Bitterness Bagian 34

778 30 2
                                    

"Checil kita akan melakukan kemoterapi yang kedua, ah keadaan kamu Alhamdulillah baik selama seminggu ini, kau harus terus seperti ini biar cepet sembuh"ucap kak Aera

"Kak, apakah jika Checil tidak melakukan kemoterapi rambut Checil akan kembali tumbuh?"tanah Checil

"Kenapa Checil bilang gitu?"tanya Aera

"Checil cuma berfikir kalo rambut Checil bisa kembali tumbuh, Checil tidak ingin kemoterapi lagi"ucap Checil

"Checil, kalo kamu tidak kemoterapi kapan kamu akan sembuh? Kamu ga bisa terus bertahan dengan obat-obatan. Checil rambut kamu akan kembali tumbuh kalo kamu sembuh dan kamu tidak perlu melakukan kemoterapi. Kalo Checil terus berfikir seperti ini, kemoterapi nya aja gagal, Checil tidak ingin itu terjadi kan?"tanya Aera diakhir nya

"Tapi-"

"Kalo Checil mau kemoterapi hari ini, kak Aera kasih hadiah deh buat Checil gimana?"tanya Aera

"Hadiah apa?"tanya Checil

"Rambut palsu yang sangat cantik dan bisa Checil gunakan"ucap Aera

Dan Checil gaya mengangguk setuju lalu kemoterapi pun langsung dilaksanakan dengan lancar, efek sampingnya dihadapi dengan baik dan dibantu oleh Alfwine

Setelah itu dokter Aera memberikan hadiah kepada Checil yang sudah ia janjikan, dan ternyata Alfwine juga memberi hadiah tidak hanya itu Kak Abrisam, kak Della dan kak Alfiena juga memberikan hadiah

"Makasih, Checil suka"ucap Checil lalu tak lama Checil tertidur karena obat tidur yang ada di obat kemoterapi sedang memberikan efeknya, akhirnya mereka keluar dari ruangan Checil tetapi tidak dengan Alfwine yang menunggu Checil di sofa

🌼🌼🌼

Foto tidak tersedia

🌼🌼🌼

Checil kembali melamun di taman rumah sakit seorang diri, Checil hanya minta perawat mengantarkan nya sampai taman lalu perawat itu boleh pergi. Dan disinilah Checil duduk seorang diri sambil melamun, memikirkan hal yang ia ingat tadi pagi ketika bangun tidur

"Checil tau tidak? Jika kamu itu tidak pantas untuk berada disini, di kehidupanku, dad dan mom juga, ah satu lagi kamu juga tidak pantas ada di kehidupan orang lain. Kamu harus paham itu!" [Jika kalian ingat ini adalah perkataan kak Della, kakak Checil]

Dilanjutkan oleh percakapan Checil dan Alfwine saat usia nya kira-kira saat SMA

"Alfwine siapa wanita ini?"

"Maaf Checil, jika Alfwine disuruh memilih, Alfwine tidak bisa memilih Checil. Alfwine tidak bisa terus bersama Checil, Alfwine memilih kedua wanita ini"

"Kenapa seperti itu?"

"Alfwine hanya ingin kita berdua bahagia tanpa harus menyakiti satu sama lain"

"Apakah Checil menyakiti Alfwine selama ini?"

"Bukan Checil, tapi sepertinya Alfwine yang terus menyakiti Checil"

"Kalo begitu Alfwine jangan pergi, Alfwine disini saja bersama Checil"

"Tidak bisa, maafkan Alfwine"

"Alfwine Jahat! Alfwine sama seperti yang lainnya yang menjauh dari Checil!"Teriak Checil dengan airmata yang terus mengalir lalu pergi begitu saja

Dilanjutkan percakapan dari kedua orangtuanya

"Bagaimana mungkin! Kamu sudah gila jika menyuruh Checil pergi dari rumah tanpa kesalahan apapun dan itu hanya demi Della, anak tidak tahu diri yang selalu kamu manjakan"

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang