Part 90- "WITHOUT U? I CAN'T"

504 55 1
                                    

Author POV
Dengan badan yang lunglai, Minhyuk menuruni anak tangga.

"Eoh? Kau sudah bangun?" Suara yang begitu ia kenal, suara yang setiap pagi menyapanya.

Kedua mata laki-laki itu melihat kearah sumber suara. Matanya membulat, dan senyumnya mengembang tipis.

Soo ah dengan senyuman kearah Minhyuk, yang beberapa detik kemudian dia memudar.

'Bayangannya lagi...'-











..........

















"Yakk!.. Soo ah ssi!!,"

".. Kau tau kau belum pulih sepenuhnya?" Lanjut Sooyoung dengan logat Busan nya.

"Aku tidak apa-apa.." kalimat yang sedari tadi Soo ah jawab dari omelan Sooyoung, membuat wanita itu memijat pelipisnya pelan.

Aktivitas Soo ah yang kini membersihkan meja ke meja yang lainnya, hal itu membuat Sooyoung kesal karna sahabatnya yang satu ini tidak mendengarkan ucapannya.

"Soo ah.." panggil Sooyoung menarik lengan Soo ah.

"..sudah ku bilang, kan? Kau itu masih keadaan belum pulih total, jika terjadi apa-apa denganmu bagaimana?" Ujar Sooyoung sambil menekan kata-katanya.

Soo ah yang mendengar dengan baik omelan sahabatnya pun menatap wanita itu.

"Jangan khawatir, Aku sudah sembuh, kok.." bagaimana Sooyoung mempercayai sahabatnya yang satu ini, jika ia melihat sendiri wajah Soo ah yang menurutnya putih pucat.

Masing-masing dari mereka pun melakukan pekerjaannya. Sementara, diluar kafe dari kejauhan, ada seseorang yang mengawasi mereka. Eh? Bukan! Lebih tepatnya mengawasi Soo ah.

Drrtt.. drrtt..

Ponsel Minhyuk bergetar.

'Dia tidak mau mendengarkan ku, aku sudah membujuknya, tapi dia memaksakan dirinya untuk bekerja'

Pesan singkat di ponsel Minhyuk yang tertera bacaan 'Sooyoung' diatas pesan tersebut.

'Baiklah, tidak apa-apa, tapi jika terjadi apa-apa padanya, katakan padaku'

Terkirim. Minhyuk melihat Soo ah dengan tatapan datarnya. Ia hanya bisa mengawasi wanita itu dari kejauhan.







.......









Disela-sela aktivitas Soo ah, entah kenapa dia merasakan kehadiran seseorang tapi ia tidak melihat siapapun diluar kafe.

Tiba-tiba ia menangis, ia berusaha melupakan Minhyuk tapi bayangannya dipikiran Soo ah selalu datang.

Memang sudah 2 hari ia pergi dari rumah Minhyuk. Ia kembali tinggal di rumah bibinya yang lama.

Mata Soo ah berkeliaran mencari keberadaan seseorang yang ia rasa sedang mengawasinya. Nihil, Ia tidak menemukan siapapun.

"Kau mencari siapa?" Tanya Sooyoung yang membuat Soo ah sedikit terkejut.

"A-.. tidak ada.." cengiran Soo ah berbohong.




Hari sudah sore, Soo ah masih saja belum berhenti dengan pekerjaannya.

Entah kenapa mata Soo ah terasa berat dan kepalanya juga pening.

Tubuh Soo ah hampir saja ambruk, tapi untung saja lengan Eunwoo sigap mengangkap tubuh wanita itu.

"Eoh? Oppa?" Eunwoo menuntun Soo ah untuk duduk di kursi.

"Waeyo? Sudah aku bilang, kan? Istirahat, apa Rocky yang membuatmu seperti ini"

"A-..aniyo, aku sendiri yang ingin... bekerja hari ini.., tidak Ada hubungannya dengan Rocky, jangan pikirkan dia.." ujar Soo ah yang membuat Eunwoo pendengarnya, menaikkan sebelah alisnya.

"Soo ah? Kau kenapa? ...dan kau? sejak kapan disini?" Tanya Sooyoung bergantian.

"Baru saja, untung saja ada aku, jika tidak,.. hampir saja dia pingsan.." ucap Eunwoo yang matanya melirik kearah Soo ah.

"Soo ah ya!" Suara sedikit keras Sooyoung lolos membuat lamunan Soo ah buyar. Entah apa yang di lamunkan wanita itu.

"Nee?"

"Kau ini kenapa, huh? Sudah aku bilang, kan? Kau istirahat saja, biar aku yang melakukan pekerjaan semuanya,.." omel Sooyoung namun Soo ah tak menjawab, gadis itu malah menunduk.

"..pulang dan istirahatlah" lanjut Sooyoung dengan nada lembut, sambil memeluk sahabatnya itu.

"Baiklah.." jawab Soo ah dengan senyumnya.

Eunwoo yang mengerti dengan isyarat Sooyoung, langsung menuntun Soo ah untuk pergi ke mobilnya diluar kafe.














.....










"Kenapa kau pulang ke rumahmu?,"

"Tidak.. tidak apa-apa, aku hanya ingin dirumah lama ku saja"

"Oh.." Eunwoo hanya menjawab 'O' ria saja. Ia tak ingin melanjutkan pembicaraan mereka berdua, karna ia lihat wajah Soo ah yang seperti tidak ingin banyak bicara.

Keadaan pun kembali hening.





"Oppa tidak ingin mampir?"

"Tidak, lagipula ini sudah hampir petang, kau istirahat saja.."

"Baiklah, hati-hati.."

Mobil Eunwoo melaju dengan cepat setelah Soo ah menutup pintu rumahnya.





























'Pergi begitu saja, kau pikir ini lucu?..'-
























'Sebenarnya tidak mau, tapi entahlah, mau bagaimana lagi..'-























To Be Continued
Ananda😎

THE INNOCENT LOVE, ROCKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang