#Chapter 33

334 22 1
                                    

¢dshoonie

Sudah seharian penuh polisi melacak, namun tetap saja belum tahu pasti siapa orang yang menggendong Kaylle dan membawanya keluar rumah sakit dengan memakai obat penidur yang orang itu genggam.

Walaupun sudah dipastikan kalau itu adalah Joshua'pun, polisi belum menemukan Joshua sama sekali di berbagai tempat manapun. Padahal seoul sangat luas, bahkan Canada.

"Apa kita harus menunggu sampai dia mengancam kita, baru kita akan menemukan Kaylle?" tanya Xiyeon dengan kesal tingkat iblis.

"Ayolah kita bisa saja menelfon Xion dengan cara baik baik, tanyakan dimana Joshua berada" kata Yohan menimpali.

"Jika dia bersekongkol, Xion akan menjawab 'tidak tahu" santai Jaemin sambil menyeruput lemon tea nya.

"Lalu, bagaimana caranya? serius, aku sudah lelah saat ini, kita perlu istirahat sehari untuk meringankan otot otot kita" Heejin.

"Baiklah, tidak memaksa"

ooo

Benar, Joshua sekarang sedang menemani putrinya yang sedang tertidur. Dia berfikir, apakah perempuan yang didepannya ini adalah sleeping beauty yang akan bangun jika seorang pangeran menciumnya?

Dia hanya ingin melakukannya.

Melecehkannya dan mempermalukannya.

Tadinya..

Tetapi semua terjadi terbalik. Baru saja dia akan menjadi seorang pangeran, namun sang putri sudah bangun dari tidurnya.gagal.

"Aku, diman-aa!Hong Jisoo?!"

"Selamat pagi putri, apa kau bermimpi indah semalam?" tanyanya lembut dan tersenyum lebar yang tulus.

"Dimana Renjun, dimana suamiku!" setelah sadar dari tidurnya yang lumayan panjang sekitar 1-2 hari terlelap, Joshua membawanya keluar negeri.

Dia terus menerus menendang perut Joshua yang terus mendekat padanya, hingga akhirnya dia sudah tak bisa mundur lagi, itu sudah di ujung setelah ia mundur.

"Joshua, jangan main main, dimana keluargaku!"

"Keluargamu?mereka sudah tidak ada, mereka semua bunuh diri karena kecewa denganmu!mereka sudah kembali ke tuhan!" teriak Joshua pada Kaylle yang tiba tiba terkejut dengan ekspresi yang sulit ditebak, terkejut dan sedih.

Tidak percaya.

"You lie! Mereka tidak akan bunuh diri seperti itu, kau hanyalah pembohong dasar brengsek!"

"Mereka menitipkanmu kepadaku, kau sekarang sudah menjadi istri sah'ku, mereka merestui bahkan Renjun sekalipun!!"

Joshua bahkan tak iba dengan wanita yang ada didepannya, yang sedang menjenggut rambutnya sendiri frustasi dan menangis sekencang mungkin.

Dia hanya ingin memiliki Kaylle, dia sayang kepadanya, cinta dan bahkan dia akan benar benar menjaga Kaylle dengan setulus hatinya yang setajam silet itu.

Namun dengan sayangnya, cinta itu tak terbalaskan.

Kaylle hanya mencintai keluarganya,

Bukan Xion ataupun Joshua.

"Jangan bercanda denganku, aku akan menamparmu jika kau masih belum jujur!!" teriak Kaylle masih dengan keadaan yang sama.

"Tampar saja, aku tak takut. Aku senang jika melihat keluargamu menderita, aku senang jika melihat Renjun menderita, bahkan aku senang jika melihat Xion menderita!" Joshua tertawa sekencang mungkin dan itu membuat Kaylle bertambah benci dengannya.

Dia terus mencari ponselnya namun belum ditemukan, dia pasti sangat tahu kalau ponselnya ada ditangan Joshua.

"Menangis saja terus, aku harus mandi, setelah ini kau" Joshua beranjak ke kamar mandi dengan tatapan horornya.

Kaylle masih tak percaya dengan perkataan Joshua tadi, mana mungkin semua keluarganya bunuh diri karenanya? Jika itu benar, mungkin dia akan menyusul karena untuk apa bertahan hidup jika salah terus ada didalam hatinya?.

"Aku menemukannya!" ucap Kaylle sedikit senang karena telah menemukan ponselnya yang sengaja ditaruh di laci nakas oleh Joshua agar Kaylle tak bisa bermain ponsel ataupun menelfon keluarganya.

Mungkin Kaylle juga masih merasa bersalah, tapi dia tidak sadar kalau dia pernah amnesia sebelumnya. Jadi dia tak merasakan ada salah di benaknya.

"Anyyeonghaseyeo" bisik Kaylle kepada ponsel yang sengaja ia tempelkan pada daun telinganya.

"Sumpah, ini suara adikku!apakah ini benar benar Kaylle!?" teriak Mark dari seberang sana sangat kencang sampai kuping adiknya itu pengang dan mati rasa.

"Aku diculik, help"

"Aku tahu, tenang sayang kami akan segera menyelamatkanmu. Katakan, siapa yang menculikmu dan dimana lokasimu sekarang, biar kami dapat melacakmu"  ucap Mark menenangkan.

"Joshua menculikku, aku sangat takut dengannya, bisakah kau kesini sekarang?kumohon"

"Kau tahu dimana kau sekarang berada?" tanya Jihoon yang ikut menyaut dari ponsel.

"Aku dibawa keluar negeri, apa mungkin aku bisa bertahan disini? Los angeles, Califo--Dasar perempuan tak tahu diri, bisa bisanya kau mengambil ponsel dan mengadu dengan kakakmu!sekarang ikut aku!!andwe, aku tak mau!" terdengar suara Joshua yang mengambil alih ponsel dan memaki Kaylle dengan kasar hampir ingin menyeretnya.

"Hei manusia tak punya akal, lihat saja polisi sebentar lagi akan datang kepadamu!" teriak Jeno.

"Aku tidak peduli, bajingan" Joshua langsung mematikan sambungannya setelah semua orang yang diseberang sana mendengar ada suara tangisan Kaylle diakhir.

"Demi tuhan!manusia itu akh!" frustasi Jeno setelah sambungan telefon sudah terputus.

"Tadi Kaylle bilang?"

"Los angeles, California?"

.

|| BAD ||
Mr.huang renjun

BAD || Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang