"Tidak! Apa yang sudah kau katakan padanya?"ucap checil yang sedikit marah kepada dokter Aera yang hanya bisa tersenyum melihat tingkah checil yang emosinya tidak berubah walau ingatannya belum kembali pulih, walau bagaimanapun caranya, dokter Aera harus melakukan Kemoterapi itu karena jika terlambat sedikit saja dia akan benar-benar lemah dan dokter tak bisa berbuat apapun
"Tapi checil ini satu-satunya cara yang harus kita ambil. Kamu ingin hidup selamanya kan, bersama orang yang menyayangi kamu? Aku akan bantu tapi aku mohon lakukanlah demi aku jika tidak maka demi keluargamu dan orang yang sayang padamu. Jika tidak, maka kau harus melakukan nya demi kak Aera yang sudah sejauh ini bersama kamu dan sudah melakukan apapun untuk kesembuhan kamu. Aku mohon lakukanlah"ucap Della dengan mata yang berkaca-kaca tetapi tetap meyakinkan checil
"Aku harus mengatakannya, saya tidak bisa membuang waktu lagi, sebelum semuanya terlambat aku ingin melakukan tugasku sebagai dokter untuk memberikan yang terbaik untukmu. Tolong mengertilah checil, percayalah ini akan baik-baik saja"ucap dokter Aera mencoba meyakinkan checil kembali
"Aku ingin melakukan nya ketika ingatanku sudah kembali. Sebelum ingatanku kembali aku takkan melakukan nya"ucap checil dengan nada pelan tanpa emosi atau apapun tetapi checil tetap keras kepala
"Bagaimana mungkin! Checil mengertilah, jangan keras kepala. Ingatanmu pulih atau tidak itu tidak akan berpengaruh, checil jikapun kamu ingat semuanya aku yakin kamu tidak akan melakukan nya juga"tegas Della yang sudah menyerah dengan sikap checil yang keras kepala itu
"Maksud kak Della apa?"tanya checil
Della hanya diam dan dia langsung pergi dari ruangan checil karena tidak ingin menjelaskan apapun sebelum waktunya, Della tak ingin checil membencinya. Della akan melakukan apapun supaya checil tidak membencinya sebelum anak ini lahir tapi itu tidak mungkin karena checil tetap keras kepala tidak ingin melakukan kemoterapi sebelum ingatan nya pulih
"Bagaimana bisa checil keras kepala seperti itu, tidak bisa dibantah atau di buat mengerti. Aku tidak yakin kalo ingatannya pulih dia melakukan kemoterapi itu Karna alasan dia hidup sudah tidak ada sejak sebelum kecelakaan itu terjadi"ucap Della
"Apa yang harus aku lakukan"lanjut Della sambil menunduk dengan tangan yang menjadi tumpuan dengan jari-jari yang mengepal sambil menangis dalam diam
Tiba-tiba saja dokter Della keluar dari ruangan checil dan mengatakan hal yang membuat Della syok
"Mengungkapkan nya, mengungkapkan semuanya"
Della langsung menoleh kearah dokter sambil menghapus air matanya meminta penjelasan
"Ya, jika kamu ungkapkan semuanya bahwa kamu adalah kakak nya, ungkapkan lah apa yang terjadi sampai kecelakaan itu terjadi, ungkapkan semuanya bahwa checil memiliki keluarga yang menolak keberadaan nya dan ungkapkan semuanya pada checil bahwa keluarga nya sendiri yang mengusirnya dari rumah karena fitnah darimu Della" lanjut dokter Aera
Hiks!
Della terisak-isak duduk di lantai dengan semua yang membebani nya selama ini, Della ingin menyerah tetapi ia takut mengecewakan checil. Lalu dia harus bagaimana?
"Ini satu-satunya cara, setelah dia ingat semuanya yakinkan dia kalo dia harus sembuh demi kamu Dan keponakan nya yang akan lahir. Kamu pasti bisa menceritakan semuanya"ucap dokter Aera
"Aku akan mengusahakan nya"ucap Della sambil bangkit dan menghapus airmatanya lalu pergi meninggalkan dokter Aera yang masih berdiri di depan pintu ruangan checil
Tanpa ada yang tahu bahwa hari ini Della sangat terpukul, tidak ada yang tau bahwa dia benar-benar tersiksa dengan semua kebenaran yang tidak terungkap, dengan menyembunyikan semua ini pada checil. Tapi dia harus bagaimana? Jika dia ungkapkan semuanya pada checil maka ia harus siap dibenci checil tapi jika dia diam saja maka nyawa checil akan terlambat ditangani Karena penyakit nya itu. Jadi Della harus bagaimana?
Della duduk di kursi taman rumah sakit, dia benar-benar memikirkan semua yang terjadi. Saat ini bukan hanya kehidupannya dan kehidupan anaknya yang harus dia pikirkan tapi kehidupan checil juga, bagaimana mungkin dia begitu sangat egois dengan semua yang terjadi, bagaimana mungkin dia benar-benar menutupi semuanya, lambat laun checil akan mengetahui nya juga tetapi ketika checil mengetahui itu apakah semuanya akan berjalan baik-baik saja? Tidak! Karena checil akan sangat membencinya
Mungkin jika checil mengetahui nya sekarang, semua akan baik-baik saja. Mungkin itu keputusan terbaik, walau bagaimanapun dia bertanggung jawab atas segalanya, semuanya terjadi karena dia, semuanya hancur karena dia, jadi waktunya dia memperbaiki segalanya. Apapun yang terjadi harus dia jalani, Karena mungkin itu yang terbaik
Della menghapus airmatanya ketika menemukan jalan terbaik dalam menghadapi solusi ini semua tetapi harus ada resiko yang ditanggung kan? Della yakin semuanya akan baik-baik saja. Harus baik-baik saja
Tidak ada kebencian
Tidak ada kemarahan
Semuanya akan baik-baik saja
Mungkin itulah yang Della harapkan saat ini, walau kenyataan nya nanti tidak sesuai dengan harapannya. Tetapi dia akan lega ketika checil sudah mengingat semuanya tanpa terkecuali walau akhirnya mungkin checil akan membencinya dia sudah memikirkan itu matang-matang. Demi kehidupan checil yang berharga Della mengorbankan kehidupan nya , bukankan itu yang diinginkan sang pencipta dan takdirpun akan mewujudkan nya lalu bagaimana setelahnya? Kebencian yang akan menguasai semuanya
Lalu setelah itu tugas Takdir selesai dan Tuhan yang akan melihat hasilnya, setelah itu juga Tuhan akan menciptakan takdir baru untuk kehidupan yang lain. Bukan begitu cara kerjanya? Lalu siapa yang akan menentangnya? Waktu pun tidak Sudi untuk menentang nya walau pun ia bisa!
Della berjalan dengan semua keyakinannya, dengan semua yang dia pikirkan hari ini, mungkin ini akan menjadi penyesalannya tetapi ini yang diinginkan Tuhan, dikerjakan oleh takdir dan diwujudkan dengan waktu. Lengkap dan tidak akan ada yang menentangnya, tidak ada yang mencegahnya. Semuanya akan berjalan dengan semestinya mulai hari ini semua akan berubah tetapi mereka akan tetap bersama karena mereka masih mempunyai ikatan saudara. Tidak ada yang bisa memutus ikatan itu! Takdir pun tidak bisa karena Tuhan yang berkuasa.
Della sudah sampai di depan pintu ruangan checil, ia memegang kenop pintunya perlahan, ia berusaha menguatkan dirinya dan berusaha tidak menangis. Ia percaya semuanya akan baik-baik saja walau semesta berharap semuanya tidak berjalan baik tetapi mungkin saja takdir berbaik hati tidak menambahkan derita yang akan terjadi
Pintu sudah terbuka, dia bisa melihat Checil yang sedang menatapnya juga. Disana ada suster yang telah selesai mengganti infus checil dengan mengecek alat-alat lain lalu suster itu permisi keluar karena tugasnya sudah selesai. Akhirnya Della masuk dengan berjalan perlahan dan membalas senyuman checil kepadanya
Dipikiran della mungkin ini adalah senyuman terakhir yang akan muncul, karena setelah della mengungkapkan semuanya checil takkan tersenyum atau berbicara padanya
"Checil ada yang ingin aku bicarakan"ucap Della pelan dengan tenang
"Ada apa ka Della? Bicara saja, sepertinya itu sangat penting. Benarkah begitu?"ucap Della lembut dengan senyuman manisnya yang tulus
"Ya sangat-sangat penting, mungkin setelah ini kamu akan membenciku atau kamu tidak akan mau menatapku lagi. Aku sudah memikirkan ini dengan matang hari ini, semua ini demi kebaikanmu. Aku harap kamu bisa mengerti apa yang aku ceritakan ini dan itu akan menjadi hal yang akan membuat kamu bisa melakukan kemoterapi dan bertahan hidup lebih lama lagi"ucap Della dengan nada bicara yang sudah gemetar takut tapi ia berusaha untuk kembali tenang
"Apa yang ingin kamu Della bicarakan? Katakan saja"ucap checil yang semakin penasaran
"Aku adalah kakak kandung kamu checil. Kamu adalah adikku, dan kecelakaan itu terjadi karena kesalahan pahaman kita semua. Aku-"
Bitterness Bagian 21
End11 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
ФанфикApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi