Bitterness Bagian 30

885 33 2
                                    

"Hai" sapa Checil ketika sampai di Caffeine dengan antusias

"Checil"ucapnya dengan senyuman yang membuat hati Checil selalu menghangat

"Maaf, apakah kamu sudah menunggu lama?"tanya Checil dengan raut penyesalan

"Tidak juga. Hahahaha, kamu tidak pernah berubah ayo duduk"ucap Alfwine dengan tawa kecilnya itu sambil mempersilahkan Checil duduk

Tuhan hati Checil takkan kuat dengan senyuman dan tawa Alfwine. Dia benar-benar membuat Checil menghangat

"Ah sebentar, aku akan menemui Bunda dan Ayah terlebih dahulu. Setelah itu kita bisa mengobrol banyak"ucap Checil lalu menyimpan tas kecilnya dan berjalan anggun ke hadapan Bunda dan Ayah yang sudah menunggu di depan pintu Ruangan mereka berdua

"Ayah, Bunda"ucap Checil lalu memeluknya erat seakan sudah berpisah cukup lama

"Sayang, kamu sudah sampai. Ah ternyata Checil bunda sudah dewasa ya hahahaha"ucap bunda sambil tertawa dengan melihat ke arah Alfwine dengan dagunya

"Ah tidak bunda, dia Alfwine teman Checil"ucap Checil tersipu

"Benarkah? Ayah tidak akan percaya"ucap ayah dengan tawa kecil

Mereka berdua benar-benar jail dan merayu anak kesayangannya itu benar-benar Keluarga yang harmonis

"Kalo begitu ayo kenalan saja, tidak baik membicarakan nya seperti ini"ucap Checil dengan tawa kecil

Mereka bertiga berjalan menuju meja yang dimana Alfwine tempati dekat dengan jendela dan sangat nyaman untuk orang yang menyukai kedamaian dan juga itu adalah tempat kesukaan Checil

"Alfwine kenalin ini Ayah dan bunda aku, namanya Bunda Fariza dan Ayah Abraham"ucap Checil sambil tersenyum

"Saya Alfwine Om, Tante, salam kenal"ucapnya ramah membuat bunda dan ayah menyukainya

"Baiklah kalian berbicara saja ya. Kami akan kembali ke ruangan"ucap ayah lalu tersisa Checil dan Alfwine

Mereka sudah memesan makanan dan minuman, Caffeine milik Keluarga Reynand adalah Caffe Dessert yang sangat enak dan lezat jadi semua orang pasti mengetahui dan caffe ini memang sangat terkenal

"Itu Orangtua angkat kamu?"tanya Alfwine ragu

Checil langsung tersenyum dan mengangguk lalu meminum sedikit es coffe nya

"Mereka yang merawat aku saat Koma, mereka merawatku juga saat aku tersadar sampai sembuh dan dibolehkan pulang. Mereka adalah orang tua keduaku, aku sayang menyayangi mereka seperti keluarga kandungku"ucap Checil

"Lalu dimana Om Kenward dan Tante Auranthy? Apakah kamu sudah menemui nya?"tanya Alfwine

Checil tersenyum getir lalu menunduk dan menggeleng, tiba-tiba airmatanya menetes membuatnya langsung menghapus nya segera dan mengatakan

"Mereka tidak datang, tidak bisa dihubungi, dan aku bertemu dengannya dua hari yang lalu. Dia sangat membenci aku dan kak Della, aku ga inget apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu terjadi tapi yang pasti aku bener-bener ngerasa seperti aku memang melakukan kesalahan. Tapi aku ga tau itu kesalahan apa"ucap Checil menatap Alfwine dengan penuh luka

"Checil, kamu tenang aja. Ketika anak dan orangtua bertengkar itu tidak akan lama, karena kalian akan saling merindukan dan akan kembali bersama lagi. Intinya kamu harus sembuh 100%, ingatan kamu harus kembali, setelah itu kamu selesaikan semuanya"ucap Alfwine menyemangati

"Terimakasih"ucap Checil dan tersenyum

Alfwine menatap kearah luar jendela dengan raut mendung yang membuat Checil merasa sedih

"Alfwine kamu knp?"tanya Checil sambil mencoba memegang tangan Alfwine yang sedang memegang gelas coffe nya dengan dua tangan, Checil memegang tangan kanan Alfwine dengan tangan kirinya

"Tidak apa-apa. Aku hanya sedih saja kamu menjadi seperti ini"ucapnya sambil menatap Checil dan Checil melepaskan tangannya

"Tidak Alfwine, aku baik-baik saja. Kamu benar-benar sangat baik, tapi aku bingung knp kak Della seperti sangat menolak kehadiran kamu ya?"tanya Checil sambil fokus memakan cake rasa coklat dengan selai aprikot nya

"Ah ternyata dia masih membenciku? Tidak ada masalah apapun Checil, dia memang seperti itu. Dia membenci setiap orang lain dekat dengan kamu. Itu wajar kamu ga usah cemas, aku baik-baik aja walau banyak yang menolak kehadiranku"ucapnya membuat Checil menatap Alfwine dengan wajah kagetnya yang sangat menggemaskan dan Alfwine pun tertawa kecil lalu kembali fokus meminum coffenya

"Kenap ketawa"ucap Checil cemberut

"Hey, jangan ngambek dong. Hahaha kamu itu lucu kalo merajuk apalagi dengan ekspresi yang menggemaskan. Wajah kamu itu lucu dan setiap kamu memasang ekspresi kamu akan sangat menggemaskan Checil"ucapnya sambil mencoba menggoda Checil membuat Checil tersipu malu Hehe

Tanyakan pada sang pencipta mengapa Checil sangat menggemaskan...

"Checil percaya ga kalo aku bilang Checil itu memiliki hubungan dengan aku?"ucapnya sambil tersenyum tulus

"Beneran? Hubungan apa? Adik kakak"tanya Checil antusias

"Loh kok adik kakak, hahahaha. Checil ga ngeh apa sama marga kita yang beda, jadi mana mungkin kita adik kakak ataupun saudara. Itu tidak mungkin Checil"ucapnya sambil mencubit hidung Checil gemas

"Lalu apa?" Tanya Checil gugup

"Ah ternyata kamu tidak ingat, tidak apa-apa deh hihii. Mau dikasih tau atau mau ingat sendiri Lya"ucapnya dengan senyuman yang paling manis yang pernah Checil liat benar-benar membuat Checil merasa terbang dan tiba-tiba sekumpulan kupu-kupu begitu menggelitik perut Checil membuatnya benar-benar merasa sangat bahagia

"Kasih tau dong. Karena kata dokter ingatan aku untuk kembali itu sekitar 50% jadi kemungkinan besar itu fiktif-fiktif"ucap Checil sedih

"Jangan sedih. Lya nya Wine tidak pernah seperti ini jika di hadapan wine"ucapnya dengan penuh sayang

"Apakah itu panggilan kesayangan kita?"Yaya Checil polos membuat Alfwine mengangguk

"Apakah Checil pacarnya Alfwine?"tanya Checil dengan mata berbinar

"Checil tetap pintar ya Haha. Aku kira ketika ingatan Checil hilang, kepintaran dan kecerdasan nya juga hilang Hahha"ucapnya mengejek membuat Checil mencubit lengannya dan mereka pun tertawa bahagia membuat siapa saja yang melihatnya benar-benar iri dan merasa ingin disayangi seperti itu juga

"Jadi jangan tanya knp aku bisa dapet ID Line Checil begitu mudah. Karena memang kita sepasang kekasih jadi aku akan tau semua tentang Checil oke"ucapnya membuat Checil mengangguk

"Alfwine bolehkah aku memanggil Alfwine dengan sebutan Wine lagi?"tanya Checil gugup

"Boleh dong, lagipula itu nama kesayangan kita berdua dan tidak ada yang memakainya. Karena setiap ada yang memanggil kita dengan nama itu selain kita, maka Checil akan marah dan melarang siapapun memakai nama itu kecuali kita berdua"ucapnya membuat Checil tersipu

"Apakah aku benar-benar seperti itu? Ah sangat memalukan"ucak Checil sambil menutup wajahnya

"Hahahaha" tawa Alfwine pecah membuat semua orang yang melihat dan mendengar pun ikut tertawa kecil dan ada juga yang tersenyum karena melihat adegan yang bisa membuat baper semua pasangan dan semua orang

Pasangan yang sangat bahagia 🥀

Bitterness Bagian 30
End

15 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang