Bitterness Bagian 35

924 35 0
                                    

"Checil, mungkin ketika kamu tahu yang sebenarnya nanti, kamu akan menjauh dariku, menjauh dari kak Della, dan menjauh dari semua orang. Aku harap ketika kamu sadar nanti dan ingatan kamu pulih, aku tidak berharap banyak, aku hanya berharap kamu baik-baik saja. Mungkin memang jalan terbaik nya adalah kita tidak pernah bisa bersama, aku memahami itu, dan mungkin kamu pun memahami nya. Aku mencintaimu, seperti kamu mencintaiku, sebesar itu cinta kamu dan aku"ucap Alfwine di ruangan Checil

Hari ini Alfwine memutuskan untuk pergi menjauh dari Checil, Alfwine sudah berencana akan kembali ke Prancis bersama keluarganya kecuali Alfiena yang akan menetap dan menjaga Checil untuk Alfwine. Dan Alfwine juga berjanji suatu saat nanti mereka akan bertemu Walau dengan hal yang tak pernah terduga, Alfwine akan segera kembali, ketika dia sudah menjadi seseorang yang pantas bersama Checil dan juga yang bisa melindungi nya dari semua macam bahaya, Alfwine juga berjanji akan terus menjaga hatinya sampai mereka bertemu nanti

Alfwine tidak akan pamit, tidak akan melakukan selamat tinggal, karena Alfwine yakin mereka akan segera bertemu secepatnya dan ketika itu terjadi Alfwine ingin Checil mengingat semuanya dan mungkin saja mereka bisa bersama layaknya seorang kekasih

"Alfie kamu benar-benar akan pergi? Kakak harus mengatakan apa pada Checil jika dia menanyakan kamu?" Tanya kak Alfiena di depan ruangan Checil ketika Alfwine membuka pintu ruangannya dan keluar dari ruangan nya

"Keputusan Alfie sudah bulat, Alfie akan kembali ketika Alfie sudah pantas menjadi seseorang yang memang pantas untuk Checil, dan juga seseorang yang bisa melindungi Checil dari bahaya yang tersusun mengintai dirinya. Kak, alfie menitipkan Checil pada kakak, kakak harus menjaganya untuk Alfie sampai Alfie kembali"ucap Alfwine

"Kita semua akan menjaganya untuk kamu"ucap Seanix

"Terimakasih, Checil beruntung memiliki sahabat seperti kalian"ucap Alfwine sambil memeluk Seanix dan Yezra

"Tidak masalah, kamu adalah seseorang yang Checil harapkan jadi kami akan mendukung kamu"ucap Calya sambil menepuk pundak Alfwine dan Alfwine melepas pelukan Yezra dan Seanix lalu tersenyum pada calya

"Kamu berada dilingkungan yang tidak seharusnya kamu tempati selama ini, kamu masih punya kakak kamu yang menyayangi kamu. Aku bisa melihat ketulusan kamu saat kamu bersama Checil, aku mendukung kalian dari awal, tapi kamu mengecewakan, aku sempat ragu apakah kamu memang berusaha menyakiti Checil dengan seperti itu dan keraguanku benar, kamu seperti ini karena seseorang yang menyuruhmu"jeda Eisha berjalan mendekati Alfwine

"Hari ini aku percaya kamu akan kembali untuk Checil, dihari ini pun kamu pantas untuk Checil dan kamu bisa menjaganya. Tapi dengan cara kamu pergi bersama orangtuamu, itu tandanya kamu bisa menerima mereka dan mereka akan kembali menjadi keluarga yang bahagia dan kalian akan menjadi keluarga besar yang bahagia. Pulanglah kembali kesini demi Checil"ucap Eisha yang meneteskan airmatanya

"Pasti"ucap Alfwine tegas dan penuh keyakinan dalam dirinya membuat semua orang tersenyum dan menaruh kepercayaan kepadanya untuk menjaga Checil dimasa depan

🥀🥀🥀

"Checil!!!"teriak calya yang langsung masuk keruangan Checil dengan sangat antusias

"Hey diamlah calya"bentak Eisha sambil menepuk kepala nya kesal

"Ih Eisha jahat!"ucap calya yang ngambek tiba-tiba

"Checil kamu sudah sadar"ucap Eisha mengabaikan calya

"Sha, Alfwine sudah pergi?"tanya Checil kepada Eisha dengan nada datarnya sambil menghadap ke arah lain yaitu keluar jendela

"Sudah kemarin, kamu belum sadar jadi Alfwine tidak pamit"ucap Eisha sambil mengusap rambut Checil lembut

"Kapan dia kembali?"tanya Checil sendu sambil menatap Eisha dengan mata yang memerah dan berkaca-kaca

"Waaa, Checil menangis"terik calya membuat Eisha benar-benar kesal

"Calya bisa diam tidak!"ucap Eisha penuh ketegasan dan penekanan

"Kalo ga bisa, mending keluar aja!"lanjut Eisha

Dan akhirnya calya bisa diam wajah dengan wajah cemberutnya, dan sedikit kesal tapi ia tetap menatap Checil dengan sedih

"Aku gatau, tapi dia janji akan kembali secepatnya. Kamu harus bertahan sampai Alfie kembali"ucap Eisha sambil duduk di samping Checil dan mengusap rambut Checil lembut

"Aku takut tidak bisa bertemu Alfwine saat itu tiba"ucap Checil dengan airmata yang sudah menetes tanpa isakan

"Checil tidak boleh ngomong gtu, masih banyak waktu, Checil harus bertahan, dan teruslah beri kebahagiaan selama Checil masih bernafas. Mereka akan bahagia dengan adanya Checil yang juga kuat"ucap Eisha sambil tersenyum dengan mata yang memerah dan berkaca-kaca

"Calta sayang Checil"ucap calya lalu langsung memeluk Checil dari arah berbeda arah kanan lalu Eisha bangkit dari duduknya dan memeluk Checil dari arah kiri, mereka sama-sama mengeluarkan airmata tanpa Isak tangis

Siapa sih yang ingin ditinggalkan!
Siapa sih yang ingin kehilangan!
Tidak akan ada!
Semuanya pasti ingin baik-baik saja!
Tapi tidak tahu bagaimana cara menghadapi nya!
Dan melewatinya tanpa airmata!

(Aku pun begitu) 😥

🥀🥀🥀

"Selamat Pagi Checil? Bagaimana Pagimu hari ini? Apatis indah kan"ucap kak Aera dengan sangat senang dan lembut

"Kak Aera, Checil mau sendiri saja hari ini. Tidak ada yang boleh masuk selain suster dan dokter. Checil tidak ingin bertemu siapapun hari ini, jadi tolong jangan izinkan siapapun masuk kecuali Checil memang mengizinkan nya"ucap Checil sambil memainkan jari-jari tangannya dengan wajah datar yang sendu

"Baiklah permintaan Checil adalah perintah. Lalu apa yang akan Checil lakukan di ruangan ini sendiri?"tanya dokter Aera

"Checil akan beristirahat, karena Checil harus beristirahat bukan? Jadi Checil tidak ingin diganggu siapapun"ucap Checil sambil mencoba untuk memejamkan matanya karena mengantuk

Dokter Aera hanya diam menatap sikap Checil yang seperti semula, seperti ingatan yang tidak pernah hilang. Dokter Aera menerka-nerka apakah Checil sudah mengingat semuanya

"Kak Aera mau berdiam diri disitu. Jika tidak ada yang harus dilakukan lebih baik keluar saja, aku akan beristirahat"sindir Checil ketus dengan mata yang masih terpejam

"Checil"panggil Aera pelan

Checil yang mendengarnya pun membuka mata dan memberi tatapan tajam kepada kak Aera dengan berkata

"Aku mengatakan jika dokter Aera sudah selesai melakukan pemeriksaan, sebaiknya anda keluar. Aku ingin istirahat"

"Checil tidak ingin menikmati pagi yang indah ini, cuaca nya bagus, apa Checil tidak ingin melihat nya?"tanya dokter Aera mencoba untuk mencairkan suasana hati Checil

"Tidak. Sebaiknya dokter Aera keluar"ucap Checil tegas membuat Aera akhirnya keluar dengan perasaan sedih

Ketika Checil memanggil Kak Aera dengan sebutan Dokter Aera tandanya Checil benar-benar sedang dalam mood yang tidak baik, atau mood yang tidak bisa di ganggu. Dan semua orang pasti akan langsung sadar jika Checil akan memanggil mereka dengan sebutan nama yang tegas yang hanya Checil ucapakan ketika sedang tidak ingin gin terganggu

Bitterness Bagian 35
End

18 Agustus 2019
Maya Millenia Ismayanty

BitternessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang