Checilya membuka pintu kamarnya, ia keluar dengan baju piama nya yang bewarna coklat lalu turun kelantai bawah untuk makan malam. Tapi ketika ia melihat ruang makan penuh dengan canda tawa Membuatnya agak sedikit sedih, dan ia memutuskan untuk makan diluar saja. Nasi goreng depan rumah, itu lebih enak dari pada harus melihat canda tawa mereka yang tak menghiraukan Checil
Checilya untuk berjalan melewati meja makan menuju ruang utama, tanpa di duga dad Checil memanggil dengan halus
"Checil tidak makan bersama?"
Membuat Checil diam membeku, ia tak berani menatap sang dad. Karna jika ia menatap nya ia pastikan airmata bodoh ini akan menetes dengan tanpa sengaja membuat Checil hanya mengontrol emosi dan mengucapkan hal tanpa menoleh ataupun menatap sang dad
"Tidak, aku akan makan diluar"ucap Checil dingin
"Tapi, dad baru pulang kan? Udah lama juga kita ga makan bersama, Checil mau kan mendengarkan cerita dad dari pekerjaan dad.. karna hanya Checil yang bisa memberi semangat untuk dad, dad harap Checil tak keberatan"ucap dad sedikit memohon
"Checil akan keruang kerja dad, tapi maaf Checil ga bisa ikut makan bersama kalian" ucap Checil datar tetap tidak menoleh hanya membelakangi
"Baiklah, dad akan ikut Checil untuk makan nasi goreng diluar"ucap dad antusias sbil Berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Checil
Dad pun menuntun Checil untuk berjalan dengan baik heheh, karna Checil terlihat sangat kaku dan canggung. Sedangkan dad yang tahu perasaan Checil pun berusaha membuat putri keduanya nyaman seperti dulu. Karna jujur saja dad lebih suka bercerita banyak hal kepada Checil daripada Della
Mereka berjalan keluar gerbang mewah dan disana terdapat tukang nasi goreng yang sedang mangkal di samping rumahnya, mereka langsung memesan dua porsi nasi goreng pedas karna kesukaan mereka berdua adalah Nasi Goreng Pedas. Ketika sedang menunggu pesanan dad berbicara
"Kamu knp berubah Checil? Dad tahu apa yang terjadi sama kamu. Tapi knp kamu berubah secepat itu? Hanya dalam waktu sehari"
"Dad, apakah dad percaya semua itu?"tanya Checil
"Bagaimana jika semua itu hanya kesalahan, dad tolong berfikir lah mana mungkin semua itu tertukar?"lanjut Checil
"Dad juga merasakan nya tapi kmu tak boleh bicara seperti itu, dia kakak kamu. Dan kamu harus tetap baik padanya"ucap dad
"Itu sama aja sama hal nya dad percaya kan? Udah aku duga!"ucap Checil agak emosi
"Checil yang dad kenal tak pernah seegois ini. Setelah 5 tahun lamanya kamu berubah menjadi sosok yang tidak pernah dad kenali, kamu bukan Checilya kebanggaan dad, kamu orang asing yang menyerupai Checilya" ucap dad spontan membuat Checil berkaca-kaca
"Dad"ucap Checil pelan
Dad langsung masuk kedalam rumah dengan perasaan emosi dan akhirnya yakin bahwa dad benar-benar tak percaya akan semua yang Checil bicarakan. Dengan spontan dad bilang dia kecewa dan Checil menjadi orang asing dalam keluarga nya. Apakah setidak penting itukan Checil dikeluarga itu
"Dad, Hiks!! Knp selalu aku yang salah dad Hiks, knp selalu dia yang benar? Aku juga anak dad dan mom.. Knp? Hiks! Knp semuanya berubah knp? Aku tak pernah menginginkan situasi seperti ini, aku tak ingin"ucap Checil pelan sambil meremas ujung baju piama yang ia pakai
Checilya berdiri dari kursinya yang ia duduki dan mengambil dua porsi nasi goreng yang dipesan lalu berjalan menjauhi rumah tempat tinggal keluarganya, Checil berjalan menelusuri malam dengan membawa dua porsi nasi goreng di pegangnya, dia berencana akan ke Mansion yang dia miliki, mansion yang ditempati oleh beberapa pelayan, satpam, dan supir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi