengan permintaan mamanya.

Hubungan Kaylle dan Renjun juga makin merenggang karena Renjun yang selalu pulang larut malam dengan keadaan mabuk serta Yeji yang sering mengunjungi rumah Kaylle untuk bertemu Renjun tanpa ada rasa malu sedikit pun.

Bodohnya, Renjun juga melayaninya dengan sepenuh hati.

Kaylle makin depresi dan stres akhir akhir ini tanpa sepengetahuan Renjun, itu mungkin karena penyakitnya kambuh dan dengan nekatnya, dia masih mengonsumsi obat obatan itu.

Keluarga dan sahabat sahabatnya juga sekarang jarang pergi bersama atau sekedar berbicara lewat ponsel. Terakhir itu mereka bertelfonan lama dan menanyakan hubungan Kaylle, dia bilang kalau masalah itu berjalan dengan sangat baik padahal tidak.

Jika bukan masalah kesehatannya, dia lebih sering menunjukkan kejujuran pada semuanya, dia tak perduli kalau itu membuat orang tersinggung, emosi, atau sakit hati.

Dia berbohong untuk pertama kalinya dengan masalah rumah tangga kepada semua sahabatnya bahkan keluarganya. Saat Renjun mendengar kalau Kaylle bilang kepada seseorang di telefon kalau hubungannya sangat berjalan dengan baik, Renjun tak perduli soal itu dan menyuruh Kaylle untuk mematikan ponselnya segera.

"Aku pulang! ah, ini sangat melelahkan" ucap Renjun sambil meregangkan tangannya dan menyenderkan kepalanya ke sofa.

"Tidak ada Yeji?" tanya Kaylle yang baru datang dengan ekspresi datarnya. dia menanyakan hal ini dengan sengaja karena jika Renjun pulang cepat, dia akan membawa Yeji kerumah.

"Kenapa, kau cemburu?" tanyanya.

"Ha cemburu? buang waktu saja" kata Kaylle dengan ekspresi sok terkejut dan nada yang ia buat seremeh mungkin lalu pergi meninggalkan Renjun diruang tamu sendirian.

"Minggu depan, aku akan bersekolah lagi" ucap Kaylle sambil berjalan tanpa memperdulikan Renjun yang memanggil namanya terus menerus setelah mendengar perkataan Kaylle.

.

"Sayang?" panggil Renjun saat memasuki kamar sambil celingak celinguk dan mendapati Kaylle yang sedang bermain ponselnya di kasur. Dia hanya melirik Renjun lalu lanjut memainkan ponselnya lagi tanpa rasa perduli dengan suaminya yang tak tahu diri itu.

"Kenapa kau sangat cuek?" tanya Renjun menghampirinya.

"Jangan mendekatiku" peringat Kaylle saat Renjun naik ke kasur dan mendekati istrinya yang sedang bermain ponsel dengan serius.

"Apa kau tuli? aku bilang jangan dekat dekat denganku, kau menjijikan" ucap Kaylle kesal.

"Sebenci itukah kau denganku!?"

"Ya aku benci padamu, sangat sangat benci" katanya dengan posisi yang masih sama persis, memainkan ponselnya.

"Aku akan menjauh untuk itu. Tapi ada yang harus kukatakan padamu, kau tidak boleh bersekolah lagi" ucap Renjun sambil menjaga jarak dengan istrinya yang mungkin sedang datang bulan.

"Ha? apa perdulinya kau denganku? memang kau siapa melarang melarangku untuk mengejar pendidikan?" kata Kaylle.

"Aku ini suamimu! dengarkan aku, kau ini sudah menjadi istri sah 'ku, jadi kau harus mendengarkan aku!" bentak Renjun.

"Aku juga menyesal kenapa harus mengakuimu sebagai suamiku! kau bilang kau cinta padaku, tapi apa? saat aku mencoba membalas cintamu, kau malah bersama perempuan lain! kau asik di club hingga tak ingat pulang, kau belum merasakan bagaimana aku hidup!, aku mencoba tenang dengan obat obatan itu! aku menyendiri dirumah besar ini, rumah yang sangat gelap dan aku tak menemukan kehidupan disini! Selain keluargaku membantu papa mu yang sedang kesulitan, kau berjanji padaku untuk menjagaku! tapi apa buktinya? kau malah asik diduniamu sendiri tanpa memikirkanku yang sepi sunyi disini? aku sudah berbohong pada kakak serta paman dan bibiku kalau hubungan kita semakin membaik sejak kau menggantikan posisi papa, aku sudah menolongmu dengan berbagai cara, tapi kau membalasku seperti ini huh?!!" teriak Kaylle, dia menangis kejar hingga semuanya terlihat memerah panas, dan dia segera berlari ke kamar mandi.

Renjun menjambak rambutnya sendiri frustasi dan dia menyusul Kaylle yang berlari ke toilet. dia baru sadar dengan amanat Chenle dan Mark kalau Kaylle tak bisa dibentak.

Baru ingin mengetuk pintu kamar mandi, dia masih bisa mendengar tangisan Kaylle dari dalam kamar mandi, dia tak menjadi mengetuk pintu itu dan memilih untuk mendengarkan apa yang Kaylle omongkan didalam ruangan kecil itu dari luar.

"Kufikir dia yang akan menjadi penyemangatku, tapi kenapa itu sebaliknya? hiks. Bun, aku berfikir juga kalau dia akan bisa membantuku dimasa aku sulit nanti atau mungkin dimasa depan. aku berfikir kalau dia adalah orang yang bisa menghilangkan rasa keegoisanku, aku fikir dia adalah takdirku..

..aku sudah lelah, aku membangga banggakan dia (Renjun) didepan kakakku bun. Ternyata dia lebih buruk dari Xion, bahkan lebih buruk dari Joshua. Aku hanya ingin bersama bunda disana, aku tak mau memperbanyak masalah didunia ini, aku tak mau kakakku akan menjadi penerusku dimasa depan nanti. Aku ingin, mati hiks" ucap Kaylle sambil menghadap ke kaca besar yang memantulkan wajahnya, that look so bad.

"Kau ingin bersamaku disini? itu akan menjadi takdir, kemungkinan. pergilah dan cari sensasi malam ini, itu akan terjadi malam itu juga. aku menyayangimu Princess Wills"  Renjun terkejut, saat dia sedang menguping omongan Kaylle, dia mendengar ada suara perempuan lain yang juga sedang berbicara dengan istrinya didalam. Suaranya terdengar aneh, seperti orangtua.

Dia juga mendengar kalau Kaylle mengucapkan terimakasih kepada perempuan itu sambil tertawa bahagia.

Cklek!

"Kau menguping ya!!" teriak Kaylle sambil mengusap air matanya.

"E-eum tidak, aku hanya lewat tadi. Aku mendengar ada suara perempuan lain didalam bersamamu, siapa dia?" tanya Renjun.

"Kau mungkin salah dengar, aku akan pergi dengan Jeno malam ini. Jika kau ingin pergi dengan perempuan itu, aku tak perduli" ucap Kaylle lalu pergi melewati Renjun begitu saja yang sedang menganga tak percaya.

|| BAD ||
Mr.huang renjun

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang