"Nah kita sudah sampai, ayo masuk Della"ucap checil sambil berjalan lebih dulu dengan Della yang terus diam di tempat
"Hey, kamu ko bengong. Ayo masuk, gppa ga usah malu karena disini hanya ada pelayan, supir dan satpam ehehehe" lanjut Checil sambil tertawa kecil
"Memangnya .. Keluarga kamu kemana?"tanya Della
Perkataan Della membuat checil tersenyum kecil sambil melangkah menuju sofa dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Entahlah apa yang checil rasakan saat ini tapi rasanya menyakitkan dan entah kenapa ketika ada seseorang yang mengatakan nya serasa memiliki kejadian buruk yang menyakitkan tetapi checil tidak tahu itu apa
Sampai akhirnya airmata checil menetes dan menyuruh Della duduk di sampingnya lalu mengatakan semua nya..
"Aku tidak tahu. Aku tidak tahu siapa keluargaku, dimana keluarga ku berada, dan aku tidak tahu Bagaimana keadaan mereka. Aku tidak tahu Della. Hiks!!"ucap checil yang terisak
"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu? Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Della yang benar-benar penasaran karena batinnya berkecamuk dengan semua pernyataan checil membuatnya benar-benar tak percaya
'bagaimana mungkin dia melupakan mommy dan daddy' -batin della
"Aku mengalami kecelakaan"ucap checil lalu tersenyum. Senyuman yang sudah lama tidak dilihat oleh Della, senyuman yang jika diakui oleh Della sangat indah dan menenangkan. Della benar-benar menyukai senyuman itu benar-benar menyukainya
Tiba-tiba Della memeluk checil erat dengan airmata yang menetes perlahan membuat checil yang tiba-tiba dipeluk menjadi kaget dan tidak mengerti. Setelah itu dell menghapus airmatanya dan melepaskan pelukan sambil tersenyum manis
"Maaf, Aku ga maksud apa-apa. Aku cuma kangen sama adik aku aja"ucap Della sambil merasa bersalah supaya checil tidak curiga bahwa Della adalah kakaknya Karena ini blm waktu nya checil sadar, Della tidak ingin masa indah dan hangat seperti ini terganti dengan kekakuan sang adik
"Memangnya adik kmu kemana?"tanya checil yang mulai mengintimidasi, tetapi Della hanya tersenyum tulus
"Pergi entah kemana? Meninggalkan aku dan kedua orangtuaku juga"ucap Della dengan senyuman yang tak pernah luntur
"Wah ko bisa? Jika aku ketemu sama dia aku akan marahi dia karena berani-beraninya dia meninggalkan kakaknya dan orangtuanya. Benar-benar tidak bertanggung jawab"ucap checil yang kesal dan akhirnya tersenyum ketika melihat Della yang tertawa kecil
'apakah kamu akan mengatakan itu juga jika kamu ingat karena siapa kamu pergi' -batin Della sendu
"Tidak jangan memarahi nya. Karena hari ini aku sadar, aku merindukan nya dan dia telah membantuku"ucap Della dengan senyuman walau diujung matanya terdapat airmata yang ingin memaksa keluar
"Jangan menangis. Karena kamu terlihat cantik jika tersenyum"ucap checil sambil tersenyum juga rasanya bahagia banget karena bisa berbincang dengan nyaman seperti ini dan seperti merindukan sesuatu walau akhirnya seperti terbayarkan
"Yasudah kamar kamu ada di samping kamarku, seperti nya aku harus benar-benar membersihkan diriku karena malam ini akan ada acara. Baiklah Della bersihkan tubuhmu juga bajunya sudah tersedia dikamar"ucap checil tersenyum lalu berjalan menaiki tangga dengan buru-buru sambil membawa dua kantong tas belanjaan nya
"Jika kamu tau aku kakak kamu, apakah kamu akan tetap sebaik ini? Terimakasih checil, aku berharap kamu tidak mengingat dalam waktu dekat ini karena aku takut dan belum siap jika kamu mengusirku dalam keadaan seperti ini. Aku benar-benar membutuhkanmu saat ini. Maaf"ucap Della pekan lalu di akhir nya di sambung dengan tangisan yang memilukan

KAMU SEDANG MEMBACA
Bitterness
FanfictionApa yang dilihat bukanlah hal yang sesungguhnya, yang terlihat hanya sebagian kecil saja dari hal yang sesungguhnya terjadi