"Checil, keadaan Checil sudah membaik. Apakah Checil mau melakukan kemoterapi?"tanya Alfwine yang sedang menyuapi Checil
Sudah 2 hari setelah Checil sadar keadaan nya pun sudah membaik dan waktunya Alfwine membujuk Checil untuk melakukan pengobatan yang seharusnya dilakukan oleh pengidap kanker
"Alfwine ingin Checil melakukan nya?"tanya Checil sambil menatap manik mata Alfwine yang sangat menenangkan untuk Checil
"Iya, apakah Checil mau?" Alfwine terus berusaha menyakinkan Checil
"Baiklah, Checil akan melakukan nya. Karena Alfwine yang minta"ucap Checil
"Benarkah? Aku akan menyampaikan nya pada kak Aera dan kak Abrisam"ucap Alfwine yang telah meninggalkan Checil sendiri diruangannya
Checil sedang melamun mengingat ingatan yang muncul saat tengah malam ia terbangun, ingatannya muncul tetapi ketika masa Checil dan Alfwine bersama dan itu terlihat sangat jelas tanpa bayangan hitam, dan suaranya yang begitu sangat terdengar
"Checil, Alfwine akan selalu bersama Checil selamanya"
"Apakah Alfwine janji?"
"Ya dong, Checil jangan pergi ya"
"Checil mencintai Alfwine"
"Alfwine jua mencintai Checil"
Hanya ingatan kecil itu yang muncul dan selalu Checil ingat. Checil merasa sangat bahagia karena punya harapan untuk mengingat segalanya, Checil ingin mengingat lebih jauh tentang nya dan Alfwine. Checil harap akan ada ingatan yang banyak yang bisa Checil ingat dan itu membuat Checil bahagia
Karena ingatan itupun akhirnya Checil mau melakukan kemoterapi demi Alfwine, dan hanya untuknya. Checil sangat mencintai nya, dulu dan saat ini begitu pula dengan Alfwine
🥀🥀🥀
Alfwine melihat keadaan Checil dari kaca ruangan Checil, disana menampilkan sosok Checil yang sedang berjuang dari rasa sakit ketika obat-obatan kemoterapi masuk melalui pembuluh darah nya dan menebar keseluruh tubuh, tubuhnya seakan kaku dan mati rasa. Hal itu membuat Alfwine merasa sedih
"Aku yakin kamu bisa, bertahanlah demi aku sebentar lagi saja"ucap Alfwine pelan
"Alfie, setelah ini kamu harus merawat nya. Karena efek samping ini akan membuat nya sedih, kamu harus menghibur nya jangan sampe dia terputuk"ucap kak Alfiena
"Iya"ucap Alfwine
🥀🥀🥀
"Checil ayo katanya mau pergi ke kantor, biar Alfwine temani" ucap Alfwine di depan pintu kamar Checil yang terbuka
Disana terlihat Checil yang berdiri di depan jendela, Alfwine menatap sekeliling kamar Checil penuh dengan rambut yang berjatuhan dilantai dan tempat tidur, setiap hari kak Della membersihkan semuanya tapi hari ini sepertinya kak della tidak membersihkan nya karena keadaan nya sedang tidak baik
Kandungan nya yang semakin besar membuatnya lebih mudah lelah dan cape jadi dia memutuskan untuk tidak merapikan kamar Checil karena ia tahu bahwa Alfwine akan menemuinya
Alfwine masuk kekamar Checil, memunguti setiap helai rambutnya yang berjatuhan dilantai, dan merapikan nya lalu membersihkan rambut di tempat tidurnya sampai ketika semuanya terkumpul Alfwine menaruhnya kekotak yang biasa kak della taruh rambut Checil di sebuah kotak kecil berbentuk sebuah peti mini berukuran panjang 20Cm dan lebarnya 15 cm
"Katanya hari ini mu pergi bersama Alfwine, knp Checil diam saja. Apa yang Checil pikirkan hmmm"ucap Alfwine memanjakan Checil dengan penuh kasih sayang sambil mengusap rambut Checil yang menipis perlahan dan berhati-hatil
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi