#Chapter 39

356 21 0
                                    

¢dshoonie

06.30

Pagi ini semua sudah ada di meja makan, ingin sarapan bersama dengan pengantin baru.

Seharusnya mereka semua mengerti kalau pengantin baru harus ditinggal untuk malam pertama mereka, tapi ini berbeda. Semua sahabatnya menginap dirumah mereka -Renjun&Kaylle-

Kaylle masih takut untuk ditinggal berdua dengan Renjun dirumah sebesar itu. Alhasil, ia mengajak semua temannya untuk menemaninya dirumah itu, dan Renjun 'pun tak masalah dengan pendapat Kaylle.

Tapi, Kaylle dan Renjun masih seranjang, dan sahabat - sahabatnya tidur di kamar lainnya. Renjun sebenarnya sedikit tak setuju, karena 'kan ini seharusnya jadi malam pertama untuk mereka bukan? kenapa malah jadi banyak orang dirumahnya?

Ujungnya pun Renjun setuju.

Tenang, walaupun tak seruangan dengan sahabat sahabatnya, Renjun juga masih tak berani untuk menyentuh Kaylle sedikit 'pun.
Sebenarnya sedikit berani, tapi pasti Kaylle akan menyuruhnya keluar dan tidur di sofa ruang tamu.

"Biasakanlah sehari tak bersama kami, kan Renjun akan menemanimu dirumah ini?" ucap Heejin pada Kaylle. Tapi orang yang diajak bicara hanya meliriknya dan lanjut sarapan.

"Ini seharusnya menjadi malam pertamamu" timpal Jihoon dengan tatapan smirk 'nya yang ia berikan kepada pengantin baru itu.

"Kau, tak melakukan apapun pada Kaylle 'kan?" kompor Haechan.

"Kau menyentuhnya? ah, dia tak bisa disentuh oleh laki laki lain selain Mark sih kurasa?" goda Shuhua.

"Apasih kalian ini, aku tak melakukan apapun" malu Renjun sambil menutupi wajahnya yang sudah merah padam.

"Kau seharu-"

"Permisi, aku akan ke toilet dulu" potong Jeno lalu pergi kebelakang untuk ke toilet, dan semuanya menatap Jeno heran.

"Kenapa tuh?" tanya Hyunjin.

"Cemburu, biasa" ucap Somi.

"Eum, sebentar ya, aku mau kedapur dulu" alibi Kaylle, dia sebenarnya ingin menyusul Jeno ke toilet.

"Jeno-ya, buka pintunya" ucap Kaylle sambil mengetuk pintu kamar mandi berkali kali.

"Kau ini kenapa? buka pintunya" kesal Kaylle sambil mengetuk pintu lagi sekeras kerasnya, tak ada suara 'pun didalam.

"Jeno-ya, aku akan mendobrak pintu ini jika kau masih tak mau menjawab atau mebukakan pintu ini untukku" ancam Kaylle.

"Jeno! buk-"

Cklek! Sret!

"Jeno, kamu menangis!?" tanya Kaylle panik sambil melepaskan pelukannya. ya, tadi dia ditarik oleh Jeno kepelukannya.

"Sebentar, kamu tidak boleh seperti ini Jeno, apa kau tak enak badan? dahimu panas, kan sudah kubilang untuk tak ikut menginap disini, ayo aku antar kekamar" ucap Kaylle sambil memegang dahi Jeno, dan menaruh tangan Jeno ke pundaknya.

"Aku tak sakit, aku hanya ingin bersamamu disini" ucapnya.

"Disini? dikamar mandi? dasar gila" Kaylle menampar pelan pipi Jeno dan melanjutkan membawa Jeno ke kamar.

"Jeno, kenapa!?" Xiyeon menghampiri Kaylle yang sedang membawa Jeno menuju kamar atas yang memang harus melewati sahabat sahabatnya yang sedang sarapan tadi.

"Dia demam, tidak tahu kenapa tiba tiba begini" adu Kaylle pada Xiyeon yang masih terlihat panik. Baru saja Kaylle inging membawa Jeno lagi ke atas, tapi saat dia tak sengaja melihat Renjun yang juga sedang melihat kearahnya, dia menyuruh Xiyeon untuk membawa Jeno ke atas.

"Yeon, bisakah kau membawa Jeno keatas?"

"Ah sini biar aku yang membawanya keatas" ucap Xiyeon sambil mengambil lengan Jeno dan menaruhnya kepundaknya, sama seperti posisi Kaylle tadi.

"Renjun, kau belum mandi, ayo mandi" ajak Kaylle dan membuat semua orang yang disana terkejut bukan main.

"Kau..mengajakku eum, mandi bersama?" tanya Renjun sambil celingak celinguk dan ragu ragu.

"Dasar gila, aku hanya menyuruhmu mandi!" kesal Kaylle dan langsung berjalan ke atas, kekamarnya.

ooo

"Jeno sudah sehat? dia sekarang ada dimana?" tanya Kaylle pada Xiyeon yang sedang berada di ruang keluarga, sedang menonton tv.

"Sudah agak baikkan, dia sedang tidur" ucap Xiyeon dan dia menepuk nepuk sofa disampingnya yang masih kosong sambil tersenyum tulus, berniat untuk mengajak Kaylle duduk juga bersamanya disitu.

"Sebentar, kau sambil menonton? aku akan mengambil camilan dulu didapur" Kaylle berlari sebelum menghampiri Xiyeon, setelah mengambil camilan di kulkas, dia kembali ke ruang keluarga untuk ikut menonton bersama Xiyeon.

"Kaylle-ya, apa kau masih mencintai Jeno?" tanya Xiyeon dengan nada lembut. percayalah, itu tulus.

"Apa aku harus jujur?" tanya Kaylle yang menyantap popcorn 'nya sambil menatap tv tanpa melirik ke Xiyeon.

"Iya, kau harus jujur. kau tak boleh menyakiti perasaan Renjun. Ingat, kau baru saja menikah lagi, jangan sampai kau mengulangi pernikahan itu lagi" ucap Xiyeon.

"Aku sudah tak mencintai, Jeno" kata Kaylle bohong. dia sebenarnya masih mencintai Jeno, tapi dia rasa jika jujur pada Xiyeon, dia akan menyakiti perasaan sahabatnya juga, karena ia tahu kalau Xiyeon cinta pada Jeno.

"Jangan berbohong"

"Untuk apa aku berbohong? aku sudah punya Renjun" alibi.

"Apa aku juga harus percaya padamu?" tanya Xiyeon dengan tatapan curiganya yang membuat Kaylle ingin menamparnya gemas, tapi dia bisa menahannya.

"Terserah"



|| BAD ||
Mr.huang renjun

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang