"Checil"panggil Della dari luar kamar Checil
Karena malam ini Checil tidak keluar dari kamar setelah datang dari rumah sakit, karena sekarang waktunya makan malam akhirnya Della mencoba memanggil Checil dan masuk ke kamarnya, tetapi tidak ada sautan, dan Della masih tetap tenang tetapi juga sedikit cemas karena tidak mendengar suara Checil setelah pulang dari rumah sakit
Ketika Della membuka pintu kamar Checil, disana terlihat Checil sedang menutup matanya sambil menaruh tangannya di atas perut dan tidur dengan nyaman. Mungkin hari ini begitu lelah untuk Checil
"Checil kau tertidur dari tadi ternyata, kau sepertinya sangat lelah tapi kau harus makan malam ini karena seharian kita tidak makan apapun setelah menjenguk dad"ucap Della sambil berjalan mendekati Checil perlahan
"Checil, ayo bangun sayang. Makan dulu setelah itu lanjut lagi tidurnya. Checil"ucap Della lembut sbip mengguncang tangan Checil perlahan
Checil bergerak membuka matanya perlahan, lalu menarik nafas dan setelah itu menoleh kearah Della sambil terkejut sebentar
"Eh, ada apa kak?"tanya Checil sambil mencoba bangun untuk duduk dan Della pun duduk
"Kakak tahu kamu lelah, tapi Checil harus makan. Hari ini Checil belum makan bukan, dan sepertinya Checil harus minum obat bukan?"tanya kak Della sambil merapikan rambut Checil yang lurus, lembut berwarna hitam itu
"Ah, Checil sudah minum obat setelah kit pulang. Jadi Checil tertidur deh kak, maaf ya. Checil akan turun sebentar lagi, kakak duluan saja oke"ucap Checil sambil tersenyum
"Baiklah"ucap Della dengan senyuman juga lalu langsung pergi dari kamar Checil
"Ah, kepalaku sakit sekali"ucap Checil pelan sambil mencoba bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membasuh muka sebentar
Sedangkan della sudah menyiapkan makanan yang pasti Checil sukai, hari ini Della menyuruh pelayan rumah untuk memasak masakan kesukaan Checil dan dia. Dan mereka pun membuatkan nya, semuanya terlihat sangat enak
"Wahhhh sepertinya makanannya akan enak sekali"ucap Checil yang entah kapan sudah sampi sambil tersenyum dengan gigi yang terlihat sungguh menggemaskan
"Checil ayo duduk"ucap Della dan Checil menurut, dia duduk dihadapan kak Della
"Kamu pasti suka makanan nya, kak Della sudah menyiapkannya untukmu silahkan makan"ucap kak Della yang sudah menyendok makanan nya masuk kedalam mulut
"Terimakasih, kau kakak terbaik"ucak Checil sambil menyendok makanan nya kedalam mulut
Mereka pun makan dengan tenang tapi tiba-tiba handphone kak Della berbunyi, menandakan ada pesan masuk kedalam ponsel nya.
"Dari siapa kak?"tanya Della yang masih fokus pada makanan nya di depan
"Dari mom, mom meminta nomor kak Della di rumah sakit tadi, mom ingin tau kabar kita berdua setiap hari"ucap dell antusias sambil tersenyum lalu Checil menatap kak Della dan tersenyum tipis
"Baguslah kalo begitu"ucap Checil seperti tidak bersemangat hal itu membuat Della tersenyum dengan gigi terlihat dad tertawa kecil
"Checil cemburu, tenang saja. Mom meminta nomor Checil juga dan kak della berikan ko"ucap Della yang kembali berfokus pada makanan nya sambil tersenyum menatap Checil yang merasa malu sekali tetapi Checil berusaha untuk menyembunyikan nya
"Kak, apakah mom masih dirumah sakit menemani dad?"tanya Checil menatap kak della
"Tidak, mereka sudah ada di rumah. Kamu tau kan dad bagaimana. Dad sangat keras kepala seperti anak-anak nya heeheh'ucap Della sambil tertawa kecil
"Mmmm sudah kuduga, besok pasti dad akan datang Bekerja. Dan besok juga dad harus membayar kerugian kepada perusahaan yang berkerja sama atas proyek ini. Aku akan datang kesana, dan membantu dad menjalani situasi sulit ini. Apakah mom dan dad makan malam ini?"ucap Checil dengan pertanyaan diakhir
"Ah iya Checil aku baru sadar, apakah mereka makan malam ini, bukankah uang mereka habis untuk membayar karyawan bulan ini" ucap Della
"Apakah kita harus datang kerumahnya. Ah tidak, itu tidak baik untuk kesehatan dad. Sepertinya kita harus mengutus papa supir untuk mengantarkan makanan kerumah mom dan dad"ucap Checil
"Bagaimana jika dad tahu, dad akan membuang makanan ini"ucap Della sendu
"Tenang saja aku tau solusinya, bukankah hanya dad yang blm bisa memaafkan kita berdua, itu mudah saja kak"ucap Checil yang terus melanjutkan makanan nya sampai habis
Setelah minum, Checil memanggil pak supir untuk menghadap lalu memberi arahan bahwa ia harus mengantar makanan kepada keluarga Li-Company dan supir itu hanya mengangguk paham setelah itu Checil menyuruh mbok untuk membungkus sisa makanan yang ada ke dalam Rantang Plastik yang memiliki dua umpang
Setelah mereka melaksanakan tugas masing-masing. Checil santai saja mengupas buah jeruk yang sudah disiapkan diatas meja sambil memakan pisang perlahan
"Kak Della mau Checil potongin apelnya?"tanya Checil
"Boleh, tolong buatkan salad buah ya. Kakak pingin itu deh rasanya"ucap Della sambil memohon
"Hehehe, kakak ngidam ya hihii"tanya Checil sambil bercanda memotong buah dimasukkan kedalam mangkuk kecil yang sudah tersedia
"Sepertinya, untungnya baru hari ini kakak ngidam. Kemarin-kemarin engga tuh"ucap Della mencari alasan
"Masa sih, trus siapa yang tengah malam buat rujak buah?"tanya Checil sambil memberikan mangkuk buah yang sudah terisi buah potongan
"Ya, itu kan karena...."ucap Della mencoba menjadi alasan yang tepat
"Kak Della itu pinter ngeles, Oh ya kak, besok kakak jangan kemana-mana kalo ngidam lagi nanti hubungin Checil atau minta tolong pak supir, minta tolong ke mbok juga"ucap Checil yang melanjutkan makan jeruknya yang sudah dia kupas
"Mmmm Checil udah bosen ya setiap kakak ngeles? Mungkin bikin jengkel"tanya Della sambil makan buahnya
"Engga ko, karena kakak sudah berubah"ucap Checil sambil tersenyum
"Oh ya, semangat buat besok"ucap kak Della
"Makasih kak, yasudah aku ke kamar duluan. Kakak jangan tidur terlalu malam oke"ucap Checil sambil berdiri dari kursinya dan merapihkan tempat duduknya
"Siap"ucap della dengan senyuman
Checil pergi kekamar untuk tidur, dan mempersiapkan hari untuk esok. Mungkin ia harus mempersiapkan diri untuk besok bertemu dad di perusahaan Li-Company, dan Checil berharap besok adalah hari yang bisa berjalan sesuai yang di rencanakan
Checil menatap langit-langit kamarnya dan tersenyum berharap dad tidak akan menolaknya besok. Setelah itu Checil memejamkan matanya, menunggu hari esok menjadi indah
Bitterness Bagian 43
End22 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi