¢dshoonie
Mark terkejut?ya jelas, setahunya, adiknya tak pernah menyembunyikan tentang statusnya dengan Renjun.
Dia terkejut karena adiknya mengakui Renjun sebagai pacar, bukan sebagai suaminya.
Yang Mark lihat, Renjun tersenyum.tapi dia yakin, ada kekecewaan dibalik senyuman itu.ya mana ada sang suami ikhlas direndahkan seperti itu oleh istrinya sendiri?
Dia tahu bahwa adiknya itu belum mencintai suaminya, mungkin seharusnya tak berlebihan seperti itu bukan(?)
Untuk hari ini, dia akan diam sementara, tak mau adiknya itu akan memasukkannya ke catatan list orang yang di-bencinya.
Percayalah, dia sering melihat adiknya selalu mencatat list orang yang dibencinya, pasti list-nya akan bertambah setiap harinya.
"Y-ya,tidak usah terkejut begitu" ia menunjukan ekpresi kesalnya.
"Gue mau ngomong sama lo"
"jangan kotorin otak bayi gue!" Jeno menghela nafas, kesal karena peringatan Somi yang agak menjijikan.
Sahabat sahabatnya sudah menganggap Kaylle sebagai bayi mereka karena dulu dia-lah yang paling polos dan paling disayang.ucapannya memang selalu pakai kosakata baku terus menerus, tidak pernah berani memakai kata kata kasar seperti gue elo ke yang lainnya.
Mereka juga sudah sepakat tidak boleh berkata kasar didepan Kaylle, tidak boleh mengotori otaknya dengan kata kasar.
Kaylle adalah bayi bagi mereka.
Jeno menariknya kearah dapur, mendorong kasar ke tembok yang keras itu hingga perempuan itu meringis kesakitan.Jeno yang didepannya, menaruh tangannya ditembok, tepat sebelah kepala perempuan itu.menatapnya dalam dalam, sampai Kaylle ketakutan.
"Kau kenapa sih!?" mendorong Jeno, tetapi tak sanggup karena laki laki didepannya ini lebih kuat darinya.
"Gue tau, Renjun bukan pacar lo kan?berani banget ya rendahin orang?" masih di posisi yang sama.
"Bahasa!" benar, Kaylle tak menyukai ada orang yang berbicara ataupun bertanya padanya pakai kata elo gue.
Semua orang saja tahu, bagaimana Jeno yang sudah tahu dan sudah bersahabatan hingga bertahun tahun dengannya masih mengulanginya dengan sengaja?.
"Jawab aja!bener kan!?" untungnya,ruangan dapur kedap suara.jadi Jeno tak takut jika ada yang mendengar bahwa dia sedang membentak Kaylle.
Perlahan, ada cairan kristal yang keluar dari mata Kaylle, dan berhasil membuat Jeno membenarkan posisinya.memeluk perempuan itu.
Entah apa yang membuat Jeno juga menangis, membasahi leher perempuan yang sedang ia peluk saat ini.begitupun Kaylle, yang membasahi baju Jeno bagian dadanya.
"M-maaf"
"Maaf sudah bikin kamu nangis, padahal aku gak berhak buat kamu nangis kayak gini" lanjut Jeno.
"Jahat" Kaylle berhasil mendorong dada bidang Jeno, lalu berlari ke kamar yang dulu dia tempati saat masih tinggal disini, melewati ruang tamu yang sedang ada sedikit tawaan bahagia disana, teman temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD || Huang Renjun
Dla nastolatków[HIATUS] Mr.Hwang lelaki itu mampu membuatku terdiam seribu bahasa.menjadikanku perempuan yang selalu menerima kenyataan'