Part 86- "FACTS"

519 57 12
                                    

Author POV
"Jika aku harus katakan, Soo ah sangat mencintai mu"

"Nee?"

"Kau juga harus tau? Dia pernah bercerita padaku, jika dia.... jika dia tidak ingin pernah pisah denganmu"

Ucap Sooyoung dengan air mata yang berlinang.

"Oh iya, ini" ucap Sooyoung sambik memberikan sebuah kertas terlipat pada Rocky, setelah mengusap air matanya.

Rocky membacanya.

"Jadi...."

"Benar... dia melakukannya demi dirimu, walaupun tau ia sedang dalam keadaan sakit, entah kenapa dia tetap memikirkan mu"

"... sungguh aneh, bukan?" Lanjut Sooyoung. Dan Rocky tetap memandang surat Pendonoran Darah, yang didalamnya tertera nama 'Choi Soo ah'.

Rocky masih bingung, ia masih tidak percaya akan hal yang ia ketahui sekarang.

"Kauu...., orang yang sangat beruntung"

Pandangan Rocky beralih ke Sooyoung.

"Jarang orang seperti dia di dunia ini" lanjut Sooyoung menyunggingkan senyumannya.

"Terkadang...., aku berusaha seperti Soo ah, aneh..."

Rocky dan Sooyoung tenggelam dalam lamunannya masing-masing.

"Oh iya..." ucap Sooyoung tiba-tiba.

"Bukan maksudku untuk tidak memperbolehkan mu .... eum cerai dengan Soo ah, tapi ......"

".....itu terserah padamu" lanjut Sooyoung dengan cengir pelan.


Krekkk...

Suara pintu terbuka dari ruangan Soo ah.

"Eumm bagaimana keadaannya, dok?" Tanya Rocky dengan wajah cemas.

"Syukur dia tidak apa-apa, kondisinya akan membaik esok atau lusa, jangan khawatir, dia pasti akan sembuh"

"Gamsahamnidaa.." ucap Rocky dan Sooyoung bergantian sambil membungkukkan badannya tanda berterima kasih.

"Ekhemm.." dehenan cukup keras muncul dari belakang Rocky dan Sooyoung.

"E-...eunwoo.."

"Yak! bukankah aku sudah menyuruhmu untuk pulang?" Lanjut Sooyoung. Ya, Sooyoung hanya berniat untuk menenangkan kedua laki-laki yang berdiri di kanan kirinya. Karena sekarang, mereka berdua saling melempar tatapan yang Sooyoung tidak tau apa maknanya.

"Aku tidak akan pulang jika Soo ah belum siuman" tatapan Eunwoo beralih ke arah Sooyoung, dan kemudian beralih lagi ke arah Rocky.

Drrtttt... drrtttt

HP Rocky bergetar disaku celananya.

"Yeoboseyo?" Rocky mengangkat panggilan yang entah siapa yang meneleponnya.

"Maaf pak, mengganggu. Ada masalah di kantor, kami membutuhkan anda"

Ya staf Rocky dari perusahaan Beitown, perusahaan jasa yang cukup terkenal di negara Beijing China.

"Masalah? Maksudmu?"

"Begini pak, perusahaan dari Thailand mengadakan pertemuan kemarin dengan manajer, tapi aku dengar mereka akan mencabut sahamnya dari perusahaan kita, karena itulah kamu membutuhkan anda... dan.......-"

Penjelasan yang ringkas dari staf Rocky di seberang telepon.

Tatapan Rocky beralih ke arah Soo ah yang Kim masih terbaring lemah di kasur ruangannya.

THE INNOCENT LOVE, ROCKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang