Penggalan XIII.

3.8K 315 12
                                    

"Jima," panggilan hangat itu membuat wanita tua yang sedang menyiram tanaman kesayangannya menoleh dengan antusias karena hanya cucu-cucunya lah yang memanggilnya dengan panggilan itu.

"Oh Romeo!" seru Arla langsung menghampiri pria jangkung yang sudah seperti cucunya sendiri, "Sejak kapan kau berada di London nak?"

Arla Wang adalah istri Darnley Wang, seorang bangsawan Inggris yang cukup berkuasa. Keluarga Wang memiliki beberapa perusahaan unicorn* yang menjadi salah satu perusahaan terbesar dan terpengaruh di Inggris. Kekayaan yang dimiliki keluarga itu mungkin sama dengan kekayaan yang dimiliki keluarga kerajaan.

Keluarga Wang juga berteman baik dengan keluarga kerajaan Inggris bahkan beberapa keturunannya menikah dengan anggota kerajaan seperti Shaleeya Anaraya Wang yang menikah dengan Pangeran Edward.

Romeo yang sejak kecil sudah dekat dengan Sydney membuatnya juga ikut dekat dengan seluruh Keluarga Wang terutama Arla dan Darnley, yang sudah ia anggap seperti nenek dan kakek kandungnya sendiri.

"Baru saja kemarin," merangkul bahu wanita tua itu untuk menuntunnya masuk, "Aku langsung ke sini setelah menyelesaikan pekerjaanku."

"Tidak datang bersama Sydney? Atau kau mencarinya?" menyadari jika pria itu datang sendirian.

"Aku sengaja datang untuk menemui Jima-ku yang terlihat semakin cantik."

"Kau sangat pandai membuat wanita tua ini tertawa."

"Tua?" dahi Romeo berkerut menatap wajah Arla dengan ekspresi yang dibuat-buat sengaja menggodanya, "Jima masih terlihat seperti kakak perempuanku."

"Jangan berlebihan nak," Arla menepuk pelan bahu Romeo dengan wajah yang tersipu malu, sejak kecil pria itu memang usil dan sering menggodanya.

Meski begitu ia sangat menyayangi Romeo seperti dirinya menyayangi Sydney, ketika tau keduanya akan menikah, Arla tau bahwa pria itu adalah orang yang tepat untuk cucunya.

"Ptichye moloko, kesukaan Jima," Romeo memberikan sebuah kotak berukuran besar yang ditutupin dengan kain satin berisikan kue tradisional Rusia, "Ibuku membuatnya sendiri khusus untuk Jima."

"Kau sengaja merepotkan ibumu karenaku."

Romeo tau jika Arla tak akan bisa menolak kue itu, ia sangat menyukainya.

"Tidak ada yang direpotkan."

"Such a lovely boy, no wonder mengapa cucuku bisa sangat menyukaimu, Jipa bahkan tidak pernah semanis ini saat berkencan denganku dulu."

Jipa adalah panggilan untuk Darnley.

"Omong-omong di mana Jipa?" baru menyadari jika sejak tadi ia tidak melihat Darnley, biasanya Arla dan Darnley akan selalu bersama seperti sepasang sumpit.

"Pria tua itu tak cukup tau diri atas umurnya, dia sedang pergi bermain golf bersama teman-temannya."

Romeo tertawa mendengar bagaimana Arla mengejek suaminya sendiri. Ia tidak bertanya lebih lanjut dan membiarkan Arla sibuk dengan kue pemberiannya.

Melihat bagaimana Arla mencium kue itu dan menikmatinya membuat Romeo sangat senang.

"Jima," panggil Romeo setelah Arla menghabiskan sepotong kue, "Apa aku boleh meminjam sesuatu?"

"Tentu, apa yang kau perlukan, nak?"

"Ponselmu, aku ingin menghubungi seseorang."

⊱ ────── ⋆ Dear, Luigene ⋆ ────── ⊰

Sangat jarang ponsel pribadi Luigene berbunyi karena hanya keluarga terdekat yang mengetahui kontak pribadinya dan biasanya Luigene lah yang akan menghubungi mereka terlebih dahulu mengingat bagaimana pekerjaan pria itu.

Dear, Luigene: SECRET SENTINELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang