Bitterness Bagian 14

1.3K 55 2
                                    

"Chel, Lo tau ga nanti malam akan ada pertemuan antara keluarga para direktur besar. Lo Dateng kan? Jangan sampe ga Dateng ya ya ya"ucap Calya memohon

"Dateng dong. Masa engga sih, kamu juga Datengkan bersama keluarga kamu Hehe, seperti nya aku harus memperkenalkan diri lagi kepada orang tua kalian nanti"ucap checil dengan senyuman bahagia nya

"Ya... Ahhhaahaha paling nanti mereka bilang knp harus kenalan lagi kan udah akrab hahaha"ucak Eisha dengan tawa bahagia nya

"Nanti aku tinggal bilang aja, kenalan sebagai kehormatan para petuah perusahaan hahahha"ucap checil dengan tawa lepasnya

"Nanti mereka bilang kamu bisa aja hahaha"ucap Calya dengan tawanya

Mereka berdua tertawa kecuali satu orang yang hatinya sedang beradu dengan perasaan dan pikiran nya

'udah lama bngt kamu ga ketawa lepas kaya gini. Aku bahagia sekarang kamu mendapatkan kebahagiaan kamu dan aku ingin kamu selalu seperti ini tanpa mengingat mereka yg telah menyakitimu. Aku akan berusaha untuk membuat senyum dan tawa lepasmu ada selamanya' batin Eisha

Kebahagiaan memang tak selamanya ada dan kesedihan juga tak selamanya ada. Checil sudah melewati banyak sekali kepedihan dalam hidupnya, disakiti orang yg di sayang, dan dihianati begitu kejam. Kebahagiaan ini benar-benar membuat nya melupakan bahwa ia pernah mengalami hal yg berbeda seperti saat ini

"Baiklah, bagaimana kalo hari ini kita pergi ke butik lalu memilih pakaian yang harus kita pakai untuk acara malam ini. Pasti menyenangkan. Benarkah begitu Checil?"ucap Eisha dengan senyuman yang mengembang membuat checil mengangguk dan mereka langsung bangkit dari tempat mereka dan berjalan menuju mobil yang mereka pakai menuju butik yang dikelola oleh checil juga untuk kedua sahabatnya nanti

Tiba-tiba diperjalanan checil merasa sangat pening dan tubuhnya mendadak lemas, Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya membuat kedua sahabatnya panik dan Eisha mencoba mencari sesuatu di dalam tas Checil tetapi tidak menemukan sesuatu yang dicari nya laku menoleh pada calya dan menggeleng.

"Checil kita kerumah sakit sekarang ya, kamu gppa kan?"tanya calya dengan cemas

"Tidak .. tidak.. kita akan kebutik, tidak ada rumah sakit. Aku baik-baik saja kalian tidak perlu khawatir"ucap checil sambil memejamkan matanya untuk menghilangkan sakitnya

Rasanya benar-benar menyakitkan, apa yang terjadi sebenarnya. Tanpa di sadari checil sudah tertidur pulas membuat sahabatnya kembali melajukan mobilnya menuju butik

Sesampainya di butik, Eisha membangunkan checil. Sampai akhirnya checil terbangun dan tersenyum lalu mengatakan

"Kalian duluan saja. Aku akan turun sebentar lagi"ucap checil sambil tersenyum

Calya dan Eisha sambil menatap dan akhirnya mereka mengangguk keluar mobil terlebih dahulu. Sementara checil menutup matanya dan memijat keningnya yang sangat terasa menyakitkan dari sebelumnya. Ia kembali membuka matanya yang sudah memerah karena memendam airmata dan akhirnya ia mencoba untuk keluar dari mobil menyusul Eisha dan fakta

Ketika ia membuka pintu tiba-tiba ada seorang wanita yang terjatuh di depan kakinya membuatnya terkejut dan langsung menutup mulutnya terkejut, sambil menatap kearah dimana wanita itu terjatuh. Disana terdapat seorang lelaki yang berdiri dengan penuh luapan amarah dan rasa kesal, checil menatap wanita yang terjatuh itu masih belum bangun dan terlihat pundaknya naik turun menandakan ia sedang menangis

Checil maju sambil mencengkram tangan lelaki itu dengan erat ketika ia melihat Lelaki itu ingin menyakiti nya membuat checil kesal dan akhirnya sudah berada di hadapannya lelaki itu dan melepaskan tangannya

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang