Chapter 25

1.1K 187 1
                                        

Suara ketukan pintu membuat Jungkook mengerang rendah, sedangkan Yuna buru-buru merapihkan gaunnya saat pria itu berjalan kearah pintu yang di ketuk oleh seseorang.

Kening Jungkook berkerut tak suka saat melihat seorang gadis pelayan berdiri di depan pintu kamar, melihat tatapan tak ramah sang Tuan Muda. Gadis itu dengan terbata-bata memberitahukan bahwa Tuan dan Nyonya Jeon sudah menunggu untuk makan malam bersama.

Pintu kamar di tutup dengan keras menggunakan kaki Jungkook. Menimbulkan suara gebrakan yang membuat Yuna maupun gadis pelayan itu terperanjat kaget.

Menyadari ketakutan Yuna, Jungkook seketika mengutuk dirinya sendiri di dalam hatinya. Dia melangkah pelan mendekati Yuna dan mengecup kening sang gadis.

“Maaf, membuatmu takut.”

Yuna menggeleng pelan, pertanda bahwa ia tidak mempermasalahkan hal itu. Gadis cantik itu segera bangkit kemudian menatap Jungkook.

“Cepat pakai pakaianmu, aku mau mandi.”

Jungkook segera mencekal pergelangan tangan Yuna saat gadis itu membalikkan tubuhnya, yang membuat sang empunya mengerutkan kening.

“Kenapa?”

Jungkook mengecup pelipis Yuna sekilas, kemudian berkata. “Tidak mau mandi bersama, memangnya?”

Yuna mengerutkan kening saat mendengar kalimat pria itu, dia sedikit memiringkan kepalanya kemudian menggerakkan kedua tangannya.

“Kamu 'kan sudah mandi.”

Jungkook tersenyum lebar, membuat matanya tampak membentuk bulan sabit. Sebelah tangannya meraih pinggang ramping Yuna dan memeluk erat sang gadis.

“Jadi ... Kalau aku belum mandi ... Kau bersedia mandi denganku, begitu?”

Seketika mata Yuna melingkar dengan sempurna. Sial! Dia salah bicara.

“Maksudku ... Bukan begitu, sama sekali bukan begitu ... Aku hanya ...”

Yuna menggigit bibir bawahnya gugup, yang membuat lawan bicaranya seketika tersenyum puas.

Jungkook menarik tubuh Yuna agar semakin merapat dengan tubuhnya. Pria itu langsung meraih tengkuk sang gadis kemudian mencium bibirnya.

Kecupan-kecupan lembutnya hanya bertahan selama beberapa saat, karena pada detik selanjutnya. Jungkook beralih melumat bibir ceri Yuna yang sudah menjadi candu untuknya.

Yuna mencengkeram erat bahu polos Jungkook, matanya terpejam erat kala lidah hangat pria itu menerobos masuk kedalam mulutnya. Mengabsen satu per satu gigi-giginya.

Jungkook tak hanya bermain menggunakan lidah serta bibirnya, pria itu pun menggerakkan sebelah tangannya untuk mengelus lembut punggung Yuna yang terbalut sehelai kain.

Sentuhan lembut pria itu membuat Yuna terlena, ia mulai sedikit rileks dan menyesuaikan diri dengan ciuman Jungkook yang penuh tuntutan.

Kedua tangannya yang mencengkeram bahu polos Jungkook, kini beralih melingkari leher pria itu.

Sedangkan, bibirnya yang semula masih kaku. Kini sudah mulai bisa bergerak mengimbangi ciuman Jungkook.

Namun, semakin dia terhanyut dalam ciuman itu ... Semakin dia merasakan ada sesuatu yang salah ....

Gadis bisu itu langsung menjauhkan diri dari tubuh Jungkook, tubuhnya sedikit bergetar karena beberapa detik yang lalu dapat ia rasakan sesuatu yang sangat keras milik pria itu menyentuh pahanya.

Jungkook tersenyum miring, dia tahu apa yang membuat Yuna tampak begitu panik saat ini.

“Bagaimana? Apakah ukuran dan kekerasannya pas untukmu?”

Yuna langsung berlari masuk kedalam kamar mandi, meninggalkan Jungkook yang tertawa keras sambil memegangi perutnya.

Gadis bisu itu semakin lucu saja.

M U T E [✔]Where stories live. Discover now