Jungkook kembali menarik tangan Yuna, tapi kali ini tarikan itu sedikit keras hingga mengakibatkan tubuh Yuna terbaring di samping tubuhnya.
Sebelah tangan Jungkook menjadi bantalan kepala Yuna, sedangkan tangannya yang lain menarik pinggang ramping Yuna sehingga tubuh mereka semakin menempel.
Jungkook terkekeh geli melihat kepanikan di wajah Yuna, pria itu mendaratkan sebuah kecupan mesra di hidung kecil Yuna membuat sang empunya segera memukul lengan kokohnya.
"Sudah berapa lama aku tidur?" tanya Jungkook, sembari menyelipkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah cantik Yuna ke belakang telinga gadis bisu itu.
"Kamu pingsan, bukan tidur!"
Jungkook menaikkan sebelah alisnya setelah melihat gerakan tangan Yuna, kemudian terkekeh geli.
"Oh? Begitukah?"
Yuna melotot dan memukul dada bidang Jungkook saat merasakan tangan pria itu bergerak membuka sleting gaun yang di kenakannya.
"Aku lapar..." Jungkook merengek manja.
Tak hanya merengek seperti seorang anak kecil yang minta di belikan mainan, pria itu juga memasang wajah seperti anak anjing yang minta di ajak jalan-jalan oleh majikannya.
Yuna mengerutkan kening kemudian menggerakkan tangannya, dia sepertinya sudah melupakan perihal sleting gaunnya yang sudah terbuka hingga bagian tengah punggungnya.
"Memangnya kamu belum makan siang?"
"Sudah."
Jawaban Jungkook menimbulkan ekspresi heran di wajah Yuna, gadis cantik bernetra cokelat gelap itu kemudian menggerakkan tangannya kembali.
"Kamu mau makan lagi?"
Tapi respons Jungkook adalah menggelengkan kepalanya.
"Tidak."
Keheranan di wajah Yuna tergantikan dengan ekspresi malas. Gadis cantik itu memutar bola matanya jengkel dan kembali menggerakkan tangannya.
"Lalu?"
"Aku mau makan yang lain."
"Makan buah?"
Jungkook menggeleng.
Sudah cukup.
Kesabaran Yuna sudah berada di ambang batas!
"Mau mu apa sih?! Tinggal bilang saja apa mau mu! Apa susahnya?"
Jungkook tertawa lepas tanpa memedulikan wajah Yuna yang sudah memerah karena amarah.
Tawa pria itu menggema di sepenjuru ruangan, membuat Yuna semakin jengkel dan segera bangkit dari tempat tidur.
Tapi belum sempat gadis bergaun putih selutut itu menginjak lantai, sebuah lengan kokoh melingkari pinggang rampingnya.
"Mau kemana? Kamu belum memberiku makan."
Suara rendah Jungkook terdengar jelas di telinga Yuna. Di akhiri dengan jilatan sensual kemudian tiupan lembut yang membuat tubuh Yuna merinding.
Yuna menarik napas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya dengan kasar. Dia berbalik dan memandang Jungkook dengan tatapan sangar.
"Tadi kamu bilang tidak mau makan lagi!"
Jungkook sama sekali tak terpengaruh dengan kemarahan Yuna, pria itu meraih pinggang Yuna dan membawa wanita-nya berbaring dengan posisi Yuna berada di atas tubuhnya.
Yuna meronta minta di lepaskan, tapi bukan hanya Jungkook tidak melongkarkan pelukannya. Pria itu malah membuat tubuh Yuna semakin tenggelam di atas tubuhnya.
"Aku ingin memakanmu."
Seketika tubuh Yuna menegang, dia bukanlah gadis naif yang tidak mengerti kata-kata Jungkook.
Jungkook tersenyum puas saat Yuna berhenti meronta, pria itu membawa tangan mungil Yuna ke sesuatu yang di jepit oleh selangkangannya.
"Adikku sudah bangun."
Pria itu menyengir lucu, sementara Yuna menatap nya dengan tatapan ngeri. Bagaimana tidak?
Dia mengganggam sesuatu yang sangat keras!
Yuna sangat panik dan segera bangkit dari tubuh Jungkook. Kemudian berlari kencang keluar dari kamar Jungkook.
Meninggalkan Jungkook yang tertawa puas. Tapi kemudian pria itu menatap sendu pada 'adiknya'.
"Jangan nakal! Ibumu masih kecil!"
