Checil sudah memulai kehidupan yg baru nya, ia sudah mengenal semua orang yang pernah ada di kehidupannya kecuali keluarga kandung nya yang sampai sekarang blm ada kabar dan tidak mencari dirinya atau menghubungi nya. Hal itu membuat checil sedikit tertekan tapi dengan bantuan orang-orang disekelilingnya maka dia sudah menerima jika orangtua kandungnya memang tidak membutuhkan nya tapi ia tetap mencari tahu tentang keluarga nya.
Ada satu cara dia bisa mengetahui orang tua kandungnya dengan cara ia harus ingat Kata Sandi yang terdapat di galeri handphone nya. Checil merasa janggal karena mengapa hanya perangkat galeri saja yang tersandi knp yang lain tidak. Ia terus berfikir apa alasan perangkat galeri itu terkunci sampai akhirnya ia berusaha mengatakan kepada sahabatnya tapi mereka tetap tidak tahu dan mereka juga tidak menyangka jika checil benar-benar mengunci foto-foto nya
Sampai akhirnya checil menaruh saja handphone lamanya di laci perhiasan lalu ia menggunakan handphone yang baru yang dibelikan oleh kakaknya Abrisam Karna handphone nya tidak memungkinkan untuk dipakai, layarnya yang retak membuatnya tidak bisa memakai nya tapi handphone itu masih bisa untuk ditekan sebenarnya hanya saja ada beberapa perangkat yang terkunci dan dia lupa kata kuncinya dan berakhir lah ia dengan handphone barunya
Checil saat ini berada di depan caffeine bundanya untuk memesan beberapa kopi dan cake kesukaan nya untuk ia makan di perjalanan menuju kantor nya karna sejak kecelakaan itu checil tidak lagi membawa mobil, mobil lamanya sudah benar-benar tak bisa digunakan Karna sudah benar-benar hancur tak berbentuk dan tak bisa dibetulkan kembali membuatnya harus beberapa kali memesan taksi dan kadang jika pulang dari kantor ia selalu di antar sahabat nya itu
Akibat kejadian itu, checil berangkat kekantor dengan fashion dan makeup seadanya senatural mungkin dan selalu nampak sangat elegan, cantik, natural dan baby face disaat bersamaan membuat para karyawan terkejut tapi tidak mengatakan apapun karena kedua sahabatnya yang sudah mengondisikan keadaan dan mengatakan bahwa direktur pertama mereka memang orang yg sama seperti sebelum-sebelumnya yang Dimana dia menyamarkan wajahnya sedikit dewasa tetapi sekarang dia benar-benar apa adanya. Wali jika ketemu klien kedua sahabatnya selalu membuat penampilan checil harus berbeda seperti checil Karno bahaya jika kedua orang tua kandungnya mengetahui itu
Tanpa disangka ketika checil berjalan ingin membuka pintu caffeine tiba-tiba dia menabrak seseorang yang tidak ia kenali tapi wajahnya sedikit familiar
"Aduh"ucap perempuan yang ditabrak checil membuat checil menoleh dan terkejut ketika melihat seseorang yang sudah duduk di aspal jalan
"Upz.. Maaf ya aku ga sengaja"ucap checil yang benar-benar merasa bersalah dan wanita yang itu yang sedikit membeku ditempat sambil menunduk entah apa yg terjadi
"Biar aku bantu. Mari"lanjutt checil lembut sambil sedikit menjongkok dan memegang lengan dekat bahu wanita itu
"Tidak usah!"ucapnya ketus sambil berdiri dan menghempaskan tangan checil yang berada di antara pusat dan dan lengannya membuat checil sedikit terkejut dengan perilaku wanita didepannya itu
Checil pun berdiri dan mereka saling tatap dengan cukup lama. Wanita itu menatap checil penuh kebencian dan kekesalan tetapi checil memandang bingung wanita di depannya sampai akhirnya checil menyadarkan dengan sebuah perkataan yang membuat orang di depannya terkejut
"Apakah kita saling mengenal? Mengapa kamu menatapku seperti itu? Apakah aku pernah melakukan hal yg tidak baik kepadamu?"tanya checil beruntun membuat wanita didepannya membeku dengan tatapan syok
"Kamu?"tanya balik wanita itu dengan raut yg mulia menormalkan wajahnya
"Aku Checil Dan kamu siapa?" Tanya checil membuat wanita itu mundur satu langkah dengan terkejut

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi