Bitterness Bagian 48

761 29 0
                                    

Semua orang menunggu operasi Checil diluar ruangan operasi dengan perasaan yang terus berharap dan berusaha yakin bahwa Checil akan baik-baik saja, sebelum operasi ini dilaksanakan ada beberapa pertimbangan yang harus diambil dikarenakan letak peluru yang sangat sulit letaknya, di CT-Scan semua dokter bedah sempat menyerah untuk menangani nya tapi tidak ada yang bisa dilakukan jika menyerah begitu saja, akhirnya dokter bedah memutuskan akan melakukan nya sampai akhir, jadi Checil pun akhirnya melakukan operasi secepatnya

Butuh beberapa jam untuk selesai dari operasi ini, ini tidak terlihat mudah dan tidak terlihat berat juga, jadi harapan nya semoga semuanya akan baik-baik saja. Hanya harapan itu yang ada di hati semua orang yang sedang duduk menunggu operasi ini berjalan lancar

Lorensia membayangkan kejadian yang terjadi tadi, kejadian ini tidak pernah bisa dipikirkan oleh nya, ia tidak mengerti mengapa ini terjadi, suara ledakan itu benar-benar memenuhi pikirannya sekarang membuatnya terus memikirkan ucapan dari ayahnya tadi dan juga suara ledakan yang memenuhi pikiran nya saat ini

Flashback 🥀
"Papah, yang papah lakukan ini tidak baik. Papah boleh membenci ku ataupun menolak aku sebagai anak papah, itu tidak masalah. Tapi aku mohon, jangan sakiti keluarga yang sudah membuat aku seperti sekarang. Aku sudah berubah, aku sudah punya beberapa rumah makan, beberapa cafe dan restoran burger, aku punya uang banyak sekarang. Aku tidak peduli papah tidak mengatakan bangga tapi aku mohon jangan pernah menyakiti seseorang yang sangat aku hargai dan sangat aku sayangi, mungkin hari ini aku akan bilang bahwa aku tidak bisa menghargai dan menyayangi papah sebagai orangtuaku. Tapi papah tidak gagal dalam membesarkan aku, hanya saja papah gagal dalam membentuk kepribadian aku dan juga Zephyra" ucap Lorensia

"Papah ingin menjadi papah terbaik untuk anak-anak papah, tapi ternyata papah memang tidak bisa menjadi papah yang baik, papah sudah bercerai dengan mamamu, Zephyra ikut dengan mamamu, dan sekarang papah tanya padamu apakah kamu ingin ikut bersama papah?" Ucap papah Lorensia bernama Marxelan Bonanza

"Maaf, tapi aku sudah memiliki Checil sebagai keluargaku pah, aku tidak bisa melindungimu dimasa tua, tapi jika memang papah membutuhkan aku karena papah Sakit maka aku akan datang merawat papah, tapi aku harap papah akan baik-baik saja tidak akan sakit supaya aku tidak akan mengunjungi papah setiap saat" ucap Lorensia

"Kamu tidak ingin ikut, kamu masih marah, tidak apa-apa, papah akan berusaha baik-baik saja supaya kita tidak bertemu. Jaga dirimu baik-baik, dan seperti inilah pekerjaan papah sebenarnya. Kau harus menerima itu"ucap Marxelan

Lorensia hanya menatap papah nya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, ada perasaan sedih tapi dia tidak bisa meminta ayahnya tinggal ketika ayahnya sedang sesat, ayahnya adalah sosok yang baik, tapi berubah ketika dia sudah dewasa dan sekarang semuanya semakin diluar kendali, ayahnya benar-benar sudah berbeda. Tidak bisa dipercaya bahwa Lorensia akan memiliki ayah seorang Mafia yang membohongi semua orang dan juga menyakiti semua orang, benar-benar tidak bisa dipercaya

Dor

Dan tiba-tiba suara itu mengganggu pikiran Lorensia, Lorensia menoleh ke arah suara itu, lalu dia teringat akan Checil dan yang lain ada di dalam sana. Tak lama suara sirine polisi terdengar dan Lorensia menoleh dan melihat polisi datang bersama para sahabat Checil lalu ayahnya ditangkap di depan mata nya sendiri

"Sampai hari ini papah tetaplah papah yang terbaik untukku, terimakasih karena papah aku bisa menikmati kehidupanku seperti sekarang. Semoga ini jalan terbaik agar papah kembali menjadi papah ku 20 tahun yang lalu, saat aku berusia 5 tahun"ucap Lorensia

Lalu ia menghapus airmatanya dan berlari masuk kedalam dan melihat Checil sudah tergeletak tak berdaya lalu darah sudah menggenang di lantai membuat Lorensia tidak sanggup berdiri untuk menopang tubuhnya akhirnya dia terduduk dilantai dengan perasaan yang sangat menyakitkan

'Kamu selalu menjagaku, kamu tidak membiarkan siapapun menyakitiku dan sekarang aku tidak ada di sampingmu saat tembakan itu terjadi, Checil maafkan aku' -batin Lorensia
Flashback 🥀

Lorensia menghapus airmatanya, lalu menatap kearah pintu operasi Checil dengan perasaan sedih, dia sudah kehilangan ayahnya karena di penjara dan masa sekarang dia harus kehilangan Checil yang sudah dianggap sebagai adiknya. Dia tidak bisa kehilangan seorang adik, karena gaya Checil satu-satunya keluarga yang menyayanginya saat ini, Lorensia berharap Tuhan memberikan umur panjang pada Checil supaya ia bisa bertahan saat ini dan seterusnya

Semua orang juga mengharapkan nya, mengharapkan seperti yang Lorensia harapkan, tidak ada yang berbeda di dunia ini. Kematian dan kehidupan seseorang sudah diatur, tidak bisa dicegah walau berharap sekuat apapun jika Tuhan mengatakan tidak! Maka semuanya tidak akan terjadi

Orang yang mencari makna kehidupan adalah mereka yang telah membentuk pikirannya dan tindakannya untuk sebuah tujuan, tujuan yang dimana membuat mereka menjadi sangat Berharga dan Istimewa

Meskipun keberanian biasanya muncul dalam situasi yang mengancam jiwa, seringkali muncul pada kehidupan sehari-hari dalam skala yang lebih kecil. Meskipun begitu, kitalah yang menentukan apakah kita akan lari dari ketakutan kita atau memilih untuk berani dalam mencari sesuatu yang lebih baik lagi

Mungkin setelah ini hanya ada penyesalan yang akan menjadi akhir dari semuanya, kadang kita harus menghabiskan banyak waktu untuk menemani diri sendiri, dan kebanyakan diantara kita malah bersikap terlalu egois. Berdamai dengan diri sendiri adalah Solusi terbaik untuk bisa menjadi lebih baik lagi dengan memaafkan diri sendiri karena kesalahan yang pernah dilakukannya

"Andai aku bisa mengulang waktu, aku tidak akan melakukan hal buruk pada Checil, aku akan menyayanginya, melindungi nya dan juga akan menjadikan dia adik Ter adik yang aku miliki, setelah itu aku mengatakan bahwa aku bangga memilikinya dan juga aku sangat menyayanginya setiap hari. Mungkin hari ini akan sangat indah jika dia harus pergi, tapi aku tidak akan mengijinkan itu terjadi, karena aku belum mengatakan apa yang harus aku katakan. Checil aku mohon bertahanlah, aku mohon"ucap Della dengan perasaan cemas

"Jika saat itu aku bersikap adil pada anak-anakku mungkin aku tidak akan semenyesal ini, Checil kau adalah anak tetap adik untukku, bertahanlah maka mom akan mengatakan apa yang kau ingin dengar selama ini" ucap mom dengan hatinya yang takut

Ketakutan semua orang semakin menjadi setiap jamnya, waktu semakin berlalu dan seharusnya operasi nya selesai sebentar lagi tapi tiba-tiba seorang suster keluar ruangan lalu berlari, hal itu membuat semua orang di sama cemas dan benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi tapi tak lama suster kembali membawa dua kantung darah dan meminta semua orang untuk sabar menunggu karena pasien mengalami pendarahan hebat hal tuh membuat mom syok dan pingsan tak sadarkan diri

"Mom"panggil Della sambil menangis dan Abrisam yang ada di sana langsung menggendong nya dan membawanya keruangan kosong lalu memeriksa nya

"Della, ibumu syok, nanti setelah dia sadar berikan minum ya. Kamu disini saja, jangan terus menangis karena itu tidak baik untuk kandunganmu. Kamu harus sehat, kandunganmu akan mencapai titik dimana kamu akan melahirkan jadi tenangkan pikiranmu, jangan membuat anak mu terganggu. Aku akan kabari kondisi Checil setelah operasi nya berjalan lancar"ucap Abrisam

"Terimakasih"ucap Della lemah

"Istirahatlah, aku akan kembali sebentar lagi"ucap Abrisam lalu ia pergi keluar dari ruangan menuju ruang operasi untuk melihat hasilnya

Bitterness Bagian 48
End

24 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang