"Dia sepertinya sakit, dia terlihat sangat kesakitan, apakah kamu tau dia sakit apa?"tanya Kak alfiena
(Yang baca penjelasan nya pasti paham Alfiena adalah gadis itu di Bagian 31 kakak dari Alfwine)
"Aku gatau kak, setelah ini kita akan tau"ucap Alfwine
"Alfie, kamu sangat mencintainya?"tanya kak Alfiena
"Kakak pasti sudah tau jawabannya"ucap Alfwine datar dengan wajah sendu nya
"Yaaaaahhhh, tapi apakah kamu akan tetap mencintai nya ketika kamu tau apa penyakit Checil?"tanya kak Alfiena
"Kak! Aku sudah pernah bilang jangan bicara begitu! Ini tempat umum, siapapun pasti bisa mendengar nya. Aku harap kakak mengerti itu. Kak, jika aku sedang tidak bersama nya, apakah kakak bisa bersama Checil? Aku tidak ingin dia dalam bahaya, tapi aku juga tidak bisa melindungi nya. Kakak tau kan situasiku"ucap Alfwine dengan mata yang berkaca-kaca
"Aku akan menjaga Checil untuk kamu, semoga kamu bisa tetap bersamanya selama Checil masih bernafas dan masih ada di dunia ini, didampingi kamu dan berdetak bersama kamu"ucap kak Alfiena
"Akan aku usahakan"ucap Alfwine
Dokter pun keluar dari ruangan, Alfiena dan Alfwine langsung berdiri mendekati dokter yang menangani Checil
"Bagaimana keadaannya dokter?"tanya kak Alfiena
"Sepertinya dia harus segera ditangani, rumah sakit ini tidak bisa menangani nya lebih jauh, kamu harus membawanya ke rumah sakit besar kepada dokter spesialis Kanker"ucap dokter itu
"Apa maksud anda?"ucap Alfwine tegas
"Apakah kalian tidak tahu apa yang Checil alami selama ini?"tanya dokter tersebut
"Checil tidak cerita apapun"ucap Alfwine pelan
"Checil mengidap Kanker lambung, sepertinya sudah parah dan Checil tidak melakukan kemoterapi atau pengobatan apapun, seperti nya dia hanya meminum obat-obatan yang disarankan dokter saja"ucapnya membuat Alfwine langsung berjalan mendekati tembok dan meneteskan airmatanya dalam diam
"Baiklah terimakasih dokter, kami akan membawa nya sekarang"ucap kak Alfiena. Setelah dokter pergi Kak Alfiena mendekati Alfwine
"Alfie, kita harus membawa Checil secepatnya. Ayo"ucap kak Alfiena
Diperjalanan Alfwine hanya diam, terus memikirkan apa yang dokter bicarakan tadi terhadap keadaan Checil, rasanya Alfwine tidak menyangka dan ia juga tidak pernah berfikir akan kehilangan Checil secepat itu. Ia masih ingin bersama Checil, melakukan banyak hal dan bahagia bersama. Tapi mengapa Tuhan sekejam itu!
"Kak, kita kerumah sakit milik dokter Aera saja. Dia dokter Yang selalu memeriksa kondisi Checil jika Checil jatuh sakit, Checil juga mengatakan dia dokter sekaligus kakak dari sahabatnya. Aku tau tempatnya jadi kak Alfiena jalan saja dan aku akan memberikan arahannya"ucap Alfwine
"Baiklah" ucap Alfiena
Sesampainya dirumah sakit dokter Aera, Alfwine langsung membawa Checil masuk dan kak Alfiena yang mengurus administrasi nya. Lalu dilorong rumah sakit Alfwine bertemu dengan dokter Abrisam
"Astaghfirullah Checil, bagaimana ini bisa terjadi. Mari keruangan Checil, ruangannya dekat dengan ruangan dokter Aera"ucap dokter Abrisam dan Alfwine hanya mengikuti nya tanpa mengatakan apapun
Setelah Checil ditaruh kedalam brangkar Alfwine langsung keluar dari ruangan dan menunggu di ruang tunggu, tak lama pula kak Alfiena datang dan langsung duduk di samping Alfwine
"Jangan sedih, semuanya akan baik-baik saja"ucapnya mencoba menguatkan Alfwine
Tiba-tiba ada dokter Aera yang berlari di lorong untuk menemui Checil, ia pun langsung bertanya bagaimana itu bisa terjadi dan kak Alfiena menjelaskan nya lalu dokter Aera menatap Alfwine dengan tatapan heran
![](https://img.wattpad.com/cover/195804926-288-k517752.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanficApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi