Chapter 04

1.7K 262 0
                                        

Apa maksudmu?

Jungkook tak menjawab pertanyaan Yuna, pria itu malah memajukan wajahnya dan mencuri ciuman di bibir ceri wanita-nya.

Yuna terkesiap dan langsung mendorong dada bidang Jungkook, namun tenaganya tak sebanding dengan pria itu.

Jungkook melumat lembut bibir Yuna. Kemudian berhenti setelah gadis bisu itu memukuli dadanya.

Yuna mengusap kasar bibirnya menggunakan punggung tangannya, kemudian menatap tajam pada Jungkook. Sementara pria tampan itu hanya memamerkan senyuman tanpa dosa.

"Aku harus berangkat ke kantor."

Jungkook melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, lalu membawa tubuh Yuna untuk berdiri.

Pria itu kemudian melangkah kearah meja kerjanya dan mengambil sesuatu dari sana, lalu menyerahkan benda tersebut kepada Yuna.

"Aku sudah mengganti ponsel lamamu, semua data-data yang ada di dalam ponselmu sudah aku salin ke ponsel ini."

Yuna menerima benda pipih tersebut dengan ragu-ragu, setelah itu Jungkook berjalan kearah lain dan kembali mengambil sesuatu.

"Aku tahu kau sangat suka mendengarkan musik ... Ini juga untukmu."

Jungkook menyerahkan earphone berwarna putih kepada Yuna, dia kemudian menggandeng tangan wanita itu dan membawanya ke halaman depan.

Di depan pintu utama sudah terdapat sebuah sedan hitam yang siap membawa Jungkook ke kantornya.

Pria itu mengecup kening Yuna sebelum melambaikan tangan dan berbalik untuk memasuki mobilnya.

Sosok Jungkook sudah tak terlihat lagi bersamaan dengan mobil yang membawa pria itu berbelok di tikungan.

Sedangkan Yuna masih berada di tempat semula, berdiri dengan linglung.

Dia tidak tahu harus kemana ...

Pupil matanya berpendar ke segala arah, kemudian berhenti saat melihat sebuah sungai buatan dengan jembatan kecil di atasnya.

Yuna dengan riang berlari kearah tersebut, tanpa menggunakan alas kaki. Kemudian tersenyum gembira saat sudah tiba di sana.

Dari jauh tempat ini memang terlihat sangat indah, tapi setelah dia tiba di sini. Yuna berdecak penuh kekaguman.

Meskipun sungai kecil ini merupakan buatan manusia, namun airnya yang jernih membuat ia dapat melihat puluhan ikan koi berenang bebas di bawah bunga teratai yang mekar dengan cantik.

Yuna berdiri di tengah jembatan, memandang pemandangan tersebut seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat ikan.

Suasana di sini sangat tenang, dan udaranya sangat segar. Berbanding terbalik dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Gadis cantik itu kemudian menatap sekeliling, sejauh mata memandang, yang ia lihat adalah taman yang indah serta mansion megah milik Jungkook.

Dia tak menemukan satu pun gedung pencakar langit di luar area mansion ...

Yuna kemudian memandang sungai yang membentang jauh hingga ke belakang mansion, lalu menghela napas kecewa.

Sayang sekali, aku tidak punya makanan ikan ... Batinnya.

Gadis itu memerhatikan benda pipih di tangannya, ponsel yang di berikan Jungkook adalah ponsel keluaran terbaru. Yuna tidak pernah membayangkan dia akan memiliki ponsel yang harganya setara dengan gajinya selama setahun ini.

Dia mulai menyalakan ponsel itu dan melihat data-data yang ada di dalam ponsel lamanya memang sudah di pindahkan ke ponsel ini.

Kecuali ... Nomor ponsel orang-orang terdekatnya.

Dahinya sedikit berkerut, ponsel ini tidak menggunakan kartu lamanya. Dan nomor orang-orang terdekatnya juga tidak ada.

Kalau sudah begini ... Bagaimana dia bisa mengabari mereka?

Sementara Yuna tengah kebingungan, seorang pria berdiri di salah satu balkon kamar. Memerhatikannya.

M U T E [✔]Where stories live. Discover now