Penggalan XXXI.

2.5K 262 6
                                    

          Rahangnya mengeras terlihat dengan jelas ketegangan yang terpancar pada wajahnya setelah ia melihat sebuah berita yang beredar dan menjadi topik hangat pagi ini. "Armand, di mana Anaraya sekarang?" tanya Romeo menatap pria berbadan besar di sebelahnya dengan nyalang.

"Sudah dalam perjalanan pulang. Mungkin akan segera sampai dalam waktu lima belas menit."

Mendengar itu justru membuat Romeo semakin tersulut emosi. "Lihat foto ini, kau belum melihatnya?" tanya Romeo memperlihatkan layar ponselnya, terdapat sebuah berita yang baru saja dirilis oleh salah satu media Rusia, "Bagaimana sampah seperti ini bisa lolos?"

Dengan dahi berkerut bingung Armand melihat foto seorang pria dan wanita yang tengah berpelukkan di dalam mobil, terlihat jelas bahwa foto itu diambil secara diam-diam dan sukses menjadi trending dengan headline 'Skandal Perselingkuhan Permaisuri Rusia Dengan Kekasihnya'.

"Berita ini langsung mendapat perhatian yang tinggi dari publik, berbagai komentar negatif dilayangkan untuk menjatuhkan istriku."

Romeo benar, berita ini baru saja dirilis beberapa waktu yang lalu dan langsung menyita banyak perhatian. Sangat disayangkan antusias publik yang awalnya mendukung Sydney sekejap berbalik, kini mereka mulai mempertanyakan kelayakan Sydney sebagai seorang Permaisuri Agung.

Terlepas dari itu, skandal ini akan menjadi ancaman besar untuk kekaisaran itu sendiri.

"Selama beritanya ada maka komentar negatif ini tidak akan pernah tenggelam."

"Segera bungkam media untuk menghapus semua foto yang ada. Bagaimanapun caranya kau harus bisa meredamkan berita ini, dan cari siapa orang pertama yang menyebarkannya."

Mendengar perintah langsung dari Romeo membuat Armand segera bergegas untuk melaksanakannya.

"Yang Mulia, berita ini pasti sudah sampai di telinga majelis."

"Aku akan mengurus sisanya."

Tanpa sedikit pun keraguan, Armand hanya mengangguk patuh sebelum beranjak dari hadapan Romeo.

Berita sebesar ini cepat atau lambat pasti akan dipertanyakan kebenarannya oleh orangtua Romeo dan majelis. Namun ada hal yang lebih penting ketimbang menjelaskan apa yang tengah terjadi kepada majelis maupun orangtuanya yaitu memastikan keamanan Sydney, istrinya.

Romeo tak mampu menyembunyikan kekhawatiran pada sorot matanya ketika ia menghubungi istrinya.

"Dengarkan aku dengan baik," cecar Romeo tanpa berbasa-basi, "Segera beritahu supir untuk putar balik dan menjauhlah dari istana. Aku akan mengirimkan lokasi yang aman dan suruh supir untuk mengantarkanmu ke sana."

"Apa maksudnya?" dari sambungan telepon, Sydney terdengar bingung.

"Kau juga belum melihatnya?"

"Melihat apa?"

Romeo menghela nafas lega, entah mengapa ia merasa sedikit tenang mengetahui bahwa Sydney belum melihat berita itu, ia tidak ingin Sydney membaca komentar negatif yang dilayangkan untuknya.

Romeo tau bagaimana Sydney, wanita itu pasti akan terus memikirkan komentar-komentar itu. Ditambah Sydney yang sedang mengandung membuat Romeo semakin khawatir.

"Sebaiknya jangan dilihat, dua hari yang lalu seseorang berhasil memotretmu bersama Luigene dan sekarang media menghebohkannya."

"Apa?"

"Jangan kembali sampai semuanya mereda, aku akan segera mengirimkan beberapa penjaga untuk menjagamu."

"Bagaimana dengan keadaan di istana?"

Dear, Luigene: SECRET SENTINELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang