#Chapter 31

377 20 3
                                    

¢dshoonie

Setelah perjanjian semalam, mereka semua tertidur nyenyak setelah mensetting alat alat yang akan dibutuhkan besok pagi seperti the ear listens, kamera gopro, serta spy hearing parabola.

08:45

"Kalian tidak perlu mengantar kami, jika ketahuan bagaimana?" ucap Xiyeon dengan penuh kesabaran karena Jeno yang terus menerus memohon padanya untuk mengantar dia dan Renjun ke rumah Xion karena takut mereka berdua disakiti oleh Xion ataupun temannya itu.

"Renjun, kau bisa bawa mobil kan?" tanya Heejin yang sudah selesai memasangkan hidden camera ke sela sela baju Xiyeon.

"Aku bisa. Apakah aku dan Xiyeon kesana memakai mobil Mark hyung?" to the point Renjun.

"Iya, kita akan mengikuti kalian dengan jarak yang agak jauh" kata Yohan yang juga sedang memasangkan hidden camera dan alat ear listens ke daun telinga Renjun dan satunya ia pasangkan ke daun telinga Xiyeon.

"Tapi, aku kan juga bisa mengendarai mobil" kecewa Xiyeon.

"Tidak, kami tidak akan mengizinkan kamu mengendarainya" Percayalah, mereka semua sangat perduli akan sahabat perempuannya dan tidak ingin melihatnya sakit.

"Baiklah, jika aku terus merocos ujungnya-pun Renjun yang akan menyetirkan mobilnya" kesal Xiyeon pasrah.

"Selesai, ayo berangkat" ucap Hyunjin setelah membenarkan baju Xiyeon yang tadi agak berantakan saat Heejin mengotak atik baju Xiyeon tanpa membenarkannya lagi.

Mark punya mobil dua. Mobil satu Ferrari Pininfarina Sergio dipakai oleh Xiyeon dan Renjun. dan mobil kedua dipakai oleh sisanya. Jangan tanya kenapa satu mobil sangat muat dengan semua sahabatnya? karena mobil yang kedua seperti mobil Gen Halilintar, kalian tahu? yang tahu sangat legend wankawan.

"Renjunie, disana kau harus seperti gantleman okey? lawan saja mereka dan jangan takut sama sekali" ucap Xiyeon saat membuka pintu mobil.

"Tenang saja, berangkat?"

ooo

Toktok!

"Aku akan pulang jika tidak ada yang membuka pintu!!" teriak Xiyeon kesal. Padahal, dia baru saja mengetuk pintu dua kali.

Dengan legend-nya ancaman seorang Xiyeon, pintu itu benar benar terbuka dan menampakkan seorang laki laki yang sangat di benci Xiyeon.

Siapa? Xion.

Tanpa permisi ataupun disuruh, Xiyeon langsung masuk kerumah pemilik dengan lagaknya yang super duper tak merasa berdosa.

Diikuti Renjun dibelakangnya, ia mendaratkan bokongnya ke salah satu sofa panjang disana sambil menyilangkan kakinya. mungkin dia merasa bahwa itu adalah rumahnya sendiri, sangat sopan.

"Kau ingin Renjun? ambillah, tapi beri juga aku alat yang kau maksud. Aku tidak punya banyak waktu, cepatlah!" kesal Xiyeon setelah melihat Xion baru ikut duduk di sofa lainnya yang jaraknya berpapasan dengan sofa yang Xiyeon dan Renjun duduki.

"Sebentar, tolong perlihatkan wajah temanmu itu. Bawa dia kesini dan ikut berbaur" ucap Xiyeon dengan cepat saat Xion yang pasrah untuk kebelakang mengambil alat yang dimaksud. Tapi, Xion hanya berhenti mendengarkan lalu berjalan lagi.

"Yeon, lihat itu?" Renjun menunjuk salah satu bingkai besar yang tergantung didinding, berisi foto Xion dan Kaylle.

Foto yang sangat mesra dan romantis. Memakai baju couple sambil tertawa bersama, saling menatap, dan saling menggenggam tangan.

"Kau yang nomor satu dihati Kaylle" ucap Xiyeon sambil tersenyum tulus berniat untuk menenangkan Renjun agar tidak sedi lagi.

.

Sepuluh menit berlalu, Xion baru datang dan benar benar membuat Xiyeon kesal. Sebenarnya ingin pergi, tapi Xion ternyata sudah muncul.

Dia membawa alat itu ditangannya dan diikuti oleh satu orang laki laki. Benar dugaan Xiyeon, itu Joshua.

Terkejut sejadi jadinya.

"Benar, Joshua Hong! laki laki yang tidak tahu diri, tega meninggalkan sahabat sahabatnya demi melakukan kejahatan" sebenarnya Xiyeon sangat takut untuk mengatakan itu namun ia sadar jika ada teman temannya yang menemaninya.

"Aku tidak peduli jika itu yang kusuka" remeh Joshua.

"Ambil dia, dan kembalikan alat itu" ucap Xiyeon tak perduli sambil mendorong pelan Renjun kedekat Xion.

Srek!

"Pegang alat ini sekarang!"

"Jangan terlalu heboh, bahkan aku hanya mengekspresi dengan seadanya. Jangan curang juga, manusia ini aish" ucap Xiyeon tak perduli sambil memiringkan kepalanya dan menyilangkan tangannya kedepan dada. Padahal yang didepannya sudah sangat heboh, Renjun yang langsung ditarik dan menekan leher Renjun agar tak pergi serta alatnya yang ia beri ke Joshua.

Xiyeon? dikenal perempuan yang pendiam, dingin, santai dan cantik ini juga jago bela diri. Taekwondo-pun sudah meraih sabuk hitam.

Langsung saja dia merenggangkan otot otot layaknya seorang laki laki yang saling menantang untuk berkelahi. Pertama, menendang perut Joshua? sudah ditepis oleh sang empu. seterusnya pun Xiyeon kalah dengan Joshua sampai sampai ia melayang dan jatuh ke ujung tembok tak berdaya.

Untung saja kamera yang ia sembunyikan tak rusak ataupun jatuh sehingga sahabat sahabatnya yang diluar sana masih bisa melihatnya dengan jelas. Jangan tanya Renjun dan Xion kemana, karena mereka sudah berada dilantai atas sekarang. Bahkan alat itu juga sudah dibawa oleh Xion.

Braakk!!

Baru saja Joshua ingin menampar Xiyeon setelah ia menarik kerah bajunya dan ia angkat dengan kasar, namun sudah terlebih dahulu ada yang memaksa masuk kedalam rumah Xion yang sudah sang pemilik rumah mengunci pintunya.

Plak!

"Dasar banci, cuma berani sama perempuan doangan bangs*t!!" Mark yang tiba tiba masuk dan menampar wajah Joshua. Sedangkan yang lainnya mengurus Xiyeon dan membawanya ke mobil.

Setelah Jeno menggendong Xiyeon kemobil, ia menyuruh semua perempuan menemani Xiyeon dalam mobil sedangkan dia menyuruh Yohan dan Jihoon untuk ikut bersamanya mengambil alat itu dan menyelamatkan Renjun dilantai atas selagi Joshua sedang diatasi oleh Mark.

Mereka bertiga melewatinya sambil berlari, membuka satu satu pintu yang ada dilantai atas sampai mereka bertiga bertemu dengan Xion yang sedang memegang benda tajam sambil mengarahkan ke seorang pria yang sudah terikat di kursi dengan keadaan pingsan.

Bukankah itu Renjun?

Bitch.



|| BAD ||
Mr.huang renjun



BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang