Bitterness Bagian 10

1.6K 56 1
                                    

Hari ini Checil terpaksa pergi kekantor karna kedua sahabatnya yang bawel dari kemarin menyuruhnya untuk menemuinya. Akhirnya hari ini ia tidak ke butik dan malah ke kantor menemui kedua sahabatnya. Sesampainya di kantor semua orang hormat kepadanya, dikarenakan dia berfashion dan bermake-up seperti Checil L pemilik perusahaan ini sekaligus Bos besar di perusahaan ini

Checil pun masuk kedalam ruangan Eisha dan duduk disofa empuknya lalu menatap Eisha yang masih terkejut akan kedatangan nya yang tiba-tiba dan langsung duduk tanpa dosa

"Checil!!! Loe ga bisa apa ketok dulu atau gimana gtu? Lo selalu bikin gue kesel tau ga!" Cerewet Eisha membuat Checil memang harus bersabar dengan sikapnya

"Dan kemarin Lo kemana? Kemarin tuh ada meeting penting dan Lo malah ga Dateng! Lo tau ga klien yang satu ini pingin ketemu sama Lo sebelum menandatangani persetujuan. Pokoknya Lo harus ikut meeting hari ini karna dia benar-benar ingin bertemu dengan kamu chel, gue bingung harus bersikap gimana lagi sama kamu! Cape tau ga.. Jawab dengan jujur kemana Lo kemarin?"celotehnya dengan pertanyaan serius diakhirnya

"Ada janji sama seseorang"ucap Checil dengan santai

"Seberapa penting janji itu? Sampai kamu tidak datang"tanyanya

"Eisha plisss jangan terus marah, kepala ku akan sakit jika mendengar terus menerus celotehan kamu"ucap Checil lemas karna ia merasakan peningkatan dikepalanya

"Kamu baik-baik aja kan? Kamu udah periksa? Bagaimana keadaan kamu? Sudah masuk stadium berapa??"tanya Eisha lembut sambil duduk di samping Checil

"Seminggu ini aku di rumah sakit, aku mulai menjalani kemoterapi karna penyakitku sudah memasuki stadium lanjut, dan kamu tau aku ga akan semudah itu untuk pergi tanpa kehangatan dari keluargaku"ucap Checil lemah

"Knp kamu ga bilang? Kalo kamu bilang aku sama calya kan bisa kesana jagain kamu"ucap Eisha yang mulai berkaca-kaca

"Aku gappa ko, kan sekarang aku ada di hadapan kamu. Oh iya mana calya? Apa dia masih sibuk sampai blm datang keruangan kamu?"tanya Checil mencoba mengalihkan suasana

"Calya banyak kerjaan, apalagi nanti akan ada rapat jadi dia sedang menyiapkan semua berkasnya"ucap Eisha

"Sha, aku akan ikut rapat hari ini"ucap Checil sambil tersenyum

"Ah iya, Minggu depan kamu mau kan temenin aku kemoterapi sama calya, aku mohon. Aku butuh kalian, tapi kalo kalian sibuk gppa"ucap Checil dengan mata yang berkaca-kaca

Checil benar-benar tak bisa menahan rasa sakitnya kemoterapi tapi ia berusaha kuat untuk buktikan bahwa dia akan baik-baik saja, dan dia takkan menangis di hadapan sahabatnya sampai dia menahan air matanya

"Iya kita akan temani kamu"ucapnya

Hiks!!
Hiks!!
Hiks!!

Checil pun terisak nangis dengan airmata yang menetes ia benar-benar tak tau harus bagaimana, ia benar-benar tak tahu

"Sha" jeda karna checil menghembuskan nafas "menurut kamu jika ada yang ingin menjadi keluarga kedua aku, apakah aku harus menerimanya?"tanya Checil sambil menghapus air mata nya

"Memang ada apa?"tanya Eisha, jangan tanya karna Eisha memang tak bisa menghibur Checil

"Ada satu keluarga yang ingin menjadikan aku anak angkatnya menurut kamu gimana?"tanya Checil

"Mmmm... Dia baikkan?"tanya Eisha

"Iya, dia baik. Mereka keluarga yang hangat dan harmonis. Wanita itu juga keibuan bngt dan suami nya keayahan bngt. Keluarga itu yang selama ini aku inginkan berada di antara mereka tapi aku memang tidak pernah bisa mendapatkan nya. Dan sekarang aku mendapatkan nya, lalu apa yang harus aku lakukan?"tanya Checil

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang