#Chapter 29

355 21 0
                                    

¢dshoonie

"Hei, apa kalian mendengar berita aneh akhir akhir ini?" tanya Jeno dengan antusias, mereka semua ada di ruang keluarga rumah Mark.

"maksudmu?" Jihoon bertanya balik namun tak melihatnya, semuanya sibuk dengan ponsel mereka sendiri sampai Jeno yang bertanya, sangat kesal dengan perlakuan semua sahabatnya.

"Ayolah, jangan fokus pada ponsel sendiri, bukankah kalian yang bilang jika ada yang bertanya, lihatlah kepada orang yang bertanyanya?" kesal Jeno. sekarang, mereka semua pura - pura memperhatikan Jeno dengan serius.

"Berita apa?" tanya Jisung.

"Kalian tak mengetahuinya?" ucap Jeno tak percaya, mereka semua menggeleng bingung.

"Bahkan semua tersebar ke internet.lalu jika kalian tak mengetahuinya, sedari tadi kalian membuka apa dengan ponsel kalian?" tanya Jeno.

"Kami sedang main bareng, freefire, bukankah itu seru?" ucap Mark tak perduli lalu lanjut memainkan game-nya itu bersama semua sahabatnya terkecuali Jeno yang sudah mengucapkan sumpah serapah untuk semua sahabatnya itu.

"Kau tidak mau ikutan?" tanya Heejin kepada Jeno yang juga sedang bermain game freefire dengan yang lainnya.

"Lihatlah, sudah berapa jam kalian bermain game itu!?" kesal Jeno yang menunjuk jam dinding berniat untuk semua sahabatnya itu ikut melihat yang ditunjuk oleh Jeno.namun nihil, semuanya masih tetap sibuk dengan gamenya.

"Baiklah, teruskan saja"

Jeno menyerah, dia lebih memilih untuk kembali ke kamarnya yang seruangan dengan Jihoon, Yohan, dan Renjun. Tetapi dia bersyukur karena dikamar sedang tak ada siapa siapa kecuali dia. Jadi, dia bisa beristirahat dengan tenang.

Sudah dua puluh menit berlalu, Jeno masih belum bisa tidur karena ternyata teriakan Chenle dari lantai bawah bisa didengar olehnya. Memang bukan hanya Chenle yang berteriak karena tak mau kalah, tapi semua yang bermain disana-pun teriak.

"Jenoo!ayo turun kebawah, kau harus makan!!aku tahu kau tidak sedang tidur karena teriakan Chenle dari sini!" teriak Shuhua dari bawah. Kenapa Shuhua tahu jika Jeno sedang tidak tidur?

Dengan tak ikhlas, Jeno turun ke bawah sambil berdumel tak jelas.

"Ayo makan, setelah ini kita akan mencari lagi alat itu" ucap Hyunjin sambil menaruh piring yang sudah ada nasi serta lauk ke tempat yang akan diduduki Jeno.

"Benarkah?" tanya Jeno semangat, dan yang ditanya hanya mengangguk dan tersenyum bahagia.

"Jeno, tadi kau ingin memberitahu apa pada kami semua?" tanya Yohan yang sedang menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Aku tak mau memberitahunya lagi pada kalian" ucap Jeno tak perduli lalu sibuk sendiri dengan makanannya.

"Laki laki kok ngambek" ucap Xiyeon meledek.

"Laki laki kok cewek" timpal Heejin.

"Kalian ini, aku tak ngambek, aku hanya malas pada kalian semua yang sama sekali tak mau mendengar ataupun melihatku yang sedang bicara tadi" kesal Jeno.

"Yasudah, kita minta maaf, jadi apa yang mau kau bicarakan? apakah ini tentang adikku?" tanya Mark.

"Mungkin sedikit ada kaitannya, tidak sepenuhnya"

"Jadi aku tadi sedang membuka buka instagram, dan tiba tiba muncul notifikasi dari google chrome.entah kenapa saat aku mau geser dan buang notofikasi itu, tahunya terpencet, jadi saat kulihat ada suatu benda dalam gambar itu..Mungkin alat yang bisa membuat orang jatuh kepada yang memegang alat itu"

"Lalu, apa masalahnya dengan Kaylle?" tanya Haechan.

"Nah kemarin, dokter Baekhyun menelfonku dan bilang bahwa ada seorang lelaki asing yang masuk keruangan Kaylle dan mengaku bahwa dia pacar adikmu. Namun Kaylle tak mengenalinya dan bertanya siapa dia, tapi orang itu langsung mengeluarkan benda yang sangat aneh dan mencurigakan, dengan segera dokter Baekhyun bawa keluar. Saat ku tanya benda apa yang orang itu keluarkan pada dokter, dia memberitahu ciri ciri benda itu dan mungkin benda itu sama dengan yang kutemukan di internet?" ucap Jeno serius panjang x lebar.

"Jadi, siapa lelaki itu?kau tak tanya pada dokter?mungkin saja dokter Baekhyun kenal dengan lelaki itu" tanya Jaemin.

"Tidak, aku tak menanyakannya"

"Yasudah, cepat kau telefon dokter. Siapa tahu kita bisa menyelidikinya" ucap Jihoon.

"Yang benar saja, Kaylle tak pernah bilang bahwa dia pernah mempunyai mantan kekasih sebelumnya" sedih Renjun yang tidak dipedulikan oleh yang lain.

"Annyeonghaseyeo?" tanya Baekhyun diseberang sana.

"Dok, kau kenal tidak dengan lelaki yang kau ceritakan padaku kemarin?" tanya Jeno yang meletakkan perutnya ke meja karena Xiyeon menyuruh untuk menaruh handphonenya di tengah tengah meja makan yang besar itu agar semuanya dengar.

"Aku mungkin tak terlalu tahu dia siapa, yang jelas Kaylle pernah memberitahuku tentang seorang lelaki dan menunjukkan fotonya kepadaku. dan mungkin orang yang diceritakan Kaylle sangat mirip lelaki yang kemarin datang dan mengaku sebagai kekasih Kaylle" jelas dokter Baekhyun dengan panjang lebar.

"Ah, tapi siapa namanya?" tanya Chenle berteriak karena takut tak terdengar oleh dokter Baekhyun, yang benar saja, dia dan Handphone Jeno sangat jauh jadi dia akan berteriak.

"Namanya, Xion"

"Benarkah? Terimakasih" ucap Jeno lalu mematikan sambungannya sebelum dokter Baekhyun membalas.

"Xion? memang siapa?" tanya Jisung yang bingung karena setelah mematikan sambungannya, semua hyung dan eonnienya berpatung dan tak percaya kecuali Renjun, Chenle, Haechan dan Jaemin.

"Ayolah, Xion? aku tak percaya ini astaga!" ucap Heejin antusias.

"Ternyata ada yang lebih tega daripada aku" timpal Xiyeon.

"Kita harus kerumahnya sekarang!"

"Jika lelaki yang mengaku sebagai pacar Kaylle itu Xion, berarti dia sedang ada di Korea sekarang!" teriak Yohan kesal.

"Benar, kita harus kembali ke Korea"

Bruk!

"Suara apa itu!?" ucap mereka semua.

"Suaranya di pintu depan"

"Ada kertas"

"Bacalah"

"Jika kau ingin mendapatkan benda itu, menjauhlah dari Kaylle!"

"Xion, setega itu ternyata"





|| BAD ||
Mr.huang renjun

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang