Penggalan IX.

5K 371 5
                                    

          Setelah puas melukis memar pada wajah Luigene, kedua pria berbadan kekar itu menududukan Luigene secara paksa. Saat itu ia tidak melawan dan juga tidak berniat untuk melawan, sekujur tubuhnya juga terlalu sakit untuk melakukan perlawanan.

"Seharusnya kau tau konsekuensi apa yang akan diterima jika kau lalai dalam tugasmu." Di hadapannya terlihat Edward, ayah kandung Sydney sedang menatapnya sedikit prihatin.

"Aku memang sudah menerima hukumanku," jawab Luigene seolah tak mengenal rasa takut, bisa saja jawabannya itu mengundang bogem mentah dari kedua algojo yang memukulnya tadi.

"Di mana pun kau menyembunyikannya, kembalikan putriku sekarang dan aku akan melupakan kejadian ini."

"Kau tau jawabanku."

Menyembunyikan? Luigene rasa itu bukan kata yang tepat, ia hanya memberikan perlindungan kepada Sydney.

Sudah tiga hari sejak Luigene menemukan Sydney di sebuah bar, ia membawa perempuan itu ke tempat di mana tak ada yang bisa menemukannya.

Luigene tidak menculiknya, Sydney yang memintanya dan pria itu merasa bertanggung jawab untuk melindunginya bukan sebagai prajurit tetapi sebagai seorang pria.

Awalnya Luigene memang menganggap Sydney adalah naratamanya tetapi sekarang Sydney lebih dari itu, ia sosok yang ingin Luigene lindungi.

Dan juga hari ini ia kembali ke istana untuk menerima hukumannya sebagai seorang prajurit yang sudah melalaikan misinya.

"Aku selalu menghargaimu karena kau adik angkat Shaleeya tapi aku tidak akan menutup mataku jika kau membahayakan putriku seperti ini Luigene."

"Aku hanya melindunginya."

"Melindunginya dari apa Luigene?"

"Darimu, dari tunangannya."

"Aku adalah ayahnya dan Romeo adalah tunangannya sedangkan kau hanya orang asing untuk Sydney, apa kau lebih bisa dipercaya dibandingkan Romeo?"

Apa Luigene bisa lebih dipercaya? Bagaimana jika sebaliknya ia yang membahayakan Sydney.

"Tugasku hanya melindunginya dari apa pun dan siapa pun, dia memintaku untuk menyelamatkannya maka aku lakukan," jawab Luigene berusaha meyakinkan dirinya sendiri.

"Dengan melakukan itu maka kau hanya membahayakannya, Sydney berada di tangan yang tepat bersama Romeo. Jika kau tau kebenarannya maka kau tidak akan pernah melakukan ini Luigene, kau hanya membahayakan Sydney."

Kebenaran?

Kebenaran apa yang tak Luigene tau?

"Apa pun yang kau katakan aku tidak akan terpengaruh."

"Aku tidak berusaha mempengaruhimu."

"Kau sedang berusaha mengarang cerita untuk menghasutku."

"Aku pria yang buruk tetapi aku bukan seorang ayah yang ingin menjelek-jelekan putrinya sendiri, aku hanya mengatakan kebenaran untuk menolongnya."

Luigene sudah mengenal Edward cukup lama, bahkan sebelum Sydney lahir mengingat Edward pernah menjadi tunangan Shaleeya, kakak angkatnya.

Pria itu memang bukan pria yang baik tetapi ia adalah ayah yang baik untuk Sydney.

Entah mengapa Luigene kali ini lebih memihak Sydney meski seharusnya ia tidak melakukan ini, mengkhianati Edward, mengkhianati tugas dan misinya sendiri.

Edward menarik tubuh Luigene sedikit kasar hingga pria itu besimpuh di hadapannya.

Helaan nafas gusar keluar dari sela bibir Edward kemudian ia menyeringai sedikit geram.

Dear, Luigene: SECRET SENTINELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang