Seseorang sedang berjalan dengan anggunya dikoridor rumah sakit tanpa peduli tatapan semua orang, tatapannya sangat tegas tanpa ekspresi sama sekali benar-benar datar dan tak tersentuh membuat aura nya semakin kuat dan sedikit menakutkan
Dia adalah Zephyra Bonanza yang selalu merasa berkuasa dari jaman sekolah dulu membuat semua orang sangat membencinya karena dia terlalu membanggakan harta kedua orang tuanya itu yah walau tak setinggi kekayaan keluarga Checil tapi itu cukup membuatnya sangat angkuh dan juga sombong
Checil sudah kembali ke ruang VIP miliknya, Checil selesai operasi sekitar beberapa jam yang lalu, walau Dokter sempat kehilangan detak detak jantungnya tapi masih tertolong oleh denyut nadi yang masih terasa walau sangat lemah, yah mungkin akan sadar beberapa hari lagi sampai benar-benar keadaan nya kembali normal
Karena generasi sel sel barunya melambat dikarenakan kanker yang diidapnya memasuki stadium lanjut lalu efek obat-obatan kemoterapi yang mempengaruhi pertumbuhan sel sel baru
Tanpa di duga ketika Zephyra sudah berada tak jauh dari pintu masuk kamar Checil tanpa melihat sekeliling yang ramai, Zephyra mencoba untuk tidak memperdulikan keadaan dan tanpa terduga Seanix menghalangi jalannya menuju ruangan Checil
"Mau kemana kamu?"tanya Seanix ketus
"Sepertinya orang-orang disini tidaklah buta"ucap Zephyra dengan wajah yang menyebalkan dan juga datar dengan bahasa yang sedikit menyindir halus
"Tidak usah menyindir. Aku tetap tidak akan mengijinkanmu"tegas Seanix sambil melipat keduaa tangannya di dada dengan tatapan tajam
"Bagaimana mungkin Checil bisa memiliki teman seperti kamu, aku ingin bertemu Checil apakah itu menjadi urusan kamu?"tanya Zephyra di akhir kalimat nya dengan nada menjengkelkan
"Hah, kamu bertanya? Kamu pasti sudah tahu jawabnya. Bagaimana mungkin kamu terlihat bodoh seperti ini?"tanya Seanix dengan sikapnya yang sulit dimengerti siapapun, Seanix adalah orang yang berani tapi bagaimana mungkin dia berani kepada perempuan
"Apakah kamu sudah berubah tinggal dan sekolah di luar negeri? Sampe melawan seorang wanita?"tanya Zephyra membuat Seanix emosi tapi tetap ia tahan
"Aku tidak akan berbaik hati kepada wanita sepertimu!"Bentak Seanix membuat semua orang disana terkejut melihat Seanix Semarah itu kepada seorang perempuan
"Apakah kamu merasa cukup hebat? Bagaimana mungkin seseorang yang hebat terlambat menyelamatkan seseorang, apakah itu tetap dianggap hebat?"tanya Zephyra dengan santainya dengan ekspresi menyebalkan dengan melipat kedua tangannya di depan dada dengan angkuh
"Kau benar-benar membuatku emosi!!! Brengsek!"Teriak Seanix membuat kak Aera harus menegaskan nya juga
"Seanix ini rumah sakit, kau tidak boleh terbawa emosi"tegas Dokter Aera
"Lihat? Kakak kamu saja mengerti peraturan rumah sakit, kamu adik dari seorang dokter bukan? Jadi tolong jaga sikapmu Seanix"ucap Zephyra sambil menatap malas ke sembarang arah membuatnya benar-benar muak akan sikap Seanix
"Lebih baik kamu pergi dari sini, atau aku akan menarikmu keluar. Supaya kamu tau, Dimana tepat yang pantas untuk kamu"tegas Seanix dengan tatapan yang sangat tajam dan tangan yang mengepal kuat
Lalu Zephyra yang sudah muak akan kelakuan Seanix dia pun maju selangkah mendekat lalu tangan kirinya menekan pundak kanan Seanix kuat dan mendorongnya sampai jatuhemhuat semua orang disana terkejut melihat itu tanpa bisa mengatakan apapun
"Orang seperti kamu memang sangat lemah"ucap Zephyra sambil tersenyum miring padanya dengan membungkukkan badannya kearah Seanix lalu berdiri seperti biasa dan berjalan perlahan menuju pintu kamar Checil
"Sial!"tbentak Seanix kesal
"Hanya 10 menit, tidak akan lama. Tidak masalah bukan?"ucap Zephyra lalu membuka pintu kamar Checil perlahan dan masuk
Punggung Zephyra menghilang ketika pintu kembali tertutup membuat Seanix memukul lantai kesal, benar-benar memuakkan berhadapan dengan wanita seperti Zephyra yang sangat menyebalkan
"Seanix kau harus tenang. Kau ingat bukan terakhir kali kita berhadapan dengannya, jangan buat Checil tersakiti untuk yang kesekian kalinya karena ulahmu itu"ucap Yezra berjalan mendekati Seanix lalu menyentuh pundaknya dan menatap lurus ke pintu kamar Checil dengan tatapan yang sulit diartikan
"Kita tunggu saja 10 menit"ucap Yezra lalu menoleh kearah Seanix
Sedangkan di dalam Zephyra berjalan perlahan mendekati Checil perlahan-lahan, dengan wajah yang seperti tidak percaya ketika melihat Checil seperti ini
"Huh"sambil tersenyum meremehkan
"Kau selalu menjadi perempuan kuat yang pernah aku kenal saat di sekolah dulu, tapi hari ini aku melihatmu benar-benar lemah, bagaimana mungkin sosok yang sangat tangguh tiba-tiba melemah karena sebuah tembakan"ucap Zephyra sambil menatap wajah Checil yang damai dengan sangat lembut
"Kehidupanmu itu tidak seburuk kehidupanku, aku harus merasakan rasanya menjadi Broken Home dan juga aku harus mendengarkan segala pertengkaran yang terjadi di keluargaku. Aku iri kepadamu, kenapa? Karena kamu miliki segalanya, Perusahaan ayahmu sangat terkenal dan berada di peringkat 1 saat itu. Sedangkan keluargaku, aku tidak pernah merasakan sedetikpun kasih sayang mereka. Aku ingin kamu juga menderita! Merasakan apa yang aku rasakan, rasanya menjadi seseorang yang tidak berharga sama sekali" ucap Zephyra sambil tersenyum miring lalu menjatuhkan tiang penyangga selang infus dengan perasaan kesal
"Kamu tau! Aku ingin sekali kamu mati! Mungkin ini memang yang terbaik buat kamu, aku tahu kakak ku bekerja di perusahaan mu dan mengabaikan aku, kau merebut kakakku dariku, kau juga merebut orang yang dekat denganku! Checil! Aku ingin sekali marah! Mencaci maki dirimu, dan menyakiti sekarang! Betapa bencinya aku padamu, aku selalu merasa bahwa aku memang yang berkuasa! Tapi kamu selalu membuat orang lain melihat betapa berharganya kamu hidup di dunia ini. Aku iri! Semakin hari aku semakin iri kepadamu dan itu membuat aku semakin membencimu!!!"Teriak Zephyra sambil membentak
Zephyra tidak peduli, apa yang akan terjadi nanti tapi ia akan merasa lega setelah mengungkapkan semua perasaan nya saat ini
"Kau tau? Ayahku dipenjara, dan kakakku yang membantumu. Dan itu membuat aku tidak bisa mengenali kakakku lagi, itu semua karenamu! Kenapa kamu harus hadir di kehidupan aku, jika kamu ingin mengambil segalanya! Aku lebih bahagia kamu mati Checil!"ucap Zephyra yang penuh luapan emosi lalu membanting semua barang-barang yang ada di sana dan mengontrol emosinya lalu menangis
Hiks!!!
Hiks!!!
Hiks!!!"Aku... Aku adalah anak kecil yang menginginkan segala hal yang kamu miliki, aku selalu bersama kalian berlima, melihat kalian dari jauh dan tidak bisa bergabung dengan kalian. Aku malu, aku hanya manusia yang merepotkan dan menyusahkan. Aku tidak membencimu saat itu tapi aku iri akan kehidupan kamu yang bahagia dari pada aku, tiap hari aku harus mendengarkan pertengkaran ayah dan ibuku tanpa bisa aku memisahkan mereka" ucap Zephyra yang sudah duduk dilantai sambil menangis
Dan keadaan Checil memburuk, darahnya jatuh semua dari selang infus, lalu alat telegraf berbunyi nyaring membuat Zephyra berdiri perlahan dan melihat ke arah mesin telegraf setelah itu menatap kearah Checil
"Aku tidak ingin semua orang kembali membenciku, Checil tapi aku harus melakukan ini, maafkan aku"ucap Zephyra lalu menghapus airmatanya dan merapihkan pakaiannya setelah itu berjalan menuju pintu tapi sebelum pintu itu terbuka Zephyra menatap Checil cukup lama dan mengatakan
"Bertahanlah, dan Maaf" ucap Zephyra yang langsung membuka pintu dan keluar dari ruangan Checil
Bitterness Bagian 49
End25 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi