Bitterness Bagian 51

889 26 0
                                    

Della dan mom ada di ruang tunggu dekat administrasi, duduk diam dan melihat semua orang berlalu lalang keluar masuk dari pintu utama

"Mom, dulu aku ingin sekali Checil pergi selamanya dari kehidupanku, aku tidak ingin melihat wajahnya, aku benci mendengar suaranya, dan aku benar-benar ingin dia tidak muncul lagi dihadapanku, kalo bisa dia mati saja supaya aku tenang" ucap Della sendu

"Tapi sekarang aku sangat takut kehilangannya, aku takut dia benar-benar pergi dari kehidupan aku, aku takut tidak bisa melihat wajahnya lagi, aku takut tidak bisa mendengar suaranya lagi, aku takut jika aku kehilangan orang uang benar-benar aku sayangi" ucap Checil dengan airmata yang menetes

"Mom, aku ingin lakukan sesuatu supaya tidak yang pergi, aku ingin kita menjadi keluarga bahagia, aku ingin kita makan bersama dimeja makan, menonton tv bersama, bercerita bersama, aku ingin melewati semua hari-hari kita bersama dalam keluarga yang utuh. Jikapun Checil atau dad yang harus pergi aku benar-benar tidak akan tahu akan seperti apa, mom lakukan sesuatu supaya tidak ada yang pergi.. Mom, Della mohon, lakukan sesuatu"ucap Della dengan tangisan yang penuh kesedihan dan kepedihan

Mom tidak bisa berkata apapun, mom hanya bisa memeluk anaknya dengan penuh kehangatan, menenangkan anaknya tapi tak bisa mengatakan apapun. Tanpa disadari mom meneteskan airmatanya perlahan

🥀🥀🥀

Lorensia berada di ruangan sambil mengusap rambut Checil penuh kehangatan, dan memegang tangannya erat seakan tak ingin terlepas

"Checil, entah berapa orang yang merasa kehilangan jika kamu pergi, tapi tak ada yang bisa aku lakukan untuk membuatmu bertahan. Checil, aku akan mengikuti semua perkataanmu bahwa aku harus menjaga adikku, dan orangtuaku"ucap Alfwine tersenyum

"Aku akan membawa Zephyra kejalan yang baik, dan aku akan membawa keluargaku menjadi keluarga yang harmonis dan bersama selamanya" lanjut Lorensia

"Checil entah aku harus mengatakan apa, aku hanya ingin mengatakan Terimakasih Banyak. Karena kamu banyak membantuku selama ini, dan Maaf karena perlakuan adikku yang tidak baik kepadamu. Checil, aku bahagia karena Tuhan kirimkan kamu ketika aku merasa terpuruk, dan mungkin ucapan terimakasihku tidak sepadan dengan apa yang telah kamu berikan padaku, kasih sayangmu, dan semua yang aku minta kamu pasti langsung menuruti nya, kamu juga memberikan sesuatu yang aku inginkan walau aku tidak mengatakannya, kamu tak pernah membedakan aku dengan teman-teman mu dan keluarga mu. Kamu memang benar, aku dan kamu sudah menjadi keluarga selama ini. Hari dan sampai kapanpun kamu tetap adik yang paling aku banggakan dan keluarga yang paling aku banggakan. Kamu adalah yang terbaik, hadiah Tuhan yang sangat istimewa, semoga kita bisa selalu menjadi bagian kehidupan di dunia dan dikeabadian.. Aku menyayangimu selalu adikku"ucap Lorensia sambil tersenyum dan mencium kening Checil tulus lalu memegang tangan Checil dan menciumnya dan tak melepaskannya karena takut tak bisa melakukan nya lagi setelah ini

🥀🥀🥀

Seanix dan Yezra memasuki ruangan Checil lalu langsung mengusap kepala Checil dan tersenyum penuh luka

"Checil, tadi malam aku tidak bisa tidur, takut jika aku terbangun nanti kau sudah tidak ada untukku, kemarin aku merasa bahwa aku akan kehilangan seseorang tapi aku tidak tahu perasaan apa ini, aku cuma takut kamu pergi meninggalkan aku dan semuanya. Checil banyak yang telah kita lalui, banyak yang telah kita jalani, dan banyak yang harus kita tempuh. Aku tidak ingin kamu berhenti disini, meninggalkan aku dan semuanya, jika itu terjadi aku akan marah kepadamu, dan akan meminta Tuhan untuk mengirimmu lagi appaun yang terjadi"ucap Seanix yang langsung menunduk karena airmatanya menetes

"Checil, aku tidak tahu harus mengatakan apa, kamu banyak sekali membantu aku menjadi seseorang yang paling bisa diandalkan, selama ini aku hanya menjadi sosok yang pendiam dan tidak peduli akan sekitar, aku terlalu dingin bukan? Checil jangan pergi aku mohon bangunlah, kamu selalu bilang bahwa aku menyebalkan" jeda karena bayangan masalalu

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang