Chapter 34

1K 157 9
                                        

Jungkook tak bisa menahan diri untuk tersenyum dan mencubit hidung Yuna gemas, ia benar-benar tidak menyangka bahwa gadis bisu itu bisa membuat dia merasa dirinya terbang ke awang-awang hanya dalam beberapa kata tanpa suara.

“Sungguh?”

Yuna membuang muka kearah lain saat Jungkook terus menatapnya dengan tatapan menggoda, gadis bisu itu menggigit bibir bawahnya saat merasakan kedua pipinya yang mulai memanas.

Ekspresi malu-malu sang gadis membuat Jungkook gemas bukan main, pria itu mengecupi seluruh permukaan wajah cantik Yuna membuat sang empunya menggeliat kegelian.

Yuna memukuli dada bidang Jungkook, memberi isyarat agar pria itu berhenti mengecupi wajahnya. Namun tak hanya dia tak berhenti, Jungkook malah semakin menjadi.

“Aku tidak akan berhenti, sebelum kau mengatakan 'Aku Mencintaimu' lagi.” bisik Jungkook di telinga Yuna.

Yuna mengeram kesal saat Jungkook menggigit kecil telinganya, gadis bisu itu akhirnya bisa menyingkirkan tubuh kekar Jungkook setelah dia mendorong pria itu dengan tenaga yang di milikinya.

“Kau terlalu kasar!”

Jungkook merenggut kesal kemudian membaringkan tubuhnya di samping Yuna, dia mengambil sebuah bantal dan menutupi wajahnya sambil terus menggerutu.

Yuna yang melihat pemandangan menggelikan itu tak kuasa menahan senyumnya, selain manis dan penuh perhatian. Terkadang Jungkook menjelma sebagai seorang anak kecil berusia 5 tahun dengan segala tingkah manjanya.

Gadis bisu itu segera menyingkirkan bantal yang menutupi wajah Jungkook, dia terkekeh geli saat melihat Jungkook yang tengah mengkrucutkan bibirnya kesal.

Tanpa aba-aba, Yuna mengecup bibir Jungkook sekilas kemudian menggerakkan kedua tangannya.

Aku mencintaimu.”

Bak memiliki kepribadian ganda, Jungkook yang semula terlihat amat sangat kesal. Kini malah cengengesan tidak jelas.

“Katakan sekali lagi.” ucap Jungkook.

Aku mencintaimu!”

Jungkook tertawa dan meraih tubuh mungil Yuna, mendekap gadis bisu itu dengan erat. Menyalurkan rasa bahagianya, tanpa memikirkan bahwa sang gadis tengah kesulitan bernapas karena pelukannya yang terlalu erat.

“Ah, aku juga mencintaimu. Yuna-ku.”

Dengan sekali sentakkan, Jungkook memutar posisi dengan membuat Yuna berada di bawah tubuhnya. Pria itu menjilat bibir bawahnya menggoda.

Jungkook melumat lembut bibir Yuna, matanya terpejam menikmati rasa manis dan lembut bibir ceri milik sang gadis.

Sebelah tangannya mengelus lembut pipi Yuna, sedangkan satu tangannya yang lain bertugas untuk menopang tubuhnya agar tidak menimpa gadis itu.

Setelah beberapa saat, Jungkook melepaskan tautan bibir mereka karena Yuna yang memukuli dadanya. Napas keduanya memburu, dengan mata yang berkilat akan nafsu.

“Aku sudah lama menahan ini ... Karena aku ingin membuatmu jatuh cinta padaku terlebih dahulu, tapi kini ... Aku sudah tidak tahan lagi!”

Wajah cantik Yuna merah merona, dia bukan anak kecil lagi. Dia mengerti apa yang di ucapkan oleh Jungkook.

Yuna juga tahu bahwa Jungkook sudah sangat menderita selama ini, pria itu selalu menahan diri untuk menyentuhnya. Dia bahkan rela bermain 'solo' di kamar mandi dengan bantuan sabun serta tangannya sendiri.

Saat Jungkook berhasil melepaskan kaus yang di kenakannya, pintu kamar terbuka lebar dan seorang pria berambut biru mematung di ambang pintu dengan raut wajah terkejut.

“Oh, astaga!”

M U T E [✔]Where stories live. Discover now